Sifat Fisik Tanah Sifat-sifat dan Kualitas Lahan di Hulu Sub DAS Cikapundung

terubahkan memberikan petunjuk bahwa tanah tersebut tidak akan efektif dengan pemberian kapur atau dengan kata lain pemberian bahan kapur tidak dianjurkan. Kejenuhan Basa KB. Kejenuhan basa merupakan gambaran tentang banyaknya basa-basa pada kompleks adsorbsi, dinyatakan sebagai bandingan jumlah basa- basa yang dapat ditukarkan dalam miliekivalen yang terdapat dalam 100 gram tanah terhadap nilai KTK efektif tanah. Pada umumnya semakin tinggi kejenuhan basa suatu tanah, nilai pH-nya juga semakin tinggi dan kesuburan tanahnya relatif lebih baik. Sebaliknya, rendahnya nilai kejenuhan basa, maka pH nya rendah, karena sebagian dari kompleks adsorbsi ditempati oleh kation-kation Al 3+ dan H + . Kejenuhan basa tanah di hulu sub DAS Cikapundung sebagian besar tergolong sedang sampai tinggi, yaitu berkisar antara 40,44-66,86, namun ada yang tergolong sangat rendah 20 padahal bahan pembentuk tanah relatif kaya basa-basa. Hal ini diduga karena curah hujan tinggi sehingga basa-basa tercuci dan hal ini juga yang mengakibatkan pH tanah di hulu sub DAS Cikapundung tergolong rendah.

B. Sifat Fisik Tanah

Sifat fisik tanah berhubungan erat dengan penyediaan udara dan air untuk tanaman, perkembangan akar, daya menahan air, dan sifat-sifat pengolahan tanah. Sifat fisik tanah di hulu sub DAS Cikapundung berdasarkan hasil analisis laboratorium disajikan pada Tabel 22. Tabel 22. Hasil Analisis beberapa Sifat Fisik Tanah Lahan Dataran Tinggi Lembang, Jawa Barat. No. Jenis Analisis Satuan Nilai 1. Kadar air vol. 37,85 2. BD gcc 0,65 3. Ruang Pori Total vol. 75,65 4. Kadar air • pF 1 vol 44,85 • pF 2 vol 42,15 • pF 2,54 vol 38,00 • pF 4,2 vol 19,10 5. Pori drainase • Drainase cepat vol 33,50 • Drainase lambat vol 4,15 6. Air tersedia vol 18,90 7. Permeabilitas cmjam 25,20 Sumber: Sutrisna dan Surdianto 2007 Sifat fisik lainnya berdasarkan hasil pengamatan di lapang adalah sebagai berikut: Ketebalan Solum. Ketebalan solum berpengaruh terhadap kekokohan tegakan sebab berhubungan dengan jangkauansebaran akar tanaman. Ketebalan solum tanah di hulu sub DAS Cikapundung bervariasi mulai dari sangat dangkal 20 cm, sedang 20-50 cm, dan dalam 75 cm. Pada lereng-lereng terjal, landform kerucut volkan, dan dinding kaldera ditemukan singkapan batuan Rock Out Crops ROC. Drainase. Drainase adalah sifat yang berhubungan dengan perakaran tanaman dan penyediaan udara pada lingkungan perakaran tanah dan keadaan tata air yang turun kebawah air perkolasi dan aliran permukaan run off. Berdasarkan pengamatan lapang dibeberapa tempat terutama pada tanah Typic Endoaquepts pada kelerengan datar lereng 0-3 ditemukan adanya bercak atau karat besi sedikit pada lapisan sampai permukaan dan tanah berwarna gley reduksi. Hal ini menunjukkan bahwa tanah tersebut berdrainase terhambat. Pada tanah yang berlereng 3 warna tanah homogen tanpa bercak atau karat besi serta warna gley reduksi pada lapisan sampai 100 cm. Hal ini menandakan bahwa tanah tersebut berdrainase baik. Tekstur. Tekstur merupakan perbandingan relatif fraksi liat, debu dan pasir pada tanah. Dari ketiga fraksi tersebut liat merupakan fraksi terpenting dalam kaitannya dengan kandungan air tersedia, kemampuan tanah dan pengendalian reaksi kimia dalam tanah. Permukaan fraksi liat tersebut memiliki muatan listrik yang mampu menyerap ion-ion dari senyawa terlarut dalam tanah. Tanah-tanah yang berkembang dari bahan volkan dan membentuk tanah Andisols biasanya mempunyai kandungan debu tinggi 40, pasir 40 atau liat 20 dan mempunyai sifat smerylicin. Teksur tanah biasanya lempung loam, lempung berdebu silty loam, atau lempung berpasir sandy loam. Hasil analisis tanah di hulu sub DAS Cikapundung Lampiran 5 menunjukkan bahwa kandungan pasir dan debu menurun, sedangkan liat meningkat. Tekstur tanah di wilayah tersebut terdiri atas liat clay, lempung berliat clay loam, lempung loam, dan lempung berdebu silty loam. Hal ini menunjukkan bahwa laju erosi tanah tinggi dan telah berlangsung lama. Erosi air telah membawa material tanah yang mengandung debu dan pasir dari bagian permukaan atas tanah, sedangkan liat masih tinggal di tanah dan terus berakumulasi. Sejalan juga dengan hasil penentuan tingkat kerusakan tanah dimana tanah di hulu sub DAS Cikapundung sudah tergolong tingkat kerusakan sedang sampai agak berat yaitu lapisan atas tanah yang masih ada sekitar 25-75 cm bahkan ada yang kurang dari 25. Struktur. Struktur tanah merupakan susunan ikatan partikel atau agregat tanah. Kerusakan struktur tanah dapat mengakibatkan menurunnya permeabilitas dan meningkatkan aliran permukaan sehingga dapat meningkatkan laju erosi. Hasil pengamatan lapang menunjukkan bahwa struktur tanah-tanah di hulu sub DAS Cikapundung pada lapisan atas 0-20 cm umumnya remah crumb, sedangkan pada lapisan bawah 20-40 cm adalah gumpal bersudut. Kerapatan Lindak Bulk Density = BD. Kerapatan lindak suatu tanah merupakan perbandingan massa bobot tanah kering oven 105 o C dengan volume tanah seluruhnya ruangan yang ditempati padatan, air dan udara yang dinyatakan dalam gramcc dan dalam keadaan tidak terganggu. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa tanah di hulu sub DAS Cikapundung umumnya mempunyai BD rendah yaitu 0,65 gcc. Hal ini mencerminkan tanah-tanah di hulu sub DAS Cikapundung merupakan tanah Andisols atau mempunyai sifat andik. Berbeda dengan tanah yang berkembang dari formasi Beser BD tanahnya 1,0 gcc dan tidak mempunyai sifat andik.

C. Status Kesuburan Tanah