Pemilihan Model Usahatani Konservasi Analisis Kelayakan Teknis dan Finansial Model Usahatani Konservasi Merancang Subsistem Kelembagaan untuk Mendukung Penerapan

A. Pemilihan Model Usahatani Konservasi

Pemilihan model dari beberapa alternatif model usahatani konservasi menggunakan Analytical Hierarchy Process AHP. Untuk memudahkan dalam perhitungan menggunakan program Criterium Decision Plus.

B. Analisis Kelayakan Teknis dan Finansial Model Usahatani Konservasi

Terpilih B.1. Kelayakan Teknis Usahatani Konservasi Indikator kelayakan teknis model usahatani konservasi terpilih dilihat dari besarnya erosi yang terjadi. Besarnya erosi yang terjadi dihitung menggunakan rumus prediksi erosi Revised Universal Soil Loss Equation RUSLE, yaitu sebagai berikut: A = RKLSCP ........................................................................ 15 Keterangan: A = Rata-rata jumlah tanah yang hilang setiap tahun ton per hektar per tahun R = Indeks daya erosi oleh hujan erosivitas hujan K = Indeks kepekaan tanah terhadap erosi erodibilitas tanah LS = Faktor panjang lereng L dan kemiringan lereng S C = Faktor tanaman vegetasi P = Faktor usaha-usaha pencegahan erosi B.2. Analisis Kelayakan Finansial Jenis analisis yang digunakan adalah: Benefit Cost Ratio BC Ratio, Net Present Value NPV, dan Internal Rate of Return IRR. Untuk memudahkan dalam perhitungan menggunakan komputer program Excel 2007.

C. Merancang Subsistem Kelembagaan untuk Mendukung Penerapan

Model Usahatani Konservasi Tanaman Sayuran Merancang subsistem kelembagaan untuk mendukung penerapan model usahatani konservasi tanaman sayuran dilakukan dengan teknik pemodelan interpretasi struktural atau Intepretative Structural Modelling ISM. Langkah-langkah penyelesaian ISM adalah: 1 Mengidentifikasi elemen 2 Hubungan konseptual 3 Matrik interaksi tunggal terstruktur 4 Matrik Reachability 5 Tingkat partisipasi dilakukan untuk mengklasifikasi elemen-elemen dalam level-level yang berbeda dari struktur ISM. 6 Matriks Canonical: pengelompokan elemen-elemen dalam level yang sama mengembangkan matrik ini. 7 Diagraph : sebuah grafik dari elemen-elemen yang saling berhubungan secara langsung dan level hierarki. 8 Interpretative Structural Model : memindahkan seluruh jumlah elemen dengan deskripsi elemen aktual, sehingga memberikan gambaran yang sangat jelas dari elemen-elemen sistem dan alur hubungannya. Penyelesaian menggunakan program ISM-Firman.

D. Analisis Jasa Lingkungan sebagai Dasar Kebijakan Mendukung