tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesis untuk menetapkan variabel
yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut.
Saaty 1993 menyatakan bahwa sistem yang kompleks dapat dengan mudah dipahami kalau bisa memecahkannya menjadi elemen-elemen pokoknya,
menyusun elemen-elemen tersebut secara hierarki. Kemudian menyusun atau mensintesis pertimbangan tentang relatif pentingnya elemen-elemen tersebut pada
setiap tingkat hierarki ke dalam seperangkat prioritas menyeluruh. Penyelesaian masalah dengan menggunakan AHP perlu dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut: 1.
Menentukan sasaran yang ingin dicapai 2.
Menentukan kriteria pemilihan dan bila perlu sub kriteria pemilihan 3.
Penentuan alternatif pilihan
2.8.4. Pengambilan Keputusan Berbasis Data
A. Kelayakan Finansial
Alat analisis yang dapat digunakan untuk menentukan kriteria layak tidaknya suatu kegiatan atau usahatani antara lain: BC Ratio, NPV, dan IRR.
Benefit Cost Ratio BC Ratio.
BC Ratio merupakan perbandingan total penerimaan dengan total pengeluaran yang dirumuskan dengan persamaan sebagai
berikut:
TC TR
BC =
…....………………………………………………………. 1
dimana: BC = Benefit Cost
TR = Total Revenue total penerimaan TC = Total Cost total pengeluaran
BC Ratio 1, maka pertanian konservasi dinyatakan menguntungkan
Jika nilai BC Ratio 1, maka suatu kegiatan, usahatani atau penerapan teknologi layak dilaksanakan, sedangkan jika nilai BC Ratio 1, maka suatu kegiatan,
usahatani atau penerapan teknologi dinyatakan tidak layak untuk dilaksanakan.
Net Present Value NPV.
NPV merupakan selisih antara Present Value dari benefit
dan Present Value dari biaya. Menurut Kadariah et al. 1999, suatu usaha pertanian dikatakan layak secara finansial jika mempunyai NPV lebih dari nol
dengan persamaan sebagai berikut:
=
+ −
=
n t
t t
t
i C
B NPV
1 ............................................................................... 2
dimana: B
t
= kegiatan kotor usaha pertanian tahun ke-t C
t
= pengeluaran kotor usaha pertanian tahun ke-t n = umur ekonomis kegiatan usahatani
i = tingkat bunga dalam persen
Hal ini akan membantu pengambil keputusan untuk menentukan pilihan. NPV didasarkan atas konsep pendiskontoan seluruh arus kas ke nilai
sekarang. Pendiskontoan semua arus kas masuk dan keluar selama umur kegiatan ke nilai sekarang yang kemudian dihitung kas bersihnya, dimaksudkan untuk
mengetahui selisih pada harga dasar yang sama saat ini. Dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu faktor nilai waktu dari uang dan selisih besar arus kas masuk
dan keluar.
Internal Rate of Return IRR. IRR merupakan nilai discount rate i yang
membuat NPV sama dengan nol Kadariah et al., 1999. Menurut Gray et al. 1993, persamaan IRR adalah sebagai berikut:
− −
− +
=
2 1
1 2
1 1
NPV NPV
i i
NPV i
IRR
………………………………………… 3
dimana: NPV
1
= NPV awal NPV
2
= NPV ke-2 i
1
= tingkat suku bunga yang menyebabkan NPV
1
bernilai positif i
2
= tingkat suku bunga yang menyebabkan NPV
2
bernilai negatif mendekati nol
Penyelesaian perhitungan bisa dilakukan dengan menggunakan metode
trial and error
atau dengan teknik penelusuran oleh komputer untuk mencari nilai akar persamaan polinomial dalam i, dimana i
1
adalah tingkat suku bunga yang menyebabkan NPV
1
bernilai positif, sedangkan i
2
merupakan tingkat suku bunga yang menyebabkan NPV
2
bernilai negatif mendekati nol. Kriteria pembanding IRR adalah suku bunga yang berlaku dan jika IRR tingkat bunga, maka
keputusan yang diambil adalah layak.
B. Biaya Erosi