Setelah komponen yang paling berpengaru pada setiap subsistem usahatani diketahui, kemudian dilakukan analisis parsial pada setiap komponen untuk
mendapatkan faktor pada setiap komponen yang akan digunakan untuk merumuskan alternatif model usahatani konservasi berbasis sumberdaya spesifik
lokasi. Analisis faktor pada setiap komponen subsistem usahatani disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Analisis Faktor pada Setiap Komponen yang Digunakan dalam Menyusun Alternatif Rancangan Model Usahatani Konservasi.
No Faktor dalam Komponen
Analisis data 1.
Pemilihan jenis tanaman Metode Perbandingan Eksponensial
MPE 2.
Pemilihan sistem penanaman Metode Composite Performance
Index CPI
3. Pemilihan bahan amelioran
Metode Bayes 4.
Pemilihan penggunaan mulsa Deskriptif
5. a.
Tolerable Soil Loss TSL
Metode Hammer 1981 b.
Menentukan tindakan konservasi RUSLE
c. Memilih tindakan konservasi
Metode CPI
A. Pemilihan Jenis Tanaman
Pemilihan jenis tanaman menggunakan metode MPE. Alternatif jenis tanaman yang dipilih ada 14 jenis. Kriteria pemilihan adalah: 1 kemampuan
tanaman mengintersep butiran hujan, 2 curahan tenaga kerja TK, 3 biaya produksi, dan 4 pendapatan usahatani. Penilaian ordinal, yaitu:
1 Penilaian untuk kriteria kemampuan mengintersep butiran hujan dan
pendapatan usahatani adalah: a.
Sangat rendah = 1
b. Rendah
= 2 c.
Sedang = 3
d. Tinggi
= 4 e.
Sangat tinggi = 5
2 Penilaian untuk kriteria curahan TK dan biaya produksi adalah:
a. Sangat rendah
= 5 b.
Rendah = 4
c. Sedang
= 3 d.
Tinggi = 2
e. Sangat tinggi
= 1
Perhitungan skor untuk setiap alternatif menggunakan persamaan: Total nilai TN
i
=
j
TKK m
j ij
RK
= 1
............................................................ 10
dimana: TN
i
= Total nilai alternatif ke -i RK
ij
= derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan i TKK
j
= derajat kepentingan kritera keputusan ke-j; TKK
j
0; bulat m
= jumlah kriteria keputusan
B. Pemilihan Sistem Penanaman
Pemilihan sistem
penanaman menggunakan
meode Composite
Performance Index CPI, karena nilai pada setiap kriteria bersifat deskret.
Terdapat 3 alternatif sistem penanaman sayuran untuk menyususn model usahatani konservasi, yaitu monokultur, tumpangsari, tumpang gilir. Kriteria
penilaian adalah indeks kerapatan jenis ID, indeks pertanaman IP, dan pendapatan usahatani dilihat dari nilai BC Ratio. Bobot kriterianya indeks
kerapatan jenis 0,46; indeks pertanaman 0,21; dan BC Ratio 0,33. CPI merupakan indeks gabungan Composite Index yang dapat digunakan
untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif i berdasarkan beberapa kriteria j.
Prosedur Penyelesaian CPI •
Identifikasi kriteria tren positif semakin tinggi nilainya semakin baik dan tren negatif semakin rendah nilainya semakin baik
• Untuk kriteria tren positif, nilai minimum pada setiap kriteria ditransformasi
ke seratus, sedangkan nilai lainnya ditranspormasi secara proporsional lebih tinggi.
• Untuk kriteria tren negatif, nilai minimum pada setiap kriteria ditranspormasi
ke seratus, sedangkan nilai lainnya ditranspormasi secara proporsional lebih rendah
. Formula yang digunakan dalam teknik CPI adalah sebagai berikut:
A
ij
= X
ij
min100X
ij
min A
i + 1.j
= X
1 + 1.j
X
ij
min100 I
ij
= A
ij
P
j
Ii =
= n
i ij
I
1
.................................................................................. 11
dimana: A
ij
= nilai alternatif ke-i pada kriteria ke-j X
ij
Min = nilai dari alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j
A
i + 1.j
= nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria ke-j X
1 + I.J
= nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria awal ke-j P
j
= bobot kepentingan kriteria ke-j I
ij
= indeks alternatif ke-I I
i
= indeks gabungan kriteria pada alternatif ke-I i
= 1, 2, 3, ..., n j
= 1, 2, 3, ..., n
C. Pemilihan Bahan Amelioran