Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Secara geografis lokasi penelitian kebakaran hutan dan lahan tahun 1997 terletak di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat 1 ° 00 LU - 1 ° 00 LS dan 111 ° BT - 113 ° BT Gambar 3. Penelitian kebakaran hutan dan lahan on site seluas 12.923 ha, dengan unit analisis setiap tapak areal terbakar yaitu pada: a HTI Trans Inhutani III, b HTI Non Trans PT Finantara Intiga, c Taman Wisata Alam Baning TWA, d Taman Nasional Bukit Baka TNBB, e Lahan Perkebunan TCSDP, dan f Lahan Perkebunan Masyarakat. Sedang penelitian dampak asap kebakaran hutan dan lahan off site yaitu daerah-daerah di sekitar lokasi tapak kebakaran hutan dan lahan, yang meliputi 17 desa dalam 5 kecamatan, yaitu: Kecamatan Sintang Ladang, Tanjung Puri, Baning, Kecamatan Nanga Pinoh Tanjung Sari, Tanjung Pauh, Sidomulyo, Nanga Kayan, Kebubu, Nanga Man, Kecamatan Menukung Nanga Siyai, Ella Hulu, Menukung Kota, Kecamatan Belimbing Nanga Paya, Langan, UPT X Nanga Keberak, dan Kecamatan Ketungau Hulu Sei Serian dan Empura, dengan unit analisis penelitian adalah wilayah Kabupaten Sintang. Penentuan lokasi penelitian kebakaran hutan dan lahan didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut: 1 kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat cukup luas yaitu 43.978 ha dari total kebakaran hutan seluas 263.992 ha di Indonesia pada tahun 19971998, terdiri atas hutan 26.590 ha dan perkebunan 17.388 ha, 2 kebakaran hutan di Kabupaten Sintang seluas 20.437,23 ha 76,86 dari luas kebakaran hutan di Kalimantan Barat meliputi areal HTI, Taman Wisata Alam dan Taman Nasional, 3 kebakaran lahan perkebunan sawit dan karet TSCDP dan Masyarakat di Kabupaten Sintang diperkirakan seluas 3.674,32 hektar atau 20,60 dari luas lahan perkebunan yang terbakar di Kalimantan Barat. Gambar 3. Peta Kabupaten Sintang dan Lokasi Penelitian Tapak lokasi penelitian kerusakan hutan dan lahan tahun 1997 seluas 12.923 ha dengan luas petak penelitian 42 ha Tabel 2. 35 Tabel 2. Lokasi Penelitian Kebakaran Hutan dan Lahan Menurut Tapak Areal Terbakar Tahun 1997 di Kabupaten Sintang No Lokasi Tapak Terbakar Luas Terbakar ha Petak Penelitian ha 1 HTI PT. Inhutani III Sintang 12.452,12 12 2 HTI PT. Finantara Intiga 15 1,25 3 TWA Baning 59,5 3 4 Taman Nasional Bukit Baka TNBB 230 12 5 Perkebunan Karet TCSDP Nanga Pinoh Kec. Nanga Pinoh dan Sintang 76 3,8 6 Lahan Perkebunan Masyarakat Kec. Nanga Pinoh, Belimbing, Sintang, Menukung 91,20 10 Sumber: Data Primer dan Sekunder Dasar pertimbangan penentuan setiap tapak atau lokasi penelitian kebakaran hutan dan lahan yaitu: 1 HTI Inhutani III memiliki kebakaran tanaman terluas 62,35 dari seluruh kebakaran hutan tanaman di Kabupaten Sintang. 2 HTI Finantara Intiga merupakan salah satu lahan swasta yang terbakar. 3 TWA Baning dan TNBB merupakan kawasan hutan dengan fungsi konservasi yaitu sebagai kawasan hutan pelestarian. 4 Perkebunan TCSDP Nanga Pinoh-Sintang mengalami kebakaran tanaman karet yang telah produksi dengan luas terbakar 2,06 dari luas kebakaran tanaman di kabupaten Sintang. 5 Lahan masyarakat yang terbakar cukup luas dengan jenis tanaman karet dan tersebar pada empat kecamatan Nangah Pinoh, Belimbing, Menukung dan Sintang atau sekitar 2,48 dari kebakaran lahan perkebunan di Kab. Sintang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2002 sampai dengan Desember 2003. 36

3.2. Identifikasi dan Inventarisasi Areal Yang Terbakar