Guru menunjuk satu kelompok

,- RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Kelas Kontrol Satuan Pendidikan : MAN JONGGOL Mata Pelajaran : KimiA KelasSemester : XIii Materi Pokok : Sistem Koloid Model Pembelajaran : konpensional, Ceramah Alokasi Waktu : 1 mgg x 2 jp

A. Kompetensi Inti

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 :Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

3.15 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya 4.15 Mengajukan idegagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid

C. Indikator

1. Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan effek Tyndall, homogenheterogen, dan penyaringan . 6 2. Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan effek Tyndall, homogenheterogen, dan penyaringan 2. Siswa dapat mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.

E. Materi Pembelajaran

1. Sistem koloid 1. Suspensi Suspensi merupakan sistem dispersi dimana partikel yang berukuran relative besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Pada umumnya sistem dispersi merupakan campuran yang heterogen. Sebagai contoh adalah endapan hasil reaksi atau pasir yang dicampur oleh air. Dalam sistem dispersi tersebut partikel-partikel terdispersi dapat diamati oleh mikroskop dan bahkan dengan mata telanjang. Suspensi merupakan sistem disperse yang tidak setabil, sehingga bila tidak diaduk terus-menerus akan mengendap akibat gaya gravitasi bumi. Cepat lambat Suspensi mengendap tergantung besar kecilnya ukuran partikel terdispersi. Semakin besar ukuran partikel tersuspensi, semakin cepat proses pengendapan terjadi. Untuk memisahkan susupensi dapat dilakukan dengan proses penyaringan filtrasi. Oleh karena ukuran partikelnya relative besar, maka zat-zat yang terdispersi akan tertinggal di kertas saring. Endapan hasil reaksi berupa Suspensi yang ukurannya sangat kecil memerlukan waktu yang lama untuk memisahkan dari larutannya. Untuk memepercepat pemisahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat sentrifuge pemusing.

2. Larutan

Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan diamati antara partikel pendispersi dengan partikel pendispersi walaupun menggunakan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi mikroskop ultra. Tingkat ukuran partikel larutan adalah molekul atau ion-ion, sehingga larutan merupakan campuran yang homogeny dan sukar dipisahkan dengan penyaringan dan alat sentrifuge. Oleh karena ukuran partikel zat terdispersi dengan medium pendispersi hamper sama, maka sifat zat pendispersi dalam larutan akan terpengaruh berubah dengan adanya zat terdispersi. Misalnya, bila kedalm air ditambahkan garam dapur, maka air akan membeku dibawah 0˚ C. semakin banyak garam yang ditambahkan, semakin besar penurunan titik bekunya. Hal itu akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan sifat-sifat larutan.

3. Koloid

Koloid berasal dari kata “ kolia” yang dalam bahasa Yunani berarti “lem” istilah koloid pertama kali diperkenankan oleh Thomas Graham 1861 berdasarkan pengamatannya terhadap gelatin yang merupakan Kristal tetapi sukar mengalami difusi. Oleh karena itu, zat semacam gelatin ini kemudian disebut koloid. Koloid atau juga disebut dispersi koloid atau sistem koloid sebenarnya merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar daripada larutan, tetapi lebih kecil daripada suspensi. Pada umumnya koloid mempunyai ukuran partikel 1 nm sampai dengan 100 nm. Berapa koloid tampak jelas secara fisis, misalnya santan, air susu, dan lem, tetapi beberapa koloid sepintas tampak seperti larutan, misalnya larutan kanji encer, agar- agar yang masih cair, dan air teh. Oleh karena ukuran partikelnya relatife kecil, sistem koloid tidak dapat diamati dengan mata telanjang, tetapi dapat diamati dengan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi mikroskop ultra. Beberapa koloid dapat berpisah bila didiamkan dalam waktu yang relatife lama meskipun tidak semuanya, misalnya koloid belerang dalam air, dan santan. Beberapa koloid yang lain sukar terpisah misalnya lem, cat, dan tinta. Perbedaan secara umum antar Suspensi, koloid dan larutan dapat dilihat pada Tabel 9.1 Tabel 9.1 Perbedaan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid dan Larutan Perbedaan Suspensi Koloid Larutan 1 8 Ukuran partikel 100 nm 1-100 nm 100 nm Penampilan Fisis - Keruh - Parrtikel terdispersi dapat diamati langsung dengan mata telanjang - Keruh – Jernih - Partikel terdispersi hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra - Jernih - Partikel terdispersi tidak dapat diamati dengan mikroskop ultra Kesetabilan bila didiamkan Mudah terpisah mengendap Sukar terpisah relatife stabil Tidak terpisah sangat stabil Cara pemisahan Filtrasi Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Sistem disperse koloid dapat terjadi dari disperse zat padat, cair, atau gas ke dalam zat pendispersi dalam fase padat, cair, atau gas. Gas yang terdispersi dalam gas tidak akan menghasilkan koloid. Sistem koloid diberi nama berdasarkan fase pendisfersinya, misalnya koloid yang terjadi dari Suspensi zat cair di dalam medium pendispersi cair disebut dengan emulsi. Nama dan jenis koloid selengkapnya dapat dilihat pada table 9.2 Tabel 9.2 Beberapa Jenis Koloid Fase terdisfersi Medium pendispersi Jenis nama koloid Contoh Padat Cair Gas Padat Sol padat emulsi padat Busa padat Mutiara, kaca warna, keju, mentega, batu apung, kerupuk

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 7 173

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141