Pendidikan Terakhir Karakteristik Umum Responden

menikah maupun yang belum menikah sebagian besar menyatakan bahwa pertimbangan atribut produk yang mereka pilih adalah rasa. Hub ungan antara status perkawinan dengan pertimbangan atribut produk disajikan pada Tabel 25. Tabel 25. Hubungan Antara Status Perkawinan Dengan Pertimbangan Atribut Produk Bakery. Status Pertimbangan Atribut Produk Total Harga Rasa Daya Tahan Simpan Kandungan gizi Belum Menikah 7 28 1 1 37 Sudah Menikah 17 34 2 10 63 Total 24 62 3 11 100 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Hubungan antara status perkawinan dengan cara memutuskan pembelian produk bakery disajikan pada Tabel 26. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara konsumen yang sudah menikah dengan konsumen yang belum menikah. Baik konsumen yang sudah menikah maupun yang belum menikah sebagian besar menyatakan cara memutuskan pembelian produk adalah secara mendadak. Tabel 26. Hubungan Antara Status Perkawinan Dengan Cara Memutuskan Pembelian Produk Bakery. Status Cara Memutuskan Pembelian Total Tergantung Situasi Saat Produk Habis Terencana Mendadak Ketika Timbul Keinginan Alasan Lain Belum Menikah 4 13 22 39 Sudah Menikah 10 19 31 1 61 Total 14 32 53 1 100 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah

5.1.4. Pendidikan Terakhir

Pendidikan merupakan variabel yang cukup berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen. Pendidikan terkait dengan pengetahuan konsumen dalam mengemukakan pendapat dan proses pengambilan keputusan dalam pembelian produk bakery. Tabel 27 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden cukup beragam mulai dari SMP hingga perguruan tinggi. Hal ini dapat menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan yang beragam terkait dengan keputusan pembelian. Jumlah responden terbanyak berpendidikan sarjana, yaitu sebesar 43 persen. Selanjutnya responden berpendidikan SMA menempati urutan kedua sebesar 33 persen dan responden dengan pendidikan diploma berada di urutan ketiga sebesar 18 persen. Tabel 27. Sebaran Pendidikan Terakhir Responden. Tingkat Pendidikan Jumlah Orang SMA 33 33,00 Diploma 19 19,00 Sarjana S1 43 43,00 Pascasarjana S2 S3 5 5,00 Total 100 100,00 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Hubungan antara pendidikan dengan frekuensi pembelian rata-rata produk bakery per bulan disajikan pada Tabel 28. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam frekuensi pembelian. Untuk konsumen dengan pendidikan SMA frekuensi pembelian yang terjadi sebagian besar yaitu satu atau dua kali dalam satu bulan. Tabel 28. Hubungan Antara Pendidikan Dengan Frekuensi Pembelian Rata- rata Per Bulan. Pendidikan Rata-rata Frekuensi Pembelian Per B ulan Total 1 Kali 2 Kali 3 Kali 4 Kali = 5 Kali SMP 1 1 SMA 9 9 8 4 3 33 Diploma 3 7 3 1 4 18 Sarjana 1 6 27 6 3 43 Pascasarjana 1 2 2 5 Total 14 23 40 11 12 100 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Konsumen dengan pendidikan Diploma sebagian besar melakukan pembelian rata-rata sebanyak dua kali dalam satu bulan. Sementara untuk konsumen dengan pendidikan Sarjana dan Pascasarjana memiliki frekuensi pembelian rata-rata tiga kali dalam satu bulan. Hubungan antara pendidikan dengan motivasi pembelian produk bakery disajikan pada Tabel 29. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan motivasi pembelian pada berbagai tingkat pendidikan. Sebagian besar konsumen pada berbagai tingkat pendidikan menyatakan motivasi pembelian mereka adalah karena kepraktisan. Produk bakery merupakan produk yang praktis dan siap disajikan setiap waktu. Tabel 29. Hubungan Antara Pendidikan Dengan Motivasi Pembelian Produk Bakery. Pendidikan Motivasi Pembelian Produk Bakery Total Praktis Melihat Orang Lain Membeli Hanya Mencoba Alasan Lain SMP 1 1 SMA 27 5 1 33 Diploma 10 2 3 3 18 Sarjana 29 6 3 5 43 Pascasarjana 4 1 5 Total 71 8 12 9 100 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Hasil tabulasi silang antara pendidikan dengan manfaat produk yang dicari menunjukkan tidak ada perbedaan. Konsumen pada berbagai tingkat pendidikan sebagian besar menyatakan mereka membeli produk bakery karena dijadikan sebagai makanan selingan kudapan. Hubungan antara pendidikan dengan manfaat produk yang dicari oleh konsumen disajikan pada Tabel 30. Tabel 30. Hubungan Antara Pendidikan Dengan Manfaat Produk Bakery. Pendidikan Manfaat Produk Bakery Total Sebagai Makanan Selingan Kudapan Simbol Status Sosial Alasan Lain SMP 1 1 SMA 29 2 2 33 Diploma 14 1 3 18 Sarjana 41 1 1 43 Pascasarjana 4 1 5 Total 89 5 6 100 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Hasil tabulasi silang antara pendidikan dengan pertimbangan atribut produk dalam pembelian produk bakery menunjukkan tidak ada perbedaan pada setiap tingkat pendidikan. Sebagian besar responden menyatakan pertimbangan utama mereka adalah rasa. Namun untuk responden dengan pendidikan SMP mempertimbangkan harga produk. Hubungan antara pendidikan dengan pertimbangan atribut produk disajikan pada Tabel 31. Tabel 31. Hubungan Antara Pendidikan Dengan Pertimbangan Atribut Produk Bakery. Pendidikan Pertimbangan Atribut Produk Total Harga Rasa Daya Tahan Simpan Kandungan gizi SMP 1 1 SMA 10 15 1 7 33 Diploma 4 11 1 2 18 Sarjana 8 32 1 2 43 Pascasarjana 1 4 5 Total 24 62 3 11 100 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Hubungan antara pendidikan dengan cara memutuskan pembelian produk bakery disajikan pada Tabel 32. Hasil tabulasi silang menunjukkan tidak terdapat perbedaan dalam cara memutuskan pembelian produk bakery. Pada setiap tingkat pendidikan, sebagian besar responden menyatakan pembelian produk yang mereka lakukan adalah secara mendadak. Namun pada tingkat pendidikan SMA dan pascasarjana, selain memutuskan secara mendadak mereka juga memutuskan pembelian secara terencana. Tabel 32. Hubungan Antara Pendidikan Dengan Cara Memutuskan Pembelian Produk Bakery. Pendidikan Cara Memutuskan Pembelian Total Tergantung Situasi Saat Produk Habis Terencana Mendadak Ketika Timbul Keinginan Alasan Lain SMP 1 1 SMA 5 14 14 33 Diploma 4 3 10 1 18 Sarjana 4 13 26 43 Pascasarjana 1 2 2 5 Total 14 32 53 1 100 Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah

5.1.5. Pekerjaan