Definisi Operasional METODE PENELITIAN

3.9. Definisi Operasional

1 Sistem usahatani konservasi adalah suatu kesatuan kegiatan usaha di bidang pertanian yang dilakukan secara intensif dengan menyesuaikan penggunaan lahan sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian lahannya; terdiri dari beberapa subsistemkomponen yang saling terkait; serta diberi perlakuan dan penggunaan teknologi termasuk tindakan konservasi tanah yang sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, yaitu melestarikan sumberdaya lahan dan lingkungan, sehingga lahan tersebut dapat di gunakan secara berkelanjutan tanpa menurunkan kualitas sekaligus meningkatkan produksi yang diusahakan. 2 Sumberdaya spesifik lokasi adalah kekhasan unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumberdaya manusia; sumberdaya alam, baik hayati maupun non hayati; dan sumberdaya buatan di lokasi setempat. 3 Kesesuaian penggunaan lahan, merupakan penggambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu sesuai dengan karakteristik biofisik lahan. 4 Jenis tanah, merupakan nama tanah berdasarkan sifat dan karakteristik tanah di lokasi penelitian. 5 Kedalaman solum tanah, merupakan kedalaman dari horizon A dan horizon B pada tanah di lokasi penelitian. 6 Tekstur tanah, merupakan persentase pasir, debu, dan liat yang menyusun tanah di lokasi penelitian. 7 Struktur tanah, merupakan tipe-tipe agregat tanah di lokasi penelitian. 8 Permeabilitas, merupakan proses infiltrasi air ke dalam tanah di lokasi penelitian. 9 Kemiringan lereng, merupakan persentase lereng lokasi penelitian. 10 Panjang lereng, merupakan jarak antara dasar lereng ke puncak lereng di lokasi penelitian. 11 Tipe relief, merupakan kenampakan topografi lokasi penelitian. 12 Kondisi drainase, merupakan sebaran aliran air permukaan di lokasi penelitian.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1. Letak dan Luas Lahan Hulu Sub DAS Cikapundung

Hulu sub DAS Cikapundung terletak di Bandung bagian utara yang merupakan bagian dari Kawasan Bandung Utara KBU. Posisi geografis terletak pada 06 ° 45 ′ 16 ′′ -06 ° 53 ′ 12 ′′ LS dan 107 ° 35 ′ 30 ′′ -107 ° 44 ′ 58 ′′ BT. Secara administratif hulu sub DAS Cikapundung termasuk wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. Areal lahan yang berada di wilayah Kota Bandung meliputi sebagian Kecamatan Comblong dan Cidadap masing-masing satu desa. Di wilayah Kabupaten Bandung meliputi Kecamatan Cimenyan dua desa dan Cilengkrang satu desa, sedangkan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat adalah Kecamatan Lembang 12 desa. Berdasarkan pada peta administrasi yang diolah, total luas hulu sub DAS Cikapundung sekitar 9.401 ha. Luas lahan yang diusahakan untuk kegiatan pertanian sekitar 3.410.93 ha. Secara rinci luas wilayah pada setiap desa disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Luas Hulu Sub DAS Cikapundung Berdasarkan pada Peta Administrasi. KotaKabupaten Kecamatan Desa Luas ha I. Kota Bandung 1. Cidadap 2. Coblong Ciumbuleuit Dago 329 24 II. Kab. Bandung 1. Cimenyan 2. Cilengkrang Ciburial Cimenyan Cipanjalu 206 135 1.269 III. Kab. Bandung Barat Lembang Jayagiri Cikole Cikidang Wangunharja Suntenjaya Cibodas Langgensari Mekarwangi Pagerwangi Cibogo Kayuambon Lembang 598 966 902 836 1.684 606 433 428 374 312 232 65 Jumlah 9.401 Sumber: Diolah dari peta administrasi wilayah hulu sub DAS Cikapundung. 67