Nilai Tambah dan Produktivitas

ABC mengukur kinerja perusahaan dalam hal pengalokasian biaya-biaya dari aktivitas perusahaan tersebut Akyol, Tuncel, dan Bayhan, 2005. ABC dirancang untuk memotivasi karyawan untuk melakukan pengurangan biaya dalam jangka panjang melalui pengelolaan aktivitas. Salah satu manfaat ABC adalah untuk penentuan biaya per unit suatu produk baik berupa barang maupun jasa secara akurat. Keunggulan ABC adalah memberikan informasi biaya yang berlimpah, tetapi dengan demikian memerlukan biaya pengumpulan data yang besar, padahal mengumpulkan data yang diinginkan tidak selalu mudah. LCA mengukur kinerja perusahaan dalam pendayagunaan input dan limbah lingkungan sepanjang umur pembuatan produk, distribusinya dan daur ulang atau pemusnahan limbahnya Kasai, 1997. Keunggulannya adalah pada kemampuan untuk menyajikan informasi perihal kebutuhan-kebutuhan sumberdaya untuk produk-produk yang dibuat. Kelemahan utamanya adalah sangat perlu data yang lengkap dan sempurna, dan bahwa langkah analisanya sering membingungkan penggunanya. EVA menilai kinerja perusahaan dengan fokus pada ekspektasi penyandang dana. EVA memperkirakan laba ekonomis yang sesungguhnya dari perusahaan dalam tahun berjalan, mengukur nilai tambah dengan cara mengurangi beban biaya modal yang timbul Worthington dan Tracy 2001. Keunggulannya adalah bahwa EVA melihat kegiatan-kegiatan bisnis secara terpisah, sedangkan kelemahannya adalah sangat tergantung pada transparansi internal dalam perhitungan yang perlu akurat, padahal dalam kenyataannya seringkali perusahaan kurang transparan dalam mengemukakan kondisi internalnya. Metode Hayami pertama kali dikembangkan oleh Hayami Hayami et al., 1987 untuk mengukur kinerja nilai tambah usaha-tani di daerah Garut Pasundan. Dengan metode ini dapat diketahui besarnya nilai tambah, nilai output, dan produktivitas. Dapat juga diketahui besarnya balas jasa terhadap pemilik-pemilik faktor produksi. Seperti halnya semua metode lain, metode Hayami memiliki kelemahan-kelemahan. Pertanyaan penelitian yang diajukan disini adalah bagaimana mengatasi kelemahan-kelemahan pada formulasi perhitungan nilai tambah metode Hayami, agar formula tersebut dapat dipergunakan untuk agroindustri secara umum.

2.3.6 Metode Hayami

Perhitungan nilai tambah metode Hayami pada rantai pasok minyak sawit digunakan untuk mengetahui seberapa besar nilai tambah yang terdapat pada satu kilogram minyak goreng di sisi konsumen dibandingkan dengan harga bahan baku pada proses paling hulu petani yang menghasilkan satu kilogram minyak goreng tersebut. Secara berantai akan diketahui berapa tingkat nilai tambah masing-masing pelaku pada rantai pasok tersebut, yaitu petani, pedagang, pabrik minyak sawit, pabrik minyak goreng dan distributorretailer. Dengan perhitungan ini dapat dilihat perbandingan tingkat nilai tambah masing-masing dan dinilai apakah perbedaan tingkat tersebut dapat diterima oleh keseluruhan rantai pasok. Metode Hayami diuraikan sebagai berikut dengan menggunakan template seperti pada Tabel 2.1. Bagian I. Output, Input dan Harga merupakan langkah untuk memasukkan angka-angka faktual dari lapangan, dan untuk menghitung parameter konversi yaitu besarnya perubahan input bahan menjadi produk yang dihasilkan. Tabel 2.1 Template Metode Hayami yang asli Hayami et al., 1987 No Variabel Satuan Nilai I. Output, Input, dan Harga 1 Output kg 1 2 Bahan Baku Pokok kg 2 3 Tenaga Kerja Langsung HOK 3 4 Faktor Konversi 4 = 1 2 5 Koefisien Tenaga Kerja Langsung HOKkg 5 = 3 2 6 Harga Output Rpkg 6 7 Upah Tenaga Kerja Langsung RpHOK 7 II. Penerimaan dan Keuntungan 8 Harga Bahan Baku Rpkg 8 9 Harga Input lainnya Rpkg 9 10 Nilai Output = Penjualan Rpkg 10 = 4 x 6 11 a. Nilai Tambah Rpkg 11a = 10 – 8 – 9 b. Rasio Nilai Tambah 11b = 11a 10 x 100 12 a. Pendapatan tenaga kerja Langsung Rpkg 12a = 5 7 b. Pangsa tenaga kerja langsung 12b = 12a 11a x 100 13 a. Keuntungan Rpkg 13a = 11a – 12a b. Tingkat Keuntungan 13b = 13a 10 x 100 III. Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi 14 Marjin Rpkg 14 = 10 – 8 a. Pendapatan tenaga kerja langsung 14a = 12a 14 x 100 b. Sumbangan input lain 14b = 9 14 x 100 c. Keuntungan perusahaan 14c = 13a 14 x 100