Proses Pengambilan Keputusan Perilaku Konsumen

berlangsung. Afeksi melibatkan perasaan sementara kognisi melibatkan pemikiran. Kedua, perilaku mengacu pada tindakan nyata konsumen yang dapat diobservasi secara langsung. Perilaku berhubungan dengan apa yang sebenarnya dilakukan oleh konsumen. Ketiga, lingkungan mengacu pada rangsangan fisik dan sosial yang kompleks di dunia eksternal konsumen. Engel, et al 1994 mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Perilaku konsumen mencerminkan tanggapan mereka terhadap berbagai rangsangan dari produk dan dari mereka sendiri yang berupa pengaruh lingkungan, perbedaan individu, dan proses psikologis.

2.2.1. Proses Pengambilan Keputusan

Realisasi dari keputusan konsumen terlihat dari aktivitas membeli yang berwujud pada pilihan-pilihan konsumen terhadap jenis produk, jumlah pembelian, pilihan tampilan fisik, pilihan tempat pembelian, dan frekuensi pembelian. Konsumen memiliki cara-cara yang berbeda dalam membeli suatu produk. Tahapan yang dilalui konsumen dalam keputusan pembelian adalah pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan hasil Engel et al, 1994. Tahapan-tahapan tersebut disajikan pada Gambar 3. Proses pembelian suatu produk oleh konsumen dimulai ketika suatu kebutuhan mulai dirasakan. Menurut Engel, et al 1994 pengenalan kebutuhan didefinisikan sebagai suatu persepsi atau perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan situasi aktual yang memadai untuk mengaktifkan keputusan. Pengenalan kebutuhan pada hakekatnya tergantung pada berapa banyak ketidaksesuaian antara keadaan yang dihadapi konsumen sekarang dan keadaan yang diinginkan konsumen. Ketika ketidaksesuaian yang ada melebihi tingkat atau ambang tertentu, kebutuhan akan dikenali. Namun, seandainya ketidaksesuaian tersebut ada di bawah tingkat ambang, maka pengenalan kebutuhan tidak terjadi. Gambar 3. Tahapan Proses Keputusan Pembelian Sumber : Engel, et al, 1994 Setelah konsumen mengenali suatu kebutuhan, tahap selanjutnya adalah pencarian informasi. Pencarian yang dilakukan oleh seseorang tergantung pada kekuatan dorongan, jumlah informasi yang dimiliki, kemudahan informasi tambahan, nilai yang diberikan pada informasi tambahan, dan kepuasan yang diperoleh dari pencarian tersebut. Menurut Kotler 2002, sumber-sumber informasi digolongkang ke dalam empat kelompok, yaitu 1 sumber pribadi seperti keluarga, teman, tetangga, dan kenalan; 2 sumber komersial seperti iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, dan pajangan di toko; 3 sumber publik seperti PENGENALAN KEBUTUHAN PENCARIAN INFORMASI EVALUASI ALTERNATIF PEMBELIAN HASIL media massa dan organisasi penentu peringkat konsumen; serta 4 sumber pengalaman seperti penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk. Menurut Engel, et al 1994, pencarian informasi juga dapat dipengaruhi oleh karakteristik konsumen yang meliputi pengetahuan, keterlibatan, kepercayaan, sikap, serta karakteristik demografi. Setelah pencarian informasi, konsumen mengevaluasi berbagai alternatif dan membuat pertimbangan nilai yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan. Untuk memilih alternatif, konsumen menentukan kriteria evaluasi. Beberapa kriteria evaluasi yang sering digunakan antara lain harga, merek, negara asal, dan kriteria hedonik seperti status, prestise. Penentuan kriteria evaluasi tertentu yang digunakan tergantung pada beberapa faktor seperi pengaruh situasi, kesamaan alternatif pilihan, motivasi, keterlibatan, dan pengetahuan Enge l, et al, 1994. Tahap keempat adalah keputusan pembelian. Pada tahap ini konsumen mengambil keputusan mengenai kapan membeli, dan bagaimana membayar. Pembelian merupakan fungsi dari dua determinan yaitu niat pembelian dan pengaruh lingkungan, danatau perbedaan individu. Niat pembelian digolongkan menjadi dua 1 produk dan merek, dan 2 kelas produk. Niat pembelian produk dan merek disebut sebagai pembelian yang terencana penuh, dimana pembelian yang terjadi merupakan hasil dari keterlibatan tinggi dan pemecahan masalah. Niat pembelian berdasarkan kategori kelas produk disebut sebagai pembelian terencana jika pilihan merek dibuat di tempat pembelian Engel, et al, 1994. Setelah pembelian terjadi, konsumen akan mengevaluasi hasil pembelian yang telah dilakukannya. Jika konsumen merasa puas, maka keyakinan dan sikap yang terbentuk akan berpengaruh positif terhadap pembelian selanjutnya. Kepuasan berfungsi mengukuhkan loyalitas pembeli, sementara ketidakpuasan dapat menyebabkan keluhan, komunikasi lisan yang negatif, dan upaya untuk memenuhi ganti rugi melalui sarana hukum. Engel, et al, 1994. Setelah melalui tahap-tahap tersebut, maka dengan berbagai pertimbangan konsumen harus menentukan pilihan apakah ia akan membeli suatu produk atau tidak. Selanjutnya konsumen akan memberikan penilaian kepuasan terhadap produk yang dikonsumsi.

2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen