instansilembaga  dipilih  1  orang,  sehingga  jumlah  keseluruhan  responden sebanyak 10 orang.
F. PRA
Pemilihan  peserta  menggunakan  metode  Stratified  Random  Sampling berdasarkan banyaknya kelompok tani, penyuluh, dan aparat desa.
Jumlah peserta dari setiap kelompok tani sebanyak  4 orang, sehingga jumlah keseluruhan petani sebanyak 44 orang.
Jumlah penyuluh sebanyak 2 orang BPP Lembang dan aparat desa sebanyak 4 orang diwakili oleh Desa Lembang, Cikole, Jayagiri, Cibogo.
3.6. Analisis Data
3.6.1. Evaluasi  Kesesuaian  Penggunaan  Lahan  Saat  Ini  Menurut
Kesesuaian Lahannya. Kegiatan  evaluasi  penggunaan  lahan    saat  ini  dilakukan  pada  skala  detil,
sehingga  penilaian  ditujukan  pada  tipe  penggunaan  lahan  atau  Land  Utilization Types
LUT.  Evaluasi  kesesuaian  LUT  saat  ini  dilakukan  dengan  cara  meng- overlay
hasil evaluasi kesesuaian lahan dengan peta LUT. Evaluasi kesesuaian lahan menggunakan pendekatan sistem matching atau
kecocokan  antara  kualitas  dan  sifat-sifat  lahan  land  qualitiesland characteristics
dengan kriteria kelas kesesuaian lahan  yang disusun berdasarkan persyaratan  tumbuh  komoditas  tanaman  berbasis  lahan.  Penilaian  kesesuaian
lahan dilakukan melalui dua tahap Sitorus, 2004b. Tahap pertama adalah menilai persyaratan  tumbuh  tanaman  yang  akan  diusahakan  atau  mengetahui  sifat-sifat
tanah  dan  lokasi  yang  pengaruhnya  bersifat  negatif  terhadap  tanaman.  Tahap kedua mengidentifikasikan dan membatasi lahan yang mempunyai sifat-sifat yang
diinginkan tetapi tanpa sifat-sifat lain yang tidak diinginkan. Untuk ketelitian dan mempercepat proses evaluasi kesesuaian penggunaan
lahan digunakan sistem pakar, yaitu program Automated Land Evaluation System ALES version 4.65d Rossister dan Van Wambeke. 1997. Evaluasi kesesuaian
lahan  tersebut  dilakukan  secara  fisik  dan  ekonomi  yang  mempertimbangkan kondisi  yang  sebenarnya  di  lapangan.  Klasifikasi  kesesuaian  penggunaan  lahan
yang  digunakan  pada  penelitian  ini  hanya  dua  kategori,  yaitu  kelas  Class  dan subkelas,  karena  pelaksanaan  evaluasi  dilakukan  pada  tingkat  detil.  Kesesuaian
lahan pada tingkat kelas terdiri dari: 1 Kelas S
1
: Sangat sesuai Highly Suitable, 2 Kelas S
2
: Cukup sesuai Moderately Suitable, 3 Kelas S
3
: Sesuai Marginal Marginally  Suitable,  4  Kelas  N
1
:  Tidak  sesuai  pada  saat  ini  Currently  not Suitable
,  dan  5  Kelas  N
2
:  Tidak  sesuai  permanen  Permanently  not  Suitable. Pada  subkelas  berdasarkan  kualitas  dan  sifat-sifat  lahan  yang  menjadi  faktor
pembatas terberat. Kriteria kesesuaian lahan  yang digunakan berpedoman pada kriteria  yang
dikembangkan  oleh  Pusat  Penelitian  Tanah  dan  Agroklimat  Djaenudin  et  al., 2003  sebanyak    13  faktor,  yaitu:  1  temperatur,  2  curah  hujan,  3  pori  air
tersedia drainase, 4 tekstur, 5 bahan kasar, 6 kedalaman tanah, 7 KTK, 8 kejenuhan basa, 9 pH H
2
O, 10 C-organik, 11 lereng, 12 bahaya erosi, dan 13 batuan dipermukaan.
3.6.2. Karakteristik Usahatani Saat ini