menggantikan fungsi produk yang tidak tersedia dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
5.2.5. Evaluasi Hasil Pembelian
Setelah melakukan tindakan pembelian, konsumen akan mengetahui apakah mereka sudah merasa puas atau belum terhadap produk yang mereka beli.
Kepuasan konsumen terhadap produk yang mereka beli akan mempengaruhi perilaku pembelian mereka selanjutnya. Jika konsumen merasa puas atas produk
yang mereka beli, maka konsumen memiliki kemungkinan untuk melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut. Sebaliknya, jika konsumen merasa
tidak puas dengan produk yang dibeli, mereka akan mengajukan keluhan bahkan tidak akan membeli produk yang sama atau merek yang sama. Akibat terburuk
adalah mereka akan mengingatkan orang lain tentang ketidakpuasan konsumen tersebut. Reaksi negatif tersebut akan lebih berdampak luas terhadap proses
pembelian selanjutnya.
Tabel 61. Sebaran Kepuasan Responden Terhadap Produk Kartika Sari Bakery.
Kepuasan Jumlah Orang
Puas 79
79,00 Biasa saja
21 21,00
Tidak puas 0,00
Total 100
100,00
Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah
Berdasarkan Tabel 61 sebesar 79 persen responden menyatakan puas atas produk-produk Kartika Sari Bakery. Mereka mungkin akan melakukan pembelian
ulang terhadap produk-produk Kartika Sari Bakery. Mereka juga dapat menyampaikan kepada teman, keluarga, atau saudara bahwa produk Kartika Sari
Bakery dapat memberikan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan. Kondisi ini merupakan kondisi yang menguntungkan bagi pihak manajemen karena informasi
yang akan tersebar adalah informasi yang bersifat positif. Semntara itu responden yang menyatakan biasa saja terhadap produ Kartika Sari Bakery sebesar 21 persen
dan tidak ada responden yang menyatakan tidak puas terhadap produk Kartika Sari Bakery.
BAB VI ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN
6.1. Analisis Atribut Produk
Sikap dan preferensi konsumen terhadap produk bakery diukur dengan menggunakan Model Sikap Multiatribut Fishbein. Atribut produk yang digunakan
untuk meneliti sikap dan preferensi konsumen terhadap produk bakery meliputi rasa, warna, aroma, penampilan, kemasan, daya tahan simpan, tekstur, dan harga.
Konsumen memberikan penilaian terhadap atribut produk tersebut untuk memperoleh nilai evaluasi dan kepercayaan terhadap produk.
Data evaluasi kons umen ei dan kepercayaan konsumen bi terhadap produk diberi bobot untuk memperoleh penilaian sikap dan preferensi konsumen
terhadap produk bakery. Selanjutnya akan diperoleh nilai sikap masing- masing responden terhadap atribut yang telah diberi bobot tersebut. Produk yang dinilai
adalah produk Kartika Sari Bakery yaitu pisang bolen, cheese roll, kelepon, dan brownies.
6.2. Komponen Evaluasi ei
Nilai kepentingan, disebut juga komponen evaluasi ei memperlihatkan seberapa penting suatu atribut produk bakery di dalam penilaian konsumen. Nilai
kepentingan atribut tersebut berkisar antara -2 hingga +2 dengan kategori sangat tidak penting sampai sangat penting. Pada Tabel 62 berikut disajikan kategori
tingkat kepentingan atribut yang terdiri dari lima skala penilaian.