Satwa Pengukuran Vegetasi dan Pendugaan Populasi Satwa

A. Semai dan Tumbuhan Bawah : 2 m x 2 m B. Pancang : 5 m x 5 m C. Tiang : 10 m x 10 m D. Pohon : 20 m x 20 m Dalam pengambilan contoh maka tumbuhan dibagi kedalam stadium pertum n mulai dari kecambah sampai anakan setinggi kurang 1,5 m ƒ Tiang : berdiameter 10 cm sampai kurang dari 20 cm. herba dan arameter vegetasi yang diukur dilapangan adalah sebagai berikut: g kerapatan hui prosentase penutupan d. mengetahui luas bidang dasar yang diantaranya e. ohon total.

3.3.2. Satwa

pendugaan populasi satwaliar atau fauna pada areal yang terbakar dan tid buhan semai, pancang, tiang dan pohon. Kriteria yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : ƒ Semai : Permudaa ƒ Pancang : Permudaan dengan tinggi 1,5 meter sampai anakan berdiameter kurang dari 10 cm. Pohon muda ƒ Pohon : Pohon dewasa berdiameter 20 cm sampai lebih dari 20 cm. ƒ Tumbuhan bawah : Tumbuhan selain permudaan pohon, misalnya rumput, semak-semak. P a. Nama spesies lokal dan ilmiah b. Jumlah individu untuk menghitun c. Penutupan tajuk covering untuk mengeta vegetasi terhadap lahan. Diameter batang untuk sangat berguna untuk memprediksi volume pohon dan tegakan. Tinggi pohon baik tinggi pohon bebas cabang maupun tinggi p Tinggi pohon ini cukup penting untuk mengetahui stratifikasi dan menduga volume pohon serta volume tegakan. Metode ak terbakar yaitu cara pengamatan langsung perjumpaan dan suara pada setiap jalur pengamatan, dan berdasarkan informasi dari masyarakat pengumpul hasil hutan. Pendugaan populasi jenis fauna yang teramati dihitung berdasarkan kerapatan individuha yaitu jumlah individu suatu spesies dibagi panjang jalur x lebar jalur dalam ha. Panjang jalur 500 m dan jarak antar jalur 20 meter dari 40 setiap areal yang terbakar dan tidak terbakar. 3.4. Teknik Penentuan Populasi dan Responden pulan orang atau lembaga menuru ntang 1998, yang terkena dampak sebanyak 1.756 orang pada kasi dan memilih penduduk secara langsung yang terkena 2 inimal 10 disetiap Populasi dalam penelitian ini adalah sekum t jenis pekerjaan yang terkena dampak akibat kebakaran hutan dan lahan periode Agustus 1997 – Desember 1997 di Kabupaten Sintang. Dasar penentuan populasi dan responden menurut jenis pekerjaan karena memiliki resiko yang berbeda baik pendapatan dan lama hari kerja, sehingga adanya kebakaran akan memberikan kerugian hari kerja dan tingkat pendapatan yang berbeda pula. Berdasarkan Informasi dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Si jumlah penduduk yang tidak bekerja akibat kebakaran hutan dan lahan tahun 1997 yaitu 23.715 orang 13 dari penduduk yang bekerja 182.420 orang. Dari jumlah tersebut penduduk pada lima kecamatan sampel sebanyak 6.077 orang ± 10 dari 59.310 orang pekerja, dengan jumlah penduduk yang tidak kerja pada 17 desa sampel sebanyak 1.756 orang yang distratifikasi dan dipilih menurut jenis pekerjaan yaitu: pegawai negeri, pegawaiburuh swasta, petanipekebun, pengumpul hasil hutan kayu dan non kayu, petani perkebunan TCSDP, pedagang dan pegawai HTI. Berdasarkan populasi penduduk 17 desa sampel dalam penelitian ini, selanjutnya ditentukan jumlah responden sebanyak 250 orang ± 14 dengan teknik stratified random sampling sebagai berikut: 1 Menstratifi dampak asap kebakaran hutan dan lahan tahun 1997, menurut jenis pekerjaan petani atau pekebun, pengumpul hasil hutan, pegawai negeri, pengusaha atau pegawai swasta, pedagang, dan pegawai HTI, terutama penduduk terdekat yang berada pada lokasi kebakaran. Menentukan jumlah sampel atau responden penduduk m desa sampel berdasarkan keragaman pekerjaan dan homogenitas dampak yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan lama tidak kerja, jenis penyakit, jenis usaha, dampaknya pada kesehatan. 41 3 Melakukan pengambilan sampel secara acak pada setiap penduduk yang .4.1. Responden Pengguna Sumberdaya Hutan a hutan terdiri atas dua yaitu perusah Tabel 4. Populasi dan Responden Penelitian No Jenis Pekerjaan k Kecamatan Penduduk Desa Sampel Responden Penduduk Desa Sampel Persen-tase Responden terkena dampak kebakaran menurut jenis pekerjaannya yaitu : petani atau pekebun pada lahan masyarakat 101 orang, pengumpul hasil hutan 63 orang, pekebun TCSDP 38 orang, pegawai negeri 20 orang, pengusaha pegawai swasta 10 orang, pedagang 12 orang dan pegawai HTI 6 orang. Rincian selengkapnya kerangka sampling serta jumlah populasi dan responden dapat dilihat pada Gambar 5 dan Tabel 4. 3 Karakteristik responden pengguna sumberday aan dan masyarakat. Responden Perusahaan yaitu HTI-Trans Inhutani III dan HTI Finantara Intiga. Responden masyarakat pengguna sumberdaya hutan berjumlah 164 orang 11 desa meliputi: petani dan pekebun 101 orang dan pengumpul hasil hutan kayu dan flora fauna 63 orang yang tinggal di sekitar hutan. Pengguna hasil hutan distratifikasi menurut areal hutan yang terbakar yaitu: HTI Inhutani III 30 orang desa Kebubu, Nangan Man dan Nanga Kayan; HTI Finantara Intiga 30 orang desa Sei Serian dan Empura; Taman Wisata Baning 44 orang Tanjung Puri, Ladang dan Baning Kota; dan Taman Nasional Bukit Baka 60 orang Nanga Siyai, Ella Hulu dan Menukung Kota. Pendudu Sampel yg Terkena Dampak orang 1 yg Terkena Dampak orang 2 yg Terkena Dampak orang Desa Sampel 1 Pegawai Negeri 4 478 167 20 11.9 2 Pengusahapegawai Swasta 4. 8 1 hutan kayu non kayu Jumlah 6. 1.7 25 365 91 10 10.96 3 PetaniPekebun 177 35 01 12.09 4 Pengumpul hasil 414 311 63 20.29 5 Perkebunan Karet TCSDP petani 224 179 38 21.21 6 Pedagang 255 115 12 10.44 7 Peg. HTI 163 57 6 10.53 077 56 0 14.24 1 Populasi penduduk ampak berdasarkan dat formasi dari Kecamatan dan Desa Dinas Terkait dan Perusahaan desa. terkena d a dan in Sampel, 2 5 Kecamatan Sampel : Sintang, Nanga Pinoh, Belimbing, Menukung dan Ketungau Hulu dengan jumlah desa sampel sebanyak 17 42 Gambar 5. Kerangka Sampel Sampling Frame .4.2. Responden Usahatani dan Perkebunan rdiri atas perkebunan TCSDP- Sintang Kabupaten Sintang Kecamatan Sintang, Nanga Pinoh, lu Belimbing, Menukung, Ketungau Hu Desa Sampel 17 : Sintang 3, Nanga Pinoh 6, Belimbing 3, Menukung 3, Ketungau Hulu 2 23.715 org 6.077 org 1.756 org PURPOSIVE STRATIFIED RANDOM SAMPLING 1. Peg. Negeri n P 2. Peg. Swatsa 3. PeTaniKebu 4. Pengumpul HH 5. Pekebun TSCD 6. Pedagang 7. Peg. HTI RANDOM SAMPLING 250 orang Responden 3 Responden usahatani dan perkebunan te dan lahan perkebunan masyarakat yang terbakar. Jumlah responden TSCDP yang menderita kebakaran lahan tahun 1997 yaitu 38 orang dari 4 desa yaitu Sidomulyo 8 orang, Tanjung Pauh 14 orang, Tanjung Sari 6 orang dan Langan 10 orang. Sementara responden lahan perkebunan masyarakat yang terbakar yaitu dengan jenis tanaman karet berjumlah 40 orang yang meliputi 4 kecamatan dari 104 orang yang mengalami kebakaran lahan perkebunan, yaitu: Kec. Nanga Pinoh Tanjung Sari, Tanjung Pauh, Sidomulyo; Kec. Belimbing Nanga Paya, Langan, UPT X Nanga Keberak; Kec. Sintang Ladang, Tanjung Puri, Baning; dan Kec. Menukung Nanga Siyai, Ella Hulu, Menukung Kota. 43

3.4.3. Responden Dampak Asap Kebakaran Hutan dan Lahan