Aroma Penampilan Sikap Terhadap Atribut Produk

Tabel 73. Kategori Penilaian Sikap Terhadap Atribut Warna. Rentang Skala Interpretasi -1,620 = A 2 -0,972 Sangat Tidak Menarik -0,972 = A 2 -0,324 Tidak Menarik -0,324 = A 2 0,324 Kurang menarik 0,324 = A 2 0,972 Menarik 0,972 = A 2 = 1,620 Sangat Menarik Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Nilai sikap atribut warna untuk keempat produk yang disajikan pada Tabel 71 menunjukkan bahwa keempat produk dinilai menarik oleh responden. Menurut responden produk yang memiliki warna yang paling menarik adalah produk cheese roll dengan nilai sikap terhadap atribut warna sebesar 0,842. Atribut warna produk kelepon memiliki nilai sikap yang paling rendah yaitu sebesar 0,761. Sementara itu produk pisang bolen dan brownies memiliki nilai sikap yang sama untuk atribut warna produk.

6.5.3. Aroma

Atribut aroma memiliki nilai evaluasi ei sebesar 1,02 dan menempati urutan kelima dalam tingkat kepentingan atribut. Menurut responden atribut aroma dinilai penting dalam proses keputusan pembelian produk bakey. Konsumen pada umumnya mempertimbangkan atribut aroma dalam keputusan pembelian produk bakery. Tabel 74. Kategori Penilaian Sikap Terhadap Atribut Aroma. Rentang Skala Interpretasi -2,040 = A 3 -1,224 Sangat Tidak Harum -1,224 = A 3 -0,408 Tidak Harum -0,408 = A 3 0,408 Biasa Saja 0,408 = A 3 1,224 Harum 1,224 = A 3 = 2,040 Sangat Harum Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Nilai sikap terhadap atribut aroma yang disajikan pada Tabel 71 menunjukkan bahwa keempat produk yang dianalisis memiliki aroma yang harum. Produk pisang bolen memiliki nilai sikap sebesar 1,091 yang merupakan penilaian paling tinggi diantara ketiga produk lainnya. Menurut penilaian konsumen, produk pisang bolen memiliki aroma yang paling harum. Sementara itu diantara keempat produk yang dianalisis, produk kelepon merupakan produk yang dinilai paling tidak harum. Nilai sikap atribut aroma produk kelepon hanya sebesar 0,592. Atribut aroma produk brownies dan cheese roll berada di urutan kedua dan ketiga dengan nilai sikap masing- masing sebesar 0,857 dan 0,734.

6.5.4. Penampilan

Atribut penampilan merupakan atribut yang memiliki kepentingan kedua yang dinilai oleh responden. Nilai evaluasi ei pada atribut penampilan sebesar 1,37. Hal ini menunjukkan bahwa penampilan sangat penting untuk dijadikan pertimbangan dalam pembelian produk bakery. Kriteria interpretasi penampilan produk disajikan pada Tabel 75. Tabel 75. Kategori Penilaian Sikap Terhadap Atribut Penampilan. Rentang Skala Interpretasi -2,740 = A 4 -1,644 Sangat Tidak Menarik -1,644 = A 4 -0,548 Tidak Menarik -0,548 = A 4 0,548 Kurang menarik 0,548 = A 4 1,644 Menarik 1,644 = A 4 = 2,740 Sangat Menarik Sumber : Data Primer. Bandung, Mei 2006. Diolah Berdasarkan nilai sikap atribut penampilan pada Tabel 71 keempat produk yang dianalisis dinilai memiliki penampilan yang menarik. Diantara keempat produk yang dianalisis, responden menilai bahwa produk brownies memiliki penampilan yang paling menarik. Nilai sikap atribut penampilan yang diperoleh produk brownies sebesar 1,439. Produk cheese roll merupakan produk yang menempati urutan kedua untuk atribut penampilan dengan nilai sikap sebesar 1,329. Produk pisang bolen menempati urutan ketiga pada atribut penampilan dengan nilai sikap atribut penampilan sebesar 1,302 yang hanya memiliki selisih nilai sikap sebesar 0,027 dibandingkan dengan produk cheese roll. Hal ini menunjukkan bahwa produk pisang bolen yang merupakan produk bakery tradisional dinilai memiliki penampilan yang hampir sama dengan produk bakery modern. Produk bakery tradisional lainnya, yaitu kelepon dinilai memiliki penampilan yang paling tidak menarik diantara keempat produk. Nilai sikap atribut penampilan produk kelepon hanya sebesar 0,658.

6.5.5. Kemasan