Tabel 4. Lanjutan
? 8
9 8
- 4
9 √
9 √
9 √
9 √
9 9
√ √
√ √
√ A =
9 =
√ √
?74 9 √
?74 √
9 ?74
√ ?74
√ 9
9 √
9 B
9 9
√ 6
√ 1
√ √
Keterangan: PU = Pendapatan Usahatani, KF = Kelayakan Finansial, JL = Jasa Lingkungan, KL = Kelembagaan penunjang usahatani konservasi, dan KSE = Keragaan Sosial Ekonomi
3.4.2. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian terdiri atas data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah hasil pengamatan, pengukuran, wawancara, analisis Laboratorium, dan
interpolasi peta. Sumber data sekuder adalah mempelajari dokumentasi, seperti peta dan laporan. Teknik pengumpulan data primer yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
A. Biofisik Tanah
Pengumpulan data biofisik tanah dilakukan melalui pengamatan dan pengukuran di lapang, menganalisis contoh tanah di Laboratorium, dan
mempelajari dokumentasi serta laporan. Pengamatan dan pengukuran di lapang dilakukan dengan cara menjelajahi lapang pada setiap satuan lahan.
Contoh tanah yang dianalisis adalah contoh tanah komposit dan contoh tanah pada dua kedalaman untuk pengecekan. Jenis analisis tanah yang dilakukan
adalah sifat kimia tanah untuk melihat kualitas dan sifat tanah serta praksi pasir, debu, dan liat untuk melihat tekstur tanah di lokasi penelitian.
B. Sosial Ekonomi dan kelembagaan
Pengumpulan data sosial ekonomi dan kelembagaan dilakukan melalui wawancara individu, wawancara secara mendalam in depth interview, Focus
Group Discussion FGD, dan mempelajari dokumentasilaporan.
Wawancara individu menggunakan kuesioner dilakukan dengan beberapa petani dan pedagang untuk mendapatkan data keragaan usahatani saat ini dan
sistem pemasaran komoditas yang diusahakan. In depth interview dilakukan dengan pakarpraktisi yang telah berpengalaman dalam pengembangan pertanian
berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan untuk menggali informasi dari para pakar sekaligus mendapatkan kesepakatan-kesepakatan bersama dalam merumuskan
model usahatani konservasi berbasis sumberdaya spesifik lokasi yang dirancang agar dapat diterapkan oleh petani, berkembang kewilayah lain, dan berkelanjutan.
FGD dilakukan dengan beberapa stakeholders yang ada diwilayah penelitian, dimaksudkan untuk merumuskan model kelembagaan penunjang usahatani
konservasi.
C. Potensi dan Permasalahan Usahatani Saat Ini
Pengumpulan data potensi dan permasalahan pengembangan usahatani konservasi dilakukan dengan metode Participatory Rural Appraisal PRA. Hal
ini dimaksudkan untuk menggali potensi, memahami, dan menganalisis permasalahan di daerah hulu sub DAS Cikapundung. Peran peneliti adalah
sebagai katalis, fasilitator, dan pemersatu terhadap proses dalam masyarakat. Untuk mendapatkan hasil yang baik, PRA akan dilakukan dalam jangka
waktu sekitar 1 bulan agar masyarakat mengenal peneliti sehingga tidak ragu- ragu mengungkapkan kondisi yang sebenarnya terjadi di dalam masyarakat.
Pengambilan data dilakukan dengan diskusi kelompok dan transek lapangan. Transek lapang merupaka cara untuk memahamimengenal dan mendapatkan
gambaran secara umum kondisi suatu wilayah secara cepat dengan melakukan penjelajahan pada batas area studi.
D. Analisis Komponen dan Faktor yang Paling Berpengaruh pada Masing-