Usia Karakteristik Umum Responden

Hasil tabulasi silang antara jenis kelamin dengan cara memutuskan pembelian juga tidak terdapat perbedaan. Baik pria maupun wanita melakukan pembelian produk bakery secara mendadak, yaitu ketika timbul keinginan untuk membeli. Hubungan antara jenis kelamin dengan cara memutuskan pembelian disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Cara Memutuskan Pembelian Produk Bakery. Jenis Kelamin Cara Memutuskan Pembelian Total Tergantung Situasi Saat Produk Habis Terencana Mendadak Ketika Timbul Keinginan Alasan Lain Pria 4 13 22 39 Wanita 10 19 31 1 61 Total 14 32 53 1 100 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah

5.1.2. Usia

Karakteristik usia responden yang dipilih berkisar antara 20 – 60 tahun. Hal ini bertujuan agar informasi yang diperoleh dapat lebih beragam. Secara keseluruhan, usia responden berkisar antara 20 – 29 tahun. Tabel 15 menunjukkan sebaran usia responden. Tabel 15. Sebaran Usia Responden. Usia Jumlah Orang 20 – 29 tahun 49 49,00 30 – 39 tahun 33 33,00 40 – 49 tahun 16 16,00 = 50 tahun 2 2,00 Total 100 100,00 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Tabel 15 menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak berusia antara 20 – 29 tahun sebanyak 49 persen. Kelompok usia ini merupakan kelompok konsumen yang belum menikah atau kelompok keluarga muda yang belum memiliki anak atau memiliki anak yang masih kecil. Selain itu mereka yang ada dalam kelompok ini pada umumnya memiliki waktu yang sedikit karena bekerja. Mereka merupakan orang-orang yang memiliki tingkat kesibukan pekerjaan yang tinggi di dalam lingkungan pekerjaannya. Akibatnya waktu mereka lebih banyak tersita untuk pekerjaan kantor. Sehingga pada umumnya mereka menyukai produk-produk makanan yang praktis dan siap saji. Selain itu kelompok ini merupakan kelompok yang sangat rentan terpenga ruh oleh iklan produk. Golongan usia terbesar kedua adalah usia 30 – 39 tahun. Golongan usia ini merupakan golongan keluarga yang masuk ke dalam kriteria Sarang Lengkap II Full Nest II. Pada kelompok ini pada umumnya baik suami maupun istri bekerja di luar rumah. Biasanya mereka memiliki anak terkecil berusia enam tahun dan sangat senang mencoba sesuatu yang baru. Pola konsumsi sangat dipengaruhi oleh anak-anak terutama dalam pembelian makanan. Sehingga kelompok ini memiliki peluang yang besar dalam pembelian berbagai produk makanan siap saji termasuk produk-produk bakery. Tabel 16. Hubungan Antara Usia Dengan Frekuensi Pembelian Rata-rata Per Bulan. Usia Tahun Rata-rata Frekuensi Pembelian Per Bulan Total 1 Kali 2 Kali 3 Kali 4 Kali = 5 Kali 20 – 29 8 9 24 5 3 49 30 – 39 4 10 11 4 4 33 40 – 49 1 4 4 2 5 16 = 50 1 1 2 Total 14 23 40 11 12 100 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Hubungan antara usia dengan rata-rata frekuensi pembelian disajikan pada Tabel 16. Golongan usia 20 – 29 tahun dan 30 – 39 tahun memiliki rata-rata frekuensi pembelian terbesar yaitu tiga kali per bulan. Sementara golongan usia 40 – 49 tahun memiliki frekuensi pembelian rata-rata terbesar lebih dari atau sama dengan lima kali per bulan. Hal ini disebabkan karena kesibukan pada golongan usia ini. Sehingga mereka lebih sering melakukan pembelian produk bakery. Tabel 17. Hubungan Antara Usia Dengan Motivasi Pembelian Produk Bakery. Usia Tahun Motivasi Pembelian Produk Bakery Total Praktis Melihat Orang Lain Membeli Hanya Mencoba Alasan Lain 20 – 29 36 5 5 3 49 30 – 39 24 1 5 3 33 40 – 49 10 2 2 2 16 = 50 1 1 2 Total 71 8 12 9 100 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Hubungan antara usia dengan motivasi pembelian produk bakery disajikan pada Tabel 17. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan motivasi pembelian pada berbagai tingkat usia. Motivasi mereka adalah karena kepraktisan. Hasil tabulasi silang antara usia dengan manfaat produk bakery menunjukkan tidak ada perbedaan. Responden dengan berbagai golongan usia menyatakan bahwa manfaat yang mereka cari dalam pembelian produk bakery adalah sebagai makanan selingan kudapan. Hubungan antara usia dengan manfaat produk disajikan pada Tabel 18. Tabel 18. Hubungan Antara Usia Dengan Manfaat Produk Bakery. Usia Tahun Manfaat Produk Bakery Total Sebagai Makanan Selingan Kudapan Simbol Status Sosial Alasan Lain 20 – 29 45 3 1 49 30 – 39 28 2 3 33 40 – 49 15 1 16 = 50 1 1 2 Total 89 5 6 100 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Hasil tabulasi silang antara usia dengan pertimbangan atribut produk dalam pembelian produk bakery menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan. Responden pada berbagai golongan us ia mempertimbangkan rasa sebagai atribut yang paling banyak dipertimbangkan dalam pembelian produk bakery. Hubungan antara usia dengan pertimbangan atribut disajikan pada Tabel 19. Tabel 19. Hubungan Antara Usia Dengan Pertimbangan Atribut Produk Bakery. Usia Tahun Pertimbangan Atribut Produk Total Harga Rasa Daya Tahan Simpan Kandungan gizi 20 – 29 10 36 2 1 48 30 – 39 9 20 4 33 40 – 49 5 5 1 5 16 = 50 1 1 2 Total 24 62 3 11 100 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Hub ungan antara usia dengan cara memutuskan pembelian produk bakery disajikan pada Tabel 20. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan cara memutuskan pembelian produk. Untuk usia 20 – 49 tahun mereka memutuskan pembelian produk secara mendadak sementara untuk golongan usia lebih dari atau sama dengan 50 tahun memutuskan untuk membeli secara terencana dan tergantung situasi. Tabel 20. Hubungan Antara Usia Dengan Cara Memutuskan Pembelian Produk Bakery. Usia Tahun Cara Memutuskan Pembelian Total Tergantung Situasi Saat Produk Habis Terencana Mendadak Ketika Timbul Keinginan Alasan Lain 20 – 29 4 15 29 1 49 30 – 39 5 11 17 33 40 – 49 4 5 7 16 = 50 1 1 2 Total 14 32 53 1 100 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah

5.1.3. Status Perkawinan