Sejarah Singkat Perusahaan Gambaran Umum Perusahaan

4.1.2. Penduduk

Penduduk Kota Bandung berdasarkan hasil Susenas tahun 2004 adalah 2.232.624 jiwa yang terdiri dari penduduk perempuan 1.131.945 jiwa dan penduduk pria 1.100.679 jiwa. Sementara itu laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,20 persen per tahun. Rata-rata kepadatan penduduk Kota Bandung sebesar 13.346 jiwakm 2 . Daerah terpadat adalah Kecamatan Bojongloa Kaler dengan kepadatan penduduk 38.228 jwakm 2 Badan Pusat Statistik, 2005.

4.2. Gambaran Umum Perusahaan

4.2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Kartika Sari Bakery pada awalnya merupakan industri rumah tangga. Pada awal dekade tahun 80-an pasangan suami istri Agus Purnomo dan Ratnawati merintis usaha ini. Saat itu usaha yang dirintis adalah membuat kue pisang bolen. Pembuatan kue tersebut disebabkan karena bakat Ibu Ratnawati dalam membuat kue pisang bolen. Kapasitas produksi saat itu masih terbatas. Pembuatan kue hanya dibantu oleh Bapak Agus Purnomo. Penjualan yang dilakukan hanya sebatas ditawarkan kepada teman-teman dekat dan dari mulut ke mulut. Penjualan yang dilakukan dari mulut ke mulut tersebut semakin lama semakin berkembang. Permintaan terhadap produk semakin tinggi. Sehingga proses produksi mulai dikembangkan. Menghadapi meningkatnya permintaan, proses produksi mulai dibantu oleh beberapa orang yang membantu proses produksi mulai dari peracikan adonan, pembentukan kue, dan pemanggangan kue. Saat itu proses produksi yang dilakukan dan peralatan yang digunakan masih sangat sederhana. Permintaan terhadap produk pisang bolen semakin lama semakin meningkat. Pelanggan yang memesan tidak hanya datang dari perorangan, tetapi beberapa perusahaan di Bandung juga mulai memesan. Kualitas cita rasa kue yang membuat produk tersebut semakin diminati. Dengan semakin berkembangnya usaha, pemilik mendirikan tempat usaha yang baru di Jalan H. Akbar No. 4 Bandung. Lokasi ini dijadikan toko dan tempat pembuatan kue. Setelah menempati lokasi baru ini, pemilik mulai menggunakan nama Kartika Sari pada produk-produknya dan mulai memproduksi beragam kue dan roti. Cita rasa kue dan kualitas tetap dipertahankan oleh pemilik, sehingga permintaan semakin meningkat. Semakin lama usaha ini semakin berkembang. Beberapa lokasi toko baru mulai dibuka untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Peralatan produksi mulai menggunakan peralatan modern yang bersifat otomatis. Tujuan utama pembukaan toko baru dan penggantian peralatan produksi adalah untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Saat ini pelanggan Kartika Sari tidak hanya berasal dari Kota Bandung. Pelanggan juga berasal dari luar kota terutama Jakarta. Kartika Sari Bakery saat ini berhasil menjadi toko roti dan kue dengan ciri khas pisang bolen. Selain itu Kartika Sari Bakery menjadi salah satu maskot alternatif belanja di Kota Bandung.

4.2.2. Struktur Organisasi