Rantai Pasok dan Rantai Nilai Kemitraan dengan Pemasok

2.2 Kelapa Sawit

2.2.1 Pohon Industri Kelapa Sawit

Kelapa sawit atau Elaeis guineensis, aslinya berasal dari Afrika Basiron et al., 2004. Nilai komersial pokok tanaman ini terletak pada minyak yang dapat diambil dari mesocarp dan kernel . Gambar 2.3 menunjukkan buah kelapa sawit pada penampang membujur. Gambar 2.4 memperlihatkan kebun sawit dengan buah unggulan. Gambar 2.3 Buah kelapa sawit penampang membujur Mahfot, 2011 Kelapa sawit digunakan terutama untuk membuat minyak goreng, margarin dan shortening ; juga sebagai bahan sarana non-makanan seperti sabun, deterjen, dan kosmetik. Gambar 2.4 Kebun sawit dengan buah unggulan Teoh, 2009 Gambar 2.5 menunjukkan Pohon Industri Kelapa Sawit. Tandan Buah Segar TBS adalah hasil panen petani kelapa sawit ataupun kebun kelapa sawit. Buah kelapa sawit yang terdiri dari daging dan biji kelapa sawit merupakan sumber utama dari minyak sawit. Ruang lingkup produk penelitian ini dibatasi pada jalur yang diberi warna kuning, yaitu buah, daging buah, minyak sawit CPO, olein dan minyak goreng. Gambar 2.5 Pohon industri kelapa sawit KPPU, 2006 Kelapa sawit diperkenalkan ke Indonesia berupa 4 bibit kelapa sawit dari Mauritius oleh pemerintah Belanda pada tahun 1848, dan ditanam di kebun Raya Bogor Teoh, 2009. Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai dibudidayakan secara komersial. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 Ha. Pada masa pendudukan Jepang, perkebunan kelapa sawit menyusut sebesar 16 sehingga produksi minyak sawitpun hanya mencapai 56.000 ton pada tahun 1948. Pada masa pemerintahan Orde Baru, pembangunan perkebunan diarahkan dalam rangka menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sektor penghasil devisa Negara. Pada tahun 1980, luas lahan mencapai 294.560 Ha dengan produksi CPO sebesar 721.172 ton. Sejak itu lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang pesat terutama perkebunan rakyat dengan pelaksanaan program Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan.

2.2.2 Proses-proses Pengolahan Kelapa Sawit