a. Pendahuluan 1 Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta
manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari.
2 Guru menjelaskan prosedur pembeajaran CTL : - Siswa dibagi kedalam beberpa kelompok sesuai
dengan jumlah siswa. - Tiap
kelompok ditugaskan
untuk melakukan
observasi, misal kelompok 1 dan 2 melakukan observasi kepasar.
- Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hasil yang ditemukan di pasar tersebut.
3 Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa.
b. Inti Dilapangan
1 Siswa melakukan observasi ke pasar sesuai dengan pembagian tugas kelompok.
2 Sisiwa mencatat hal-hal yang mereka temukan di pasar sesuai dengan alat observasi yang telah mereka
tentukan sebelumnya. Di dalam kelas
1 Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompok masing-masing.
2 Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain, kelompok menjawab
setiap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain.
c. Penutup 1 Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil
observasi sekitar masalah pasar sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai.
2 Guru menugaskan siswa untuk embuat karangan tentang pengalaman belajar mereka dengan tema
“pasar”.
Untuk itu ada beberapa catatan dalam penerapan CTL sebagai sesuatu strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
23
23
Ibid, h.270.
a. CTL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.
b. CTL memandang bahwa belajar bukan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman kehidupan nyata.
c. Kelas dalam pembelajaran CTL bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data
hasil temuan mereka dilapangan. d. Materi pelajaran ditemukan oleh siswa sendiri, bukan hasil pemberian
dari orang lain.
B. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar.
Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Sejak masih bayi bahkan
dalam kandungan hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku
dalam dirinya. Perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan kognitif
dan keterampilan psikomotor maupun yang menyangkut nilai dan sikap afektif.
24
Dengan adanya belajar maka seseorang akan mengalami perubahan kearah yang lebih baik, karena akan mengalami perubahan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif.
Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
25
Sihingga dapat diartikan belajar meiliki nilai edukatif yang nantinya memberikan perubahan. Dalam
24
Eveline Siregar, dkk, Teori Belajar dan Pembelajaran Bogor, Ghalia Indonesia : 2010 h.3
25
Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,2006, h.1.
buku muhibin syah dijelaskan definisi dari belajar, belajar adalah kegiatan yang berproses dan menerapkan unsure yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung
pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
26
Belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang di dalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah:
27
a Bertambahnya jumlah pengetahuan b Adanya kemampuan mengingat dan memproduksi
c Ada penerapan pengetahuan d Menyimpulkan makna
e Menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas, dan f Adanya perubahan sebagai pribadi.
Dengan demikian belajar merupakan suatu proses yang saling memiliki keterkaitan antara satu proses dengan proses yang lain,
menghubungkan proses pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki seseorang sehingga pengertiannya dapat
dikembangkan dalam pengetahuan yang baru.
Benyamin Bloom, mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar
kedalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ketiga tingkatan itu dikenal dengan istilah Bloom’s
Taxonomy Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom digunakan merupakan taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl. Pada
penelitian ini, penulis penulis hanya akan mengungkapkan hasil belajar pada ranah kognitif saja. Ranah kognitif meliputi kemampuan
pengembangan intelektual knowledge dengan tingkatan-tingkatan sebagai berikut:
28
26
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta:Rajawali Pers,2012, h.64
27
Eveline Siregar, dkk, op.cit, h.6.
28
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1996, h. 245 – 247.