Manfaat Penelitian Asumsi-asumsi Pokok

dan bobot nilai investasi dari pelaku rantai pasok tertentu. Motif dari usulan ini adalah merumuskan keadilan bagi pelaku rantai pasok sebagai berikut. Apabila bobot risiko yang dihadapi pelaku adalah tinggi maka seharusnya pelaku tersebut menerima nilai tambah yang tinggi. Sebaliknya apabila bobot risiko yang pelaku tersebut rendah maka nilai tambah yang didapatnya harus rendah pula. Demikian juga bila bobot investasi yang dikeluarkan pelaku adalah tinggi maka nilai tambah yang diterimanya seharusnya tinggi. Sebaliknya bila bobot investasinya rendah maka rendah pula penerimaan nilai tambahnya. Dalam suatu rantai pasok yang terdiri dari beberapa pelaku akan terdapat perbedaan bobot risiko dan bobot investasi. Perbandingan nilai tambah yang adil bagi para pelaku seharusnya ditentukan oleh perbandingan bobot risiko dan bobot invetasinya. Formulasi utilitas nilai tambah ini diuraikan secara lebih jelas pada Sub-bab 3.5. 7 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rantai Pasok

2.1.1 Pengertian Rantai Pasok

Rantai pasok atau supply chain adalah serangkaian kumpulan dari perusahaan yang saling tergantung secara berurutan dan bekerjasama dalam pengendalian, pengelolaan dan perbaikan arus barang dan informasi dari sisi penyalur sampai ke sisi pengguna akhir Christopher, 2005; Pujawan dan Mahendrawathi, 2010. Selanjutnya Walker 2008 mendefinisikan rantai pasok atau supply chain sebagai jaringan global yang digunakan untuk menyampaikan barang atau jasa dari mulai bahan baku sampai kepada pengguna-akhir melalui suatu arus informasi, distribusi fisik, dan uang. Menurut Vorst 2004 rantai pasok adalah jaringan fisik dan aktivitas yang terkait dengan aliran bahan dan informasi di dalam atau melintasi batas-batas perusahaan. Mekanisme rantai pasok produk pertanian secara alami dibentuk oleh para pelaku rantai pasok itu sendiri. Adanya kelemahan-kelemahan produk pertanian, seperti mudah rusak, musiman, jumlah yang banyak dengan nilai relatif kecil, tidak seragam, akan mempengaruhi mekanisme pemasaran, sering kali menyebabkan fluktuasi harga, yang akan merugikan pihak petani dan produsen Marimin dan Magfiroh, 2010. Manajemen rantai pasok adalah upaya mengintegrasikan pengelolaan pasokan dan permintaan di dalam dan antar perusahaan, dan bertanggung-jawab menterpadukan fungsi-fungsi bisnis dan proses-proses bisnis di dalam dan antar perusahaan dalam suatu model perusahaan yang unggul Vitasek, 2003. Manajemen rantai pasok adalah usaha yang sangat sulit terutama karena 3 hal yaitu: 1 Perusahaan dalam rantai pasok tidak lagi membuat keputusan sendiri-sendiri tetapi harus memperhatikan dan memprediksi keputusan yang diambil atau mungkin akan diambil perusahaan lain dalam rantai pasok tersebut Simchi-Levi et al., 2004. Secara tradisional fungsi-fungsi dalam suatu perusahaan seperti pengadaan, produksi, keuangan dan pemasaran mungkin telah mengambil keputusan-keputusan yang mungkin merugikan karena masing-masing dapat saja mempunyai tujuan yang berlawanan. Hal ini akan membebani perusahaan dengan biaya dan pemborosan. 2 Terjadi dinamika rantai pasok karena adanya interaksi antar anggota rantai pasok tersebut Parunak, 1998, yang terdiri dari negosiasi jual beli, pemesanan barang, pengiriman,