Indikator KESIMPULAN DAN SARAN

77 Koloid logam dan basa umumnya mengabsorpsi ion-ion logam pada saat proses pembentukan koloid, sehingga akan menjadi bermuatan positif. As2S3 dan kelompok koloid sulfide lainnya umumnya mengabsorpsi ion negatif, sehingga akan menjadi koloid negatif. 4. Koagulasi Disperse koloid dapat mengalami peristiwa penggumpalan atau koagulasi. Terjadinya peristiwa koagulasi pada koloid dapat diakibatkan oleh peristiwa mekanis atau peristiwa kimia. Peristiwa mekanis misalnya pemanasan atau pendinginan. Darah merupakansol butir-butir darah merah terdispersi dalam plasma darah. Bila darah dipanaskan akan menggumpal. Sebaliknya, agar-agar akan mengggumpal bila dipanaskan. Peristiwa kimia yang dapat menyebabkan koagulasi, misalnya: 1. Pencampuran Koloid Yang Berbeda Muatan Bila sistem koloid yang berbeda muatan dicampurkan, akan menyebabkan terjadinya koagulasi dan akhirnya mengendap. Misalnya, sol FeOH 3 yang bermuatan positif akan mengalami koagulasi bila dicampur sol AS 2 S 3 . Dengan adanya peistiea tersebut, maka bila anda mempunyai tinta dari merek yang berbeda, yang satu merupakan koloid negatif dan yang lain merupakan koloid positif, jangan sampai dicampurkan karena akan dapat terakoagulasi. 2. Adanya Elektrolit Bila koloid yang bermuatan positif dicampurkan dengan suatu larutan elektrolit, maka ion-ion negatif dari larutan elektrolit tersebut akan segera ditarik oleh partikel-partikel koloid positif tersebut, dan akibatnya ukuran koloid menjadi sangat besar dan akan mengalami koagulasi. Sebaliknya, koloid negatif akan menyerap ion-ion positif dari suatu larutan elektrolit. Jadi, ion negatif akan mengkoagulasi koloid positif dan sebaliknya ion positif akan mengkoagulasi koloid negatif. Porses koagulasi besar, dan bila ukuran muatan ion yang berperan dalam proses koagulasi semakin besar. 78 5. Kestabilan Koloid Koloid meupakan sistem disperse yang relatif kurang stabil dibandingkan larutan. Suatu produk indrustri dalam bentuk koloid umumnyadiinginkan dalam kondisi yang stabil, misalnya krem miyak rambut, susu pembersih muka, bedak cair, obat- obatan yang beupa emulsi, dan lain-lain. Untuk menjaga kestabilan kooid dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut. 1. Menghilangkan Muatan Koloid Koagulasi dapat dicegah dengan cara menghilangkan muatan dari koloid tersebut. Proses penghilang muatan koloid dilakukan dengan proses dialysis. Pada dasarnya proses dialysis adalah menghilangkan muatan koloid dengan cara memasukan koloid ke dalam membrane semipermeabel. Membrane ini mempunyai pori-pori yang mampu ditembus oleh ion, tetapi tidak mampu ditembus partikel koloid. Boila kantong semipermeabel akan terbawa aliran air, sedangkan koloidnya masih tetap di dalam kantung semipermeabel. Salah satu pemanfaatan proses dialisi yang penting adalah alat pencuci darah Haemodialisis. Pada proses haemodialisis, darah kotor dari pasien dilewatkan dalam pipa-pipa yang terbuat dari membran semipermeabel. Selama darah mengalir, pipa semipermeabel tersebut dialiri cairan biasanya plasma darah, sehingga ion-ion dalam darah kotor tadi akan terbawa pada aliran plasma darah yang difusikan sebagai pencuci. 2. Penambahan Stabilisator Koloid Penambahan suau zat kedalam suatu sistem koloid dapat meningkatkan kestabilan koloid, misalnya emulgator dan koloid pelindung.

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 7 173

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141