Kompetensi Inti KESIMPULAN DAN SARAN

68 Pada umumnya koloid mempunyai ukuran partikel 1 nm sampai dengan 100 nm. Berapa koloid tampak jelas secara fisis, misalnya santan, air susu, dan lem, tetapi beberapa koloid sepintas tampak seperti larutan, misalnya larutan kanji encer, agar-agar yang masih cair, dan air teh. Oleh karena ukuran partikelnya relatife kecil, sistem koloid tidak dapat diamati dengan mata telanjang, tetapi dapat diamati dengan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi mikroskop ultra. Beberapa koloid dapat berpisah bila didiamkan dalam waktu yang relatife lama meskipun tidak semuanya, misalnya koloid belerang dalam air, dan santan. Beberapa koloid yang lain sukar terpisah misalnya lem, cat, dan tinta. Perbedaan secara umum antar Suspensi, koloid dan larutan dapat dilihat pada Tabel 9.1 Tabel 9.1 Perbedaan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid dan Larutan Perbedaan Suspensi Koloid Larutan Ukuran partikel 100 nm 1-100 nm 100 nm Penampilan Fisis - Keruh - Parrtikel terdispersi dapat diamati langsung dengan mata telanjang - Keruh – Jernih - Partikel terdispersi hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra - Jernih - Partikel terdispersi tidak dapat diamati dengan mikroskop ultra Kesetabilan bila didiamkan Mudah terpisah mengendap Sukar terpisah relatife stabil Tidak terpisah sangat stabil Cara pemisahan Filtrasi Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring 6 Sistem disperse koloid dapat terjadi dari disperse zat padat, cair, atau gas ke dalam zat pendispersi dalam fase padat, cair, atau gas. Gas yang terdispersi dalam gas tidak akan menghasilkan koloid. Sistem koloid diberi nama berdasarkan fase pendisfersinya, misalnya koloid yang terjadi dari Suspensi zat cair di dalam medium pendispersi cair disebut dengan emulsi. Nama dan jenis koloid selengkapnya dapat dilihat pada table 9.2 Tabel 9.2 Beberapa Jenis Koloid Fase terdisfersi Medium pendispersi Jenis nama koloid Contoh Padat Cair Gas Padat Sol padat emulsi padat Busa padat Mutiara, kaca warna, keju, mentega, batu apung, kerupuk Padat Cair Gas Cair Sol, gel Emulsi Busa Pati dalam air, cat, jeli, susu, mayones, santan, krim, pasta Padat Cair Gas Aerosol padat Aerosol cair Debu, asap, awan, kabut Koloid banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya santan, susu, eskrim, debu dan asap. Beberapa zat yang tidak dapat larut agar stabil dibuat sebagai koloid, misalnya bahan kosmetik lipstick, pembersih, dan minyak rambut, roti, kue, dan agar-agar merupakan sistem koloid. Obat- obatan yang sukar larut biasanya juga dibuat sebagai koloid, misalnya sirup obat batuk dan minyak ikan.

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 7 173

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141