formula perhitungannya sehingga dapat dilakukan perubahan yang mempengaruhi nilai tambah rantai pasok tersebut.
2.3.4 Nilai Tambah dan Produktivitas
Dalam suatu kegiatan usaha atau produksi produktivitas adalah perbandingan antara keluaran output dan masukan input Parham, 2011; Cruz, 2011, dan diartikan sebagai
seberapa optimum penggunaan sumberdaya yang dipergunakan secara bersama-sama untuk menghasilkan output. Untuk dapat bersaing dengan rantai pasok yang lain maka perusahaan atau
kegiatan usaha yang terkait dalam suatu rantai pasok harus berusaha mendapatkan produktivitas yang tinggi melebihi produktivitas perusahaan atau rantai pasok pesaing. Rumus produktivitas
dapat dituliskan sebagai: Produktivitas
= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Dari rumus tersebut dapat dilihat bahwa produktivitas yang meningkat dari waktu ke waktu berarti adanya peningkatan rasio outputinput dari waktu ke waktu. Salah satu bentuk dari
output adalah nilai tambah Cruz, 2011. Oleh karena itu maka rumus produktivitas dapat ditulis:
Produktivitas =
. …. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
Ada dua metode penghitungan nilai tambah Cruz, 2011 yaitu metode pengurangan dan metode penambahan.
Dengan metode pengurangan nilai tambah dihitung sebagai nilai penjualan dikurangi semua pembelian atau pengadaan dari luar perusahaan misalnya bahan, energi, jasa-jasa
ditambah dengan perubahan semua persediaan bahan bahan jadi dan bahan setengah jadi. Dengan metode penambahan nilai tambah dihitung sebagai penambahan nilai keuntungan
dengan semua biaya personalia Gaji dan upah, manajemen, biaya-biaya untuk mempertahankan keuangan perusahaan misalnya bunga pinjaman, depresiasi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan metode pengurangan. Perhitungan terperinci adalah seperti terlihat pada diagram gambar 2.8. Dari gambar ini dapat kita menurunkan beberapa besaran rasio nilai tambah yaitu:
Produktivitas Tenaga Kerja, Daya saing biaya tenaga kerja dan Produktivitas modal dihitung dengan rumus-rumus berikut:
Produktivitas tenaga kerja = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3