Kegiatan Pabrik Minyak Sawit Kegiatan Distributor

Gambar 4.1 Alur pergerakan TBS yang dijual oleh petani KPPU, 2009 Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, baik petani, agen, dan supplier memiliki keterikatan satu sama lain, khususnya dalam pemberian modal guna melancarkan proses bisnis masing-masing agen tersebut. Petani mendapatkan bantuan modal dari agen, agen mendapatkan bantuan modal dari supplier, begitu juga supplier mendapatkan bantuan modal dari Pabrik minyak sawit.

4.2.2 Tata Niaga Minyak Sawit

Ekspor minyak sawit dan produk olahannya termasuk minyak goreng terus mengalami kenaikan secara konsisten sejak tahun 2001. Para pelaku pasar ekspor minyak sawit pada umumnya adalah perusahaan swasta BI, 2007. Beberapa perusahaan swasta yang dominan adalah PT. Lonsum Tbk, PT. Sinar Mas, Salim Group, PT. Bakrie Sumatera Plantations, PT. Astra Agro Lestari Group, Asian Agri Group, Wilmar International Group, PT. Karya Prajona Nelayan, PT. Musim Mas, dan PT. Permata Hijau Sawit. Perusahaan Negara yang melakukan ekspor adalah antara lain PTPN III dan IV. Pabrik Minyak Sawit – Pabrik Minyak GorengIndustri Lanjutan Gambar 4.2 Alur tata niaga minyak sawit – minyak goreng – distributor KPPU, 2009 Gambar 4.2 menggambarkan alur tata niaga minyak sawit dan minyak goreng. Pabrik minyak sawit merupakan agen yang sangat penting, karena merupakan inti dari rantai pasok minyak sawit. Proses bisnis pabrik minyak sawit, diawali dengan membeli TBS dari pengepul supplier. TBS yang terkumpul disortir berdasarkan kualitas TBS tersebut. Kemudian, TBS diolah menjadi minyak sawit. TBS yang diolah menjadi minyak sawit memiliki rendemen 24. Jadi, 1000 ton TBS akan menghasilkan 240 ton minyak sawit. minyak sawit yang dihasilkan dapat dijual kepada pasar dalam negeri atau pasar luar negeri ekspor. Minyak sawit dapat dijual kepada pabrik minyak goreng, pabrik kosmetik, dan lain- lain. Harga minyak sawit dapat berubah setiap waktu fluktuatif. Perubahan harga minyak sawit ini mengacu pada harga minyak sawit dunia. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara KPBN adalah badan pemerintah yang mengelola pelelangan minyak sawit yang dihasilkan oleh perusahaan-perusa\haan perkebunan sawit milik negara PTPN. Para pembelinya adalah eksportir atau industri lanjutan seperti pabrik minyak goreng sawit MGS. 4.2.3 Tata Niaga Minyak Goreng Refinery atau pabrik minyak goreng membeli minyak sawit untuk diolah menjadi minyak goreng. Minyak sawit yang diolah menjadi minyak goreng memiliki rendemen sebesar 76. Jadi, 1000 ton minyak sawit akan menghasilkan 760 ton minyak goreng. Minyak goreng sawit MGS merupakan salah satu komoditas yang mempunyai nilai strategis karena termasuk salah satu dari 9 kebutuhan pokok bangsa Indonesia. Permintaan akan MGS di dalam dan di luar negeri yang kuat merupakan indikasi pentingnya peranan komoditas kelapa sawit dalam perekonomian bangsa. Kebutuhan MGS terus meningkat dari tahun ke tahun seiring bertambahnya jumlah penduduk, berkembangnya pabrik dan industri makanan, dan meningkatnya konsumsi masyarakat akan minyak goreng untuk memasak. Pabrik Minyak Goreng – Distributor – Konsumen Gambar 4.3 menjelaskan alur distribusi minyak goreng dari pabrik minyak goreng hingga ke tangan konsumen. Gambar 4.3 Alur tata niaga refinery - distributor-konsumen KPPU, 2009