Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya

Taman Nasional Bukit Baka –Bukit Raya ditunjuk sebagai kawasan pelestarian alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 281Kpts- II1992 tanggal 25 Pebruari 1992 dengan luas sekitar 181.090 ha. Berdasarkan Rencana Pengelolaan Taman Nasional RPTN 25 tahun Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya yang telah disusun, ditetapkan bahwa zona inti meliputi 82 dari total luas Taman Nasional, zona pemanfaatan 11 dan zona rehabilitasi 7. Taman Nasional Bukit Baka- Bukit Raya secara geografis terletak diantara 112 o 07’ BT dan 0 o 29’-0 o 59’ LS, sedangkan secara administratif pemerintahan wilayah ini terletak di dua propinsi yaitu bagian utara merupakan wilayah Kalimatan Barat yaitu di Kabupaten Sintang dan bagian Selatan merupakan wilayah Propinsi Kalimantan Tengah yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur. Kawasan Taman Nasional ini termasuk dalam wilayah enam kecamatan yaitu Menukung, Serawai, dan Ambalau untuk daerah yang termasuk dalam Kabupaten Sintang, serta kecamatan Katingan Hulu, Manikit, dan Senamang Mantikai untuk daerah yang termasuk dalam Kabupaten Kotawaringin Timur; dan batas di bagian timur berbatasan dengan HPH PT. Handayani. Batas di sebelah utara TNBB memotong bagian tengah lereng yang curam pada pegunungan di bawah puncak Bukit Schwaner. Kawasan ini merupakan daerah tangkapan air catchment area, sekaligus sebagai penyimpan persediaan air mata air serta kawasan perlindungan tata air untuk Sub DAS Melawi Kalimantan Barat dan Sub DAS Katingan Kalimantan Tengah. Berdasarkan penyebaran jenis dan suku pohonnya, hutan di kawasan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya cenderung membentuk 5 tipe hutan, yaitu Hutan Dipterocarpacea, Hutan Campuran Dipterocarpacea dan Agathis, Hutan Myrtaceae Kerangas, dan Hutan Podocarpus dan Ericacea. Menurut hasil inventarisasi NSF tahun 1993-1995, jenis tumbuhan yang tercatat di kawasan ini ada 817 jenis yang termasuk dalam 610 marga yang tergolong dalam 139 suku. Sedangkan fauna yang ada pada kawasan tersebut yaitu terdapat 5 ordo fauna yang terdiri dari 221 jenis. Ordo yang terdapat dalam kawasan adalah mamalia 65 jenis, aves 140 jenis, reptilian 9 jenis, amphibian 7 jenis dan pisces 8 jenis. Kejadian kebakaran pada tahun 1997 menyebabkan kebakaran hutan dan lahan seluas 230 hektar, terletak di KM 14, KM20, KM 27 dan KM 40 pada Jalan HPH Sari Bumi Kusuma Kalteng atau dari log pond Nanga Popai, yang merupakan daerah penyangga Taman Nasional Bukit Baka. Letak lokasi kebakaran Taman Nasional Bukit Baka dapat dilihat pada Gambar 9. Kebakaran hutan terjadi karena di sekitar kawasan banyak terdapat pemukiman penduduk lokal dan terdapat aksesibilitas jalan yang berbatasan lansung dengan TNBB dan HPH PT. Sari Bumi Kusuma. Selain itu, disebabkan juga oleh kurangnya pengawasan dari pihak pengelolaa TNNB karena areal yang luas dan letaknya yang sulit di jangkau dari Ibu Kota Kabupaten Sintang. Potensi vegetasi yang terbakar mulai dari tingkat semai sampai tingkat pohon. Vegetasi semai antara lain: akar, asam, medang, meranti putih dan meranti merah. Tingkat pancang antara lain jenis: betana, meranti putih, ubah, medang, mahabali, bangkirai, dan keruing. Tingkat tiang didominasi oleh kayu ara, rambutan, meranti merah, medang, asam, ubah, bangkirai, dan keruing. Sementara tingkat pohon didominasi oleh meranti merah, ubah, medang, meranti puti, lanjau dan kemayau. Beberapa vegetasi dominan menurut jumlah individu, kerapatan, dan INP sebagaimana pada Tabel 6. Tabel 6. Stratifikasi Vegetasi Dominan Menurut Jumlah Individu dan INP perhektar pada Areal Terbakar di Taman Nasional Bukit Baka No Vegetasi Jenis Jumlah individu KR FR DR INP 1 Semai Akar 171 1.428,57 12,19 - 24,69 Meranti Putih 150 1.250,00 8,20 - 19,05 Asam 129 1.071,43 9,22 - 18,52 2 Pancang Betana 21 85,71 6,45 8,61 21,93 Meranti Putih 19 76,19 6,45 9,05 21,61 Mali-mali 21 85,71 5,65 2,50 15,02 3 Tiang Kayu Ara 14 27,14 6,15 4,10 16,99 Kemayau 13 25,00 5,38 4,64 16,23 Meranti Merah 10 20,00 5,38 5,15 15,50 4 Pohon Tengkawang 12 16,07 4,35 6,81 19,71 Meranti Putih 8 10,00 8,70 4,87 18,89 Meranti Kuning 9 11,43 6,83 6,17 19,08 Sumber: Data Primer 85 Lokasi Terbakar Gambar 9. Peta Lokasi Kebakaran di TNBB 86 Sementara potensi flora yang dominan dan dimanfaatkan masyarakat antara lain: tumbuhan obat daun bunga pemecah, akar pasak bumi, akar kampelas, kulit kayu gronggang, rotan, tengkawang, bambu dan durian. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Potensi Fauna Flora Perhektar pada Areal Terbakar di Taman Nasional Bukit Baka No Jenis fauna flora Potensi atau Kerapatan ha A Fauna: 1 Babi hutan 1 - 2 ekor 2 Rusa 0,5 – 1 ekor 3 4 5 Tembadau Monyet ekor panjang Kengkareng hitam 0,5 - 1 ekor 0,5 - 1 ekor 2,5 – 3 ekor 6 7 Julang jambul hitam Nuri Tanau 1,3 – 2 ekor 2,3 ekor 8 9 Tekukur Biawak 2 ekor 0,5 – 1 ekor B Flora : 1 Tanaman Obat 35 kg 2 Tengkawang 100 kg 3 Rotan 20 batang 4 Bambu 20 batang 5 Durian 50 biji Sumber: Data Primer 2003 dan Laporan Potensi TNBB.

4.2. Taman Wisata Alam Baning TWA Baning