Hasil Pengamatan Observasi siswa

78 siswa sebesar 75. Dari hasil tersebut nantinaya akan menjadi kajian pada siklus berikutnya sesuai dengan persentase minimal aktivitas siswa yang harus dicapai.

c. Hasil Pengamatan observasi guru

Selain pengamtan pengamatan aktivitas siswa, pengamatan aktivitas pelaksanaan tindakan oleh guru saat berlangsungnya siklus satu juga dilakukan. Pengamatan observasi kegiatan yang dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan oleh guru dilaksanakan pada saat pemberian tidakan sedang berlangsung. Hal tersebut dimaksudkan agar peneliti bisa secara langsung kegiatan apa saja yang dilakukan guru dan bagaimana pelaksanaan tindakannya. Pengamatan kegiatan dan pelaksanaan yang dilakukan oleh guru dilakukan dengan pemberian skor pelaksanaan kegiatan yaitu dengan memberikan skor 4 sebagai nilai tertinggi dan nilai 1 untuk skor nilai yang paling rendah. Skor maksimum adalah 56 dan skor terendah adalah 14 dari hasil pengamatan pada siklus satu diambil skor tertinggi dari dua pertemuan yang diaksanakan. Keseluruhan hasil pegamatan observasi guru terlampir pada halaman lampiran. Secara seederhana, hasil pengamatan pada siklus satu disajikan pada tabel berikut Tabel 20. Hasil observasi kegiatan guru No Aspek yang diamati Pertemuan I Pertemuan II 1 Jumlah skor 40 43 2 Skor maksimum 56 43 Persentase 71.43 76.78 Kategori Cukup Baik 79 Dari tabel tersebut, persentase pada siklus I pertemuan I adalah 71.43 dan pada pertemuan II adalah 76.78. Hasil pada siklus I pertemuan I tersebut, masih termasuk pada kriteria cukup baik. pada siklus I pertemuan II pelaksanaan kegiata oleh guru meingingkat dan berada pada kriteria baik. berikut akan disajikan diagram hasil observasi kegiatan oleh guru. 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II Gambar 5. Diagram hasil observasi guru Dari diagram tersebut, jelas bahwa pada pertemuan II hasil observasi guru lebih tinggi dari pertemuan I siklus I. untuk itu, pada siklus I hasil yang diambil adalah hasil pada pertemuan II. Hasil pada pertemuan II yaitu sebesar 76.78 dalam kriteria baik.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan pada saat akhir siklus I. dalam kegiatan refleksi, peneliti dengan guru saling berdiskusi tetang masalah-masalah yang ada pada saat kegiatan siklus 1 berlangsung, yaitu pada saat pertemuan I dan pertemuan II. Tujuan diadakannya kegiatan refleksi ini adalah untuk mencari kekurangan dan kendala saat kegiatan 80 pembelajaran pada setiap pertemuan di siklus I pada mata pelajaran IPS kelas 5 materi perjuangan memprtahankan kemerdekaan. Dari pelaksanaan siklus I ada beberapa kendala yang dialami antara lain : Tabel 21. Tabel refleksi siklus I No. Refleksi Siklus I Rekomendasi Siklus II 1. Tempat duduk siswa saat berkelompok belum ditentukan, sehingga ada beberapa siswa yang saling berebut tempat duduk dan bingung untuk duduk di sebelah mana. Menentukan tempat duduk siswa pada saat berkelompok. 2. Guru masih terpaku terhadap power point atau media yang digunakan sehinga kurang aktif memberikan penjelasan kepada siswa. Guru aktif dalam menjelaskan materi dan langkah kerja. 3. Kegiatan berkelompok siswa masih kurang, hanya ada beberapa siswa saja yang aktif dalam kelompok karena kelompok yang dibuat adalah kelompok yang berdasarkan prestasi akademik siswa dan kurang sesuai dengan keinginan siswa Perubahan anggota kelompok siswa sesuai dengan keinginan siswa dan sesuai dengan prestasi akademik siswa. 4. Siswa kurang aktif bertanya, karena kurang adanya kesempatan siswa untuk bertanya, dan siswa kurang akif dalam kegiatan pembelajaran. Memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa agar siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab. 5. Perhitungan skor individual dan skor kelompok siswa masih kesulitan karena beberapa kelompok siswa merasa bingung sehingga harus dibantu peneliti dan guru. Menjelaskan skor kemajuan individual dengan jelas serta dibantu dengan media power point. 6. Siswa tidak boleh membuka buku saat mengerjakan tugas dan diskusi kelompok. Siswa boleh membuka buku saat mengerjakan tugas dan diskusi kelompok

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAV) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

0 5 44

PENGGUNAAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS Penggunaan Strategi Student Team Achievement Division (Stad) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Muruh Gantiwarno Tah

0 2 11

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

0 2 10

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 36

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN GEOGRAFI MELALUI PENERAPAN COLENG (COOPERATIVE LEARNING) TIPE STAD (Student Team Achievement Division) KELAS XB SMA NEGERI I KEJOBONG - repository perpustakaan

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI

0 1 239