Model Kebakaran Hutan dan Lahan

lingkungan didasarkan pada kerugian perhektar dari setiap jenis manfaat yang hilang atau biaya yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan dengan menggunakan data hasil penelitian nilai kerugian ekonomi dari sub bab sebelumnya akibat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Sintang. 8 Penilaian kerugian ekonomi lingkungan tahun 1997 dan tahun 2003 menggunakan harga yang berlaku di Kabupaten Sintang dan Regional Kalimantan Barat pada masing-masing tahun sesuai dengan dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan. 9 Persentase kerugian ekonomi perhektar pada tahun 1997 dan 2003 yaitu: untuk produk kayu 56 dan 58; non kayu 2,21 dan 2,09; tanaman perkebunan 1,45 dan 1,37; wisata 0,05 dan 0,04; jasa lingkungan atau manfaat tidak langsung 30,80 dan 27,28; nilai bukan guna 2,97 dan 2,69; biaya mitigasi 0,19 dan 0,17; dan biaya akibat asap kebakaran 5,87 dan 8,13. 10 Untuk menguji sensitivitas model menggunakan dasar simulasi ±10 dan ±20. Penggunaan derajat simulasi disesuaiakan perilaku variabel yang diharapkan dapat menggambarkan variabel yang sensitif dalam model.

5.8.2. Model Kebakaran Hutan dan Lahan

Model kebakaran hutan dan lahan dibangun dengan pendekatan simultan antara faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab kebakaran yaitu faktor sosial ekonomi masyarakat dan faktor alami yang dikaitkan dengan nilai kerugian ekonomi lingkungan akibat kebakaran hutan dan lahan. Faktor-faktor penyebab kebakaran yang dibangun dalam model ini dibagi 2 yaitu: 1 Faktor sosial ekonomi yang berpeluang menimbulkan titik panas hot spot seperti: pola pembukaan lahan dengan menggunakan api, status pemilikan, usaha pencegahan kebakaran mitigasi, dan ketersediaan bahan bakar. Makin tinggi aktivitas pembukaan lahan dengan menggunakan api dan ketersediaan bahan bakar banyak, status pemilikan rendah dan usaha pemadaman atau mitigasi kebakaran rendah, maka jumlah hot spot akan meningkat dan berpeluang menimbulkan kebakaran yang luas apabila faktor alami mendukung terjadinya kebakaran. 236 2 Faktor-faktor alam yang mendukung terjadinya kebakaran yaitu menurunnya kondisi cuaca dan iklim dalam bentuk curah hujan rendah, kelembaban udara rendah, dan suhu udara tinggi. Nilai ekonomi kerugian lingkungan akibat kebakaran hutan dan lahan didasarkan pada nilai kerugian dari potensi kayu kayu pulp dan kayu bakar, non kayu flora fauna, jasa lingkungan penyedia air, pengendali banjir, erosi, penyerap karbon, wisata, kerugian tanaman perkebunan, biaya pengendalian kebakaran, nilai intangible pilihan, warisan, keberadaan, dan kerugian akibat kabut asap terhadap kesehatan masyarakat, penduduk tidak kerja, gangguan transportasi, hotel dan penginapan, dan penurunan produktivitas tanaman pangan. Nilai ekonomi kerugian dari setiap sumberdaya adalah nilai rata-rata perhektar dan total nilai kerugian ekonomi lingkungan secara keseluruhan akibat kebakaran hutan dan lahan. Nilai kerugian perhektar merupakan hasil perhitungan dari kehilangan potensi perhektar dikalikan dengan tingkat harga atau nilai persatuan dari setiap jenis manfaat yang hilang akibat kebakaran berdasarkan metode pendekatan penilaian yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan model konseptual, selanjutnya dibangun model simulasi kebakaran hutan dan lahan dengan menggunakan Program Stella versi 4.0.2 Gambar 31. Persamaan yang digunakan dalam model simulasi kebakaran hutan dan lahan pada Gambar 31 yaitu: Kebakaran_Kumulatift = Kebakaran_Kumulatift - dt + Kebakaran_Tahunan - pencegahan dt INIT Kebakaran_Kumulatif = 12923 INFLOWS: Kebakaran_Tahunan = Hot_Spot3.5-pencegahan OUTFLOWS: pencegahan = Mitigasi3.5 Api = 60100Respondensim_Api100 Asapha = 244418 Bhn_Bakar = if Kelembaban50 then Api else IF Kelembaban=50 AND Kelembaban80 THEN 0.5Api ELSE IF Kelembaban=80 AND Kelembaban85 THEN 0.25Api ELSE 0 BiayaASAp = AsaphasimBAsap100Kebakaran_Tahunan 237 Kebakaran Kumulatif Suhu Kelembaban Wisataha sim Api Kebakaran Tahunan Buka lhn Status lhn Mitigasi sim mitigasi Hot Spot Bhn Bakar simWST sim CH Nilai Kayu Nilai Kayu Nilai NonKayu Nilai JSLing Nkayuha Kebakaran Tahunan Nilai Intangible Biaya Mtgasi Nilai NonKayu Nonkayuha BiayaASAp Nilai JSLing JSha CH tahunan Responden Api NON milik usaha mtgasi Nilai Intangible Intagibleha Kebakaran Tahunan Mitigasiha Biaya Mtgasi Kebakaran Tahunan BiayaASAp Asapha Nilai Wisata simHKBN Kebunha TEV Kebakaran 1997 Nilai kebun TK kerawanan pencegahan sim HK simHNK simHJSL simHIntangi simHMTGS simBAsap IKKB FK IKKB Nilai kebun Nilai Wisata Model Kebakaran Hutan dan Lahan Gambar 31. Model Simulasi Kebakaran Hutan dan Lahan Biaya_Mtgasi = MitigasihasimHMTGS100Kebakaran_Tahunan Buka_lhn = 0.25Api CH_tahunan = 319.83076+69.876729COS8.6028435time- 450.09071sim_CH100 FK = 2000-IKKB-10CH_tahunan0.967EXP0.0875Suhu+1.552- 8.229+0.510+10.88EXP-0.00175CH_tahunan100 Hot_Spot = 16Bhn_Bakar+36Buka_lhn+16Status_lhn3.5TK_kerawanan IKKB = FK+IKKB-10CH_tahunan100 IKKB = 1478.0788+455.15442COS0.69294531time-5.471088 238 Intagibleha = 124036 JSha = 1284953 Kebunha = 60444 Kelembaban = 300.608011.0011213CH_tahunanCH_tahunan- 0.28152983 Mitigasi = 0.5usaha_mtgasisim_mitigasi100 Mitigasiha = 7971 Nilai_Intangible = IntagiblehasimHIntangi100Kebakaran_Tahunan Nilai_JSLing = JShasimHJSL100Kebakaran_Tahunan Nilai_Kayu = Nkayuhasim_HK100Kebakaran_Tahunan Nilai_kebun = KebunhasimHKBN100Kebakaran_Tahunan Nilai_NonKayu = NonkayuhasimHNK100Kebakaran_Tahunan Nilai_Wisata = WisatahasimWST100Kebakaran_Tahunan Nkayuha = 2355954 Nonkayuha = 92151 NON_milik = -0.075TIME0.20Responden+0.20Responden Responden = 250 simBAsap = 100 simHIntangi = 100 simHJSL = 100 simHKBN = 100 simHMTGS = 100 simHNK = 100 simWST = 100 sim_Api = 100 sim_CH = 100 sim_HK = 100 sim_mitigasi = 100 Status_lhn = NON_milik Suhu = 25.941841+0.25448145COS0.045143624CH_tahunan-3.6555297 TEV_Kebakaran_1997 = BiayaASAp+Biaya_Mtgasi+Nilai_Intangible+Nilai_JSLing+Nilai_NonKayu+Nil ai_Kayu+Nilai_kebun+Nilai_Wisata TK_kerawanan = if IKKB=0 and IKKB=999 then 1 else if IKKB=1000 and IKKB=1499 then 2 else if IKKB=1500 and IKKB=2000 then 3 else 0 usaha_mtgasi = if TK_kerawanan=1 then 0.1Responden else if TK_kerawanan=2 then 20.1Responden else if TK_kerawanan=3 then 30.1Responden else 0 Wisataha = 2173 239

5.8.3. Simulasi Model Kebakaran Hutan dan lahan