17 Berdasarkan materi-materi yang ada pada mata pelajaran IPS
kelas 5 tersebut, peneliti akan menerapkan cooperative learning tipe STAD dalam materi Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan
Indonesia. Hal tersebut karena pada saat penelitian diperkirakan siswa sampai pada materi tersebut. Selain itu, materi IPS berisi materi hafalan
yang akan menylitkan siswa, sehingga dengan cooperative learning tipe STAD siswa akan belajar bersama untuk memahami materi dan siswa
akan berusaha meningkatkan nilai demi bersaing dengan kelompok lain.
3. Kajian tentang Karakteristik siswa kelas 5 SD
Karakteristik merupakan ciri-ciri atau keadaan sifat mendaasar yang terdapat dan melekat pada sesuatu hal yang menjadi objek perhatian atau
telaah Ichas Hamid dan Tuti istianti, 2006 : 17. Karakteristik suatu benda atau hal tertentu dapat dilihat dari ciri khas yang menjadikannya berbeda
dengan hal lain dan menjadi obyek perhatian. Untuk mengetahui karakteristik suatu hal dapat dilakukan dengan pengindraan dan penalaran
atau dengan menggunakan logika. Dalam dunia pendidikan, karakteristik suatu hal sangat penting
adan\ya terutama dalam mengenal karakteristik siswa. Dalam pembelajaran, mengenal dan memahami karakteristik siswa sangat penting karena setiap
guru pasti akan mengahadapi siswa yang berbeda-beda sehingga harus memahami setiap karakteristik siswanya. Setelah guru mampu mengenal
karakteristik siswanya, guru bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran kepada siswa sesuai dengan yang siswa inginkan. Senada dengan Hamzah
18 B. Uno 2006 : 58 karakteristik siswa sangat berpengaruh terhadap
pemilihan strategi pengelolaan yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-komponen strategi pengajaran agar sesuai
dengan perseorangan siswa. Pada dunia sekolah dasar, perkembangan karakteristik siswa terjadi
pada rentang usia antara 6-12 tahun. Perkembangan karakteristik tersebut, dibagi menjadi beberapa dimensi perkembangan antara lain :
a. Dimensi perkembangan kognitif
Anak usia sekolah dasar menurut Piaget Ichas Hamid dan Tuti Istianti, 2006 : 23 termasuk dalam perkembangan pra operasional dan
operasional kongkrit. Tahap pra oerasinal konkrit ini berkisar antara usia 2-7 tahun atau termasuk juga pada usia sekolah dasar pada kelas
rendah. Pada tahap ini,anak berpikirnya melibatkan lebih banyak simbol, ketrampilan berbahasanya berkembang, perilaku dikendalikan
oleh intuisi dari logika dan masih ada sisa berpikir egosentris. Sedangkan pada tahap operasional kongkrit yaitu antara usia 7-11 tahun
atau pada usia sekolah dasar kelas tinggi, anak lebih mengandalkan benda asli, benda kongkrit untuk memecahkan masalah, berpikir
egosentrisnya mulai berkurang, proses berpikirnya dapat dibalikkan, tugas mengkonversi dan mengelompokkan dapat dikerjakan. Dari
pendapat Piaget ini, dapat disimpulkan bahwa perkembangan siswa kelas 5 termasuk pada tahap operasional kongkrit.