Metode-Metode Perhitungan Nilai Tambah

menghasilkan satu kilogram minyak goreng tersebut. Secara berantai akan diketahui berapa tingkat nilai tambah masing-masing pelaku pada rantai pasok tersebut, yaitu petani, pedagang, pabrik minyak sawit, pabrik minyak goreng dan distributorretailer. Dengan perhitungan ini dapat dilihat perbandingan tingkat nilai tambah masing-masing dan dinilai apakah perbedaan tingkat tersebut dapat diterima oleh keseluruhan rantai pasok. Metode Hayami diuraikan sebagai berikut dengan menggunakan template seperti pada Tabel 2.1. Bagian I. Output, Input dan Harga merupakan langkah untuk memasukkan angka-angka faktual dari lapangan, dan untuk menghitung parameter konversi yaitu besarnya perubahan input bahan menjadi produk yang dihasilkan. Tabel 2.1 Template Metode Hayami yang asli Hayami et al., 1987 No Variabel Satuan Nilai I. Output, Input, dan Harga 1 Output kg 1 2 Bahan Baku Pokok kg 2 3 Tenaga Kerja Langsung HOK 3 4 Faktor Konversi 4 = 1 2 5 Koefisien Tenaga Kerja Langsung HOKkg 5 = 3 2 6 Harga Output Rpkg 6 7 Upah Tenaga Kerja Langsung RpHOK 7 II. Penerimaan dan Keuntungan 8 Harga Bahan Baku Rpkg 8 9 Harga Input lainnya Rpkg 9 10 Nilai Output = Penjualan Rpkg 10 = 4 x 6 11 a. Nilai Tambah Rpkg 11a = 10 – 8 – 9 b. Rasio Nilai Tambah 11b = 11a 10 x 100 12 a. Pendapatan tenaga kerja Langsung Rpkg 12a = 5 7 b. Pangsa tenaga kerja langsung 12b = 12a 11a x 100 13 a. Keuntungan Rpkg 13a = 11a – 12a b. Tingkat Keuntungan 13b = 13a 10 x 100 III. Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi 14 Marjin Rpkg 14 = 10 – 8 a. Pendapatan tenaga kerja langsung 14a = 12a 14 x 100 b. Sumbangan input lain 14b = 9 14 x 100 c. Keuntungan perusahaan 14c = 13a 14 x 100 Bagian II Penerimaan dan Keuntungan, merupakan langkah menghitung nilai tambah berdasarkan masukan nilai harga bahan dan masukan dari Bagian I, serta menghitung rasio-rasio nilai tambah tersebut. Bagian III Balas Jasa Pemilik Faktor-faktor Produksi, merupakan langkah menghitung porsi keuntungan dalam presentase bagi pihak ketiga yaitu pemilik perusahaan investor dan pekerja. Metode ini menghitung nilai tambah untuk satu siklus produksi atau musim tanam. Dengan demikian maka data output 1 dan semua masukan lain adalah dalam satuan volumeberat produk untuk satu siklus usaha. Bila siklus atau bentuk usaha adalah jangka panjang setahun atau lebih dari setahun maka perlu dilakukan penyesuaian atau pengembangan terhadap Template metode Hayami tersebut.

2.3.7 Kekuatan dan Kelemahan Metode Hayami