Hasil Prestasi Belajar siklus II

83 2 Penghargaan tim pertemuan II siklus II Tabel 24. Penghargaan tim pertemuan II siklus II No. TimKelompok Rata-rata Skor Predikat 1 Satu 18.3 Tim sangat baik 2 Dua 13.3 Tim baik 3 Tiga 13.3 Tim baik 4 Empat 15 Tim baik 5 Lima 20 Tim sangat baik 6 Enam 16.67 Tim sangat baik 7 Tujuh 6.67 Tim baik 8 Delapan 18.3 Tim sangat baik Selain skor kemajuan di atas, terlihat terjadi peningkaan pada ketuntasan siswa pada siklus II. Secara keseluruhan ketuntasan siswa pada siklus II, terlampir pada lembar lampiran. Secara sederhana, prestasi belajarn siklus II dapat diihat pada tabel berikut : Tabel 25. Ketuntasan siswa siklus II No Klasifikasi ketuntasan Pertemuan ke I Pertemuan ke II Frekuensi Persentase Frekuensi Presetase 1 Tuntas 20 83.33 22 91.67 2 Belum tuntas 4 1.67 2 8.33 Tabel di atas menunjukkan bahwa dengan penerapan cooperative earning tipe student team achievement division STAD pada mata pelajaran IPS kelas 5 materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan, terjadi peningkatan persentase siswa yang tuntas KKM pada siklus II, yaitu pada pertemuan I sebesar 83.33 dan pada pertemuan II sebesar 91.67. Hasil tes tersebut, merupakan hasil tes pada perteuman I dan pertemuan II pada siklus II. Dari nilai yang didapat pada pertemuan II, diambil nilai yang terbaik diantara 84 keduanya. Maka dari itu, hasil ketuntasan siswa pada siklus II mencapai 91.67 sehingga dapat disimpulkan bahwa capaian 91.67 tersebut telah memenuhi standar ketuntasan mnimal yaitu 90. Dari hal tersbut, terlihat adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa dari pratindakan, siklus I, dan siklus II. Berikut adalah tabel peningkatan ketuntasan siswa dari pratindakan, siklus I, dan siklus II. Tabel 26. Ketuntasan pratindakan, siklus I dan siklus II No Klasifikasi ketuntasan Pratindakan Siklus I Siklus II Frekuen si Perse n Frekuen si Perse n Frekuen si Perse n 1 Tuntas 15 62.5 19 79.17 22 91.67 2 Belum tuntas 10 41.67 5 20.83 2 8.33 Apabila dinyatakan dalam bentuk diagram maka persentase peningkatan ketuntasan siswa pada pratindakan, siklus I, dan siklus II adalah : 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 Pratindakan Siklus I Siklus II Tuntas Belum tuntas Gambar 7. Diagram peningkatan ketuntasan siswa Peningkatan juga terjadi pada rata-rata kelas dalam penerapan cooperative learning tipe student team achievement division STAD pada mata pelajaran IPS kelas 5 materi perjuangan mempertahankan 85 kemerdekaan ini. Pada siklus II pertemuan I, rata-rata kelas adalah 80.54, sedangkan pada siklus II pertemuan II mencapai 86.46. Dari hal tersebut, terjadi peningkatan dari pratindakan, siklus I, dan siklus II. Berikut adalah tabel peningkatan rata-rata kelas dari pratindakan, siklus I, dan siklus II. Tabel 27. Tabel peningkatan rata-rata kelas No Siklus Rata-rata nilai 1 Pratidakan 70.167 2 Siklus I 78.83 3 Siklus II 86.458 Dari bentuk tabel tersebut dapat dibuat menjadi bentuk diagram peningkatan rata-rata kelas pada pratindakan, siklus I, dan siklus II. Berikut adalah bentuk diagramnya : 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Pratindakan Siklus I Siklus II Pratindakan Siklus I Siklus II Gambar 8. Diagram peningkatan rata-rata kelas Dari diagram tersebut, terlihat jelas peningkatan rata-rata kelas siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPS materi perjuangan kemerdekaan kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu, dengan hasil terebut, penerapan cooperative learning tipe student team achievement division STAD 86 dapat meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPS kelas 5 SD NAmbartawang.

b. Hasil Pengamatan observasi siswa

Selain pada siklus I, pada siklus II ini juga dilakukan observasi terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Observasi ini dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Tujuan dari observasi ini adalah unuk mengetahui seberapa besar aktivitas dan kegiatan siswa pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pada observasi ini, skor tertinggi yang diberikan adalah 4, sedangkan skor terendah yang diberikan adalah 1. Dari pemberian skor tersebut, skor maksimum yang dapat diperleh siswa adalah 48 dan skor minimum adalah 12. Skor hasil pengamatan pada siklus II ini nantinya akan diambil skor tertinggi sebagai acuan untuk perbandingan dengan skor yang didapatkan dari siklus sebelumnya atau siklus I. Secara keseluruhan hasil observasi siklus II terlampir pada lembar lampiran. Berikut adalah tabel hasil observasi siswa pada siklus II: Tabel 28. Observasi siswa siklus II No Aspek yang diamati Jumlah skor seluruh siswa Pertemuan ke I Pertemuan ke II 1 Skor total siswa 41 41 2 Skor maksimum 48 48 Persentase keseluruhan 85.42 89.58 Kategori Baik Sekali Baik Sekali Dari tabel tersebut terlihat bahwa akivitas siswa pada siklus II pertemuan I adalah 85.42. pada siklus II pertemuan II sebesar 89.58. Maka, dari hasil tersebut, terjadi peningkatan aktivitas siswa 87 pada siklus II pertemuan I ke siklus II pertemuan II. Dari hasil tersebut, diambil hasil yang aling tinggi yaitu pada siklus II pertemuan II untuk dibandingkan hasilnya dengan aktivitas siswa pada siklus I. berikut ada adalah tabel perbandngan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II : Tabel 29. Observasi siswa siklus I dan siklus II No Aspek yang diamati Jumlah skor seluruh siswa Siklus I Siklus II 1 Skor total siswa 36 43 2 Skor maksimum 48 48 Persentase keseluruhan 75 89.58 Kategori Cukup Baik Sekali Dari tabel tersebut, aktvitas yang dilakukan siswa pada siklus I sebesar 75 belum memenuhi persentase minimum yang harus dicapai yaitu 80. Pada siklus II adalah 89.58 dan sudah memenuhi persentase minimum yang harus dicapai. Hal tersebut, terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II. Untuk memperjelas peningkatan aktivitas siswa, berikut adalah diagram penigkatan aktivtas siswa : 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Gambar 9. Diagram peningkatan aktivitas siswa 88

c. Hasil Pengamatan observasi guru

Selain observsai aktivitas siswa, observasi aktivitas guru juga kembali dilakukan pada siklus II ini. Observasi aktivitas guru dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Hal ini, bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan yang dilakukan guru sesuai atau belum dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Sama halnya dengan siklus sebelumnya, skor tertinggi pada observasi aktivitas guru ini adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Skor maksimum yang dapat diperoleh adalah 56 dan skor minimum yang dapat diperoleh adalah 14 dari dua pertemuan pada siklus II ini, diabil skor yang paling tinggi untuk dibandingkan dengan skor pada siklus II. Secara keseluruhan hasil observasi siklus II terlampir pada lembar lampiran. Berikut adalah skor observas guru pada siklus II : Tabel 30. Observasi pelaksanaan pembelajaran guru siklus II No Aspek yang diamati Pertemuan I Pertemuan II 1 Jumlah skor 48 51 2 Skor maksimum 56 56 Persentase 85.71 91.07 Kategori Baik Sekali Baik Sekali Dari tabel tersebut, persentase perolehan pada obsevasi guru pada siklus II pertemuan I sebesar 85.71 dan pada siklus II perteuan II adalah 91.07. Maka dari itu, terjadi peningkatan pelaksanaan yang dilakukan oleh guru pada saat melakukan kegiatan pembelajaran bersama dengan siswa. Perolehan skor tersebut, diambil skor yang

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAV) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

0 5 44

PENGGUNAAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS Penggunaan Strategi Student Team Achievement Division (Stad) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Muruh Gantiwarno Tah

0 2 11

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

0 2 10

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 36

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN GEOGRAFI MELALUI PENERAPAN COLENG (COOPERATIVE LEARNING) TIPE STAD (Student Team Achievement Division) KELAS XB SMA NEGERI I KEJOBONG - repository perpustakaan

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI

0 1 239