Wawancara Individu Petani Wawancara Individu Pedagang FGD In depth interview

diisi oleh responden. Cara pengisiannya, responden hanya mengurutkan rangking dari alternatif komponen pada setiap subsistem. Kuesioner untuk menganalisis faktor pada setiap komponen berupa pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan adalah faktor mana yang paling efektif terhadap pendapatan subsistem usahatani dan yang paling efektif terhadap pengendalian erosi subsistem konservasi. Jawaban petani hanya merangking setiap alternatif pilihan jawaban. 3.5. Teknik Pengambilan Sampel 3.5.1. Pengambilan Contoh Tanah Contoh tanah komposit diambil pada setiap satuan lahan homogen sebanyak 1-2 sampel, jumlah keseluruhan contoh tanah sebanyak 24. Contoh tanah diambil dari lima titik pengambilan menggunakan bor tanah sedalam lapisan olah sekitar 0-20 cm, kemudian diaduk merata dan diambil sekitar 1 kg. Tempat pengambilan tanah dipilih pada lahan yg permukaannya rata, bukan bekas bakaran, dan bukan lubang bekas tanaman yg masih mengandung BO. Contoh tanah pada dua kedalaman diambil hanya pada 13 satuan lahan homogen. Jumlah keseluruhan contoh tanah sebanyak 26.

3.5.2. Responden

A. Wawancara Individu Petani

Pemilihan responden menggunakan metode Stratified Random Sampling berdasarkan jenis usahatani, yaitu palawija, sayuran, dan buah-buahan. Jumlah responden sekitar 5 dari jumlah petani pada setiap kegiatan usahatani, yaitu sebanyak 105 petani.

B. Wawancara Individu Pedagang

Pemilihan responden menggunakan metode Stratified Random Sampling berdasarkan skala usaha, yaitu: usaha kecil kios, menengah Bandar, dan besar Eksportir, pemasok Super Market. Jumlah responden sebanyak 3 orang pada setiap skala usaha, sehingga jumlah keseluruhan responden sebanyak 9 orang.

C. FGD

Pemilihan peserta menggunakan metode Stratified Random Sampling berdasarkan profesi, yaitu: petani, pedagangtengkulak, tokoh masyarakat, penyuluh pertanian, aparat desa dan kecamatan, masyarakat mewakili konsumen, lembaga swadaya masyarakat LSM, dan lembaga penyedia modal. Jumlah pesertaresponden untuk analisis faktor yang paling berpengaruh pada subsistem konservasi sebanyak 40 orang, terdiri atas: petani sebanyak 34 orang 2 orang per desa, pedagang 2 orang, tokoh masyarakat 1 orang, penyuluh pertanian 2 orang, aparat desa 1 orang, dan LSM 1 orang. Jumlah pesertaresponden untuk analisis faktor yang paling berpengaruh pada subsistem usahatani sebanyak 50 orang, terdiri atas: petani sebanyak 38 orang 2 orang per desa, kecuali Desa Lembang, Cibogo, Cikole, dan Jayagiri 3 orang per desa, pedagang 2 orang, tokoh masyarakat 2 orang, penyuluh pertanian 2 orang, aparat desa 2 orang, masyarakat yang berada disekitar Sub DAS Cikapundung 2 orang, LSM 1 orang, dan lembaga penyedia modal 1 orang. Jumlah responden untuk pemilihan jenis tanaman, bahan amelioran, dan mulsa sebanyak 50 orang.

E. In depth interview

Pemilihan responden untuk pemilihan model usahatani konservasi AHP menggunakan metode Stratified Random Sampling berdasarkan bidang keahlian, yaitu: Perencanaan wilayah, Tanah, Pembangunan pertanian, Hidrologi dan Klimatologi, Ekonomi agribisnis pertanian, Kebijakan, Sosiologi, Antropologi Budaya, dan aparat pemerintahan Birokrat. Masing-masing bidang keahlian dipilih 1 orang, sehingga keseluruhan jumlah responden sebanyak 10 orang. Pemilihan responden untuk merancang sub model kelembagaan ISM menggunakan metode Stratified Random Sampling berdasarkan instansilembaga pemerintah, yaitu: Balai Penelitian Balitsa, Balai Pengkajian BPTP, Balai Penyuluh Pertanian BPP, Pemda Bapeda Propinsi, Bapeda Kabupaten Bandung, Bapeda Kabupaten Bandung Barat, Bapeda Kota Bandung, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, dan pemerintah daerah setempat Camat Lembang dan Cimenyan. Masing-masing instansilembaga dipilih 1 orang, sehingga jumlah keseluruhan responden sebanyak 10 orang.

F. PRA