model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dan aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam beragam bahasa pemrograman.
Untuk disertasi ini UML hanya akan dipakai sebagai langkah awal desain model menggunakan Netlogo
sehingga hanya akan digunakan tiga bentuk diagramnya yaitu Use Case, Class Diagram dan Sequence Diagram.
Use case diagram digunakan untuk menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sistem model yang akan dibuat. Disini digambarkan aktor-aktor yang berinteraksi dengan sistem. untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dibuat untuk membantu
langkah analisa kebutuhan sistem. dan mengkomunikasikan rancangan dengan klien. Class diagram
digunakan untukmenggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain. Pada penelitian ini class adalah para aktor atau agen pelaku
rantai pasok yaitu petani, pedagang, dan seterusnya. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem, serta skenario atau
rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah kegiatan untuk menghasilkan outputtertentu.
3.2.6 Verifikasi dan Validasi Model
Suatu model hanya akan diterima dan dimanfaatkan oleh penggunanya setelah diuji melalui proses verifikasi dan validasi. Proses-proses ini akan membuktikan kebenaran model dan
penerimaan pengguna terhadap model tersebut. Segenap langkah kerja dalam menghasilkan model mulai dari pembangunan logika dan penulisan program komputer akan diperiksa
konsistensinya terhadap konsep dan teori yang digunakan. Verifikasi dan validasi model adalah bagian esensial dari proses pengembangan model
agar model diterima dan digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan. Verifikasi adalah proses untuk menjamin bahwa model sudah bekerja dengan benar, sedangkan validasi adalah
proses menjamin bahwa model memenuhi kebutuhan yang diharapkan dari segi metode yang digunakan dan hasil yang diperoleh. Verifikasi dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui
kebenaran kerja model, selanjutnya divalidasi untuk mengetahui kesesuaian model terhadap tujuan penggunaannya. Verifikasi dilakukan dengan cara memberikan data input dengan
skenario tertentu kepada setiap modul program, kemudian memeriksa output-nya dengan membandingkannya dengan hasil perhitungan manual. Jika hasilnya sudah sama dengan
perhitungan secara manual maka model sudah dikatakan bekerja dengan benar.
Pada tahap validasi, model diuji apakah sudah dapat digunakan dalam situasi operasional yang nyata. Validasi adalah proses penentuan apakah model yang dibangun merupakan
perwakilan yang akurat dari sistem nyata yang diwakilinya. Model dikatakan valid jika tidak memiliki karakteristik dan perilaku yang berbeda secara signifikan dari sistem nyata yang
diamati. Teknik validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Delphi face validation
yaitu dengan meminta pendapat para pakar untuk memberikan penilaian terhadap model yang dibuat dengan mengisi kuisioner dan melakukan diskusi untuk memperbaiki dan
menentukan tingkat efektifitas dari sistem dengan mencoba sistem penunjang keputusan dengan input
skenario tertentu.
3.3 Model Modifikasi Metode Hayami
Model pertama yang dikembangkan adalah model perhitungan nilai tambah Hayami yang dimodifikasi. Untuk proses perhitungan ini penulis menetapkan asumsi-asumsi sebagai berikut.
1. Kapasitas pabrik minyak sawit dapat mengolah masukan 30 ton TBSjam. Pabrik minyak sawit menghasilkan minyak sawit dengan randemen 24 dan PKO dengan
randemen 6. 2. Semua kebutuhan TBS dianggap dipasok oleh kelompok petani sawit swadaya
dengan pemilikan 2 hektar per petani. Setiap hektar kebun sawit dapat menghasilkan 28 ton TBShektartahun. Tingkat produktivitas ini adalah tingkat maksimal untuk
kebun kelas sedang yang berumur 9 â 13 tahun. 3. Pedagang pengepul menerima pendapatan sekitar Rp 100 untuk setiap kg TBS yang
dijual ke pabrik minyak sawit. Pedagang ini dianggap mewakili agen yang berhubungan dengan petani dan pemasok yang berhubungan dengan pabrik minyak
sawit. 4. Pabrik minyak goreng menghasilkan minyak goreng kemasan, minyak stearin, dan
Palm Fatty Acid Distillate PFAD, dengan randemen masing-masing 76, 19 dan
4,6. 5. Distributorpengecer minyak goreng menerima pendapatan sekitar Rp 250 untuk
setiap kg minyak goreng yang disalurkan dari pabrik.
3.3.1 Proses Modifikasi
Proses modifikasi terhadap model perhitungan nilai tambah metode Hayami diperlihatkan pada Gambar 3.4.