Pengaruh Harga Minyak Sawit Dunia

masih dapat ditingkatkan, maka pemerintah perlu menerapkan kebijakan prioritas peningkatan produksi minyak sawit diantaranya menyediakan skim kredit investasi dengan bunga yang kompetitif. Pengendalian harga minyak goreng dapat dilakukan dengan meningkatkan hasil produksi minyak goreng, pengawasan harga dan distribusi minyak goreng.

4.2.5 Proses Pelelangan Minyak Sawit oleh KPBN

Proses pelelangan kelapa sawit yang diselenggarakan oleh PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara KPBN sebagai agen pelelang. KPBN menjual minyak sawit yang diproduksi oleh pabrik minyak sawit yang terdiri dari beberapa PTPN PT Perkebunan Nusantara kepada agen pembeli, yaitu industri lanjutan pengolahan minyak sawit dan eksportir. Gambar 4.4 menggambarkan aliran barang dan dana dalam proses pelelangan minyak sawit. Gambar 4.4 Proses penjualan pada pelelangan minyak sawit Wawancara langsung dengan KPBN, 2011 Proses lelang dilakukan pada hari Senin sampai Jumat yang disesuaikan dengan ketersediaan stok minyak sawit pada pukul 15.15 WIB. Pelaksanaan lelang dibagi menjadi dua yaitu lelang minyak sawit ekspor dan minyak sawit lokal, dalam setiap proses pelelangan akan ditentukan jenisnya terlebih dahulu yang disesuaikan dengan harga minyak sawit dunia. PT. KPBN akan melakukan pengumpulan data persediaan minyak sawit dari semua pengajuan yang dilakukan oleh produsen, yaitu semua pabrik PTPN. PT. KPBN juga mendaftar semua calon pembeli yang akan mengikuti pelelangan dan telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku. Pembeli dapat mengikuti lelang dengan langsung mendatangi kantor PT. KPBN ataupun dengan mengajukan penawaran dengan fax. Proses pelelangan dilakukan secara terbuka, diawali dengan pengiriman pemberian daftar minyak sawit ke pembeli yang sudah terdaftar. Isi daftar minyak sawit tersebut berupa tanggal, waktu, produsen PTPN, tempat penyerahan, kondisi penyerahan, dan volume yang dilelang. Dari daftar tersebut pembeli melakukan penawaran terhadap minyak sawit pada PT. PTPN tertentu dengan mengajukan harga penawaran yang sesuai dengan volume yang tercantum. Penawaran dikirimkan dengan fax atau dapat dimasukan ke kotak yang telah disediakan oleh PT.KPBN. Harga penawaran lokal diajukan dalam RpKg termasuk dengan PPN 10 dalam Rp, dibulatkan, sedangkan untuk penawaran ekspor diajukan dalam USCentKg. Daftar penawaran yang terkumpul akan dicek oleh penyelenggara. Penawaran dengan harga tertinggi dan telah melewati price idea PI dinyatakan sebagai pemenang tender. Price idea merupakan harga minimum penjualan yang telah ditentukan sebelumnya oleh penyelenggara.

4.2.6 Perhitungan Index Proporsi “k” oleh Dinas Perkebunan

Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pertanian No 395Kpts OT.140112005. Tujuan dari pengaturan harga TBS tersebut adalah untuk memberikan perlindungan dalam perolehan harga wajar dari TBS kelapa sawit produksi petani dan menghindari persaingan tidak sehat diantara pabrik kelapa sawit. Kebijakan pemerintah dalam menentukan harga TBS akan mempengaruhi kemampuan petani kelapa sawit untuk berproduksi. Harga pembelian TBS ditetapkan oleh Tim Penetapan Harga TBS yang dibentuk oleh Gubernur yang terdiri dari unsur Pemerintah Propinsi dan KabupatenKota; Dinas yang menangani Perkebunan Propinsi, KabupatenKota; Perusahaan Inti; Wakil Pekebun PIR Kelapa Sawit kelembagaan Pekebun; dan instansi terkait. Biasanya masing-masing provinsi melakukan penetapan harga TBS setiap 1 atau 2 minggu. Harga TBS yang diterima petani dihitung berdasarkan Indeks Proporsi “k” yang merupakan persentase besarnya hak petani terhadap harga TBS. Penetapan indeks “k” dilakukan berdasarkan harga penjualan, biaya pengolahan dan pemasaran minyak sawit, inti sawit serta biaya penyusutan pabrik. Indeks “k” dihitung dengan rumus sebagai berikut: + +, -, . + - 0112 ............................................................... 1 Dengan pengertian: H tbs = nilai TBS di pabrik H minyak sawit = nilai realisasi rata-rata tertimbang penjualan ekspor dan lokal minyak sawit Harga FOB bersih H i = nilai realisasi rata-rata tertimbang penjualan ekspor dan lokal inti sawit R minyak sawit = rendemen minyak sawit R i = rendemen inti sawit Harga TBS ditetapkan berdasarkan formula sebagai berikut: H TBS = k H minyak sawit R minyak sawit + H i R i ................................. 2 Dengan pengertian : H TBS = Harga TBS yang diterima oleh pekebun ditingkat pabrik, dinyatakan dalam RpKg; k = Indeks proporsi yang menunjukan bagian yang diterima oleh pekebun, dinyatakan dalam persentase ; Berdasarkan rumus tersebut, harga TBS untuk petani dipengaruhi oleh harga minyak sawit dan inti sawit. Selain harga patokan minyak sawit dan inti yang ditentukan pemerintah, masih ada nilai rendemen minyak sawit dan inti yang turut menentukan harga TBS. Mutu dan rendemennya ditentukan oleh jenis bibit, umur tanaman dan mutu panen PERHEPI, dalam Bangun, 1989. Sehingga harga TBS merupakan hasil perkalian dari indeks k dengan harga minyak sawit ditambah hasil perkalian harga inti sawit dengan rendemen kelapa sawit.