57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Situasi
1. Situasi dan Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD N Ambartawang yang terletak di Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten
Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Secara keseluruhan, kondisi bangunan di SD N Ambartawang dapat dikatakan baik. bangunan sudah berupa
bangunan permanen yang terdiri atas 12 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 1 UKS, 1 ruang komputer, 1 mushola, 1
rumah penjaga sekolah, serta beberapa kamar mandi siswa dan kamar mandi guru. Penelitian ini mengambil subyek siswa kelas V A yang
berjumlah 24 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan pada saat jam pelajaran IPS sehingga
tidak mengganggu aktivitas pembelajaran di kelas tersebut.
2. Kondisi Awal
Sebelum diberikan tindakan, terlebih dahulu siswa diberikan pre test untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Kegiatan pretest dilakukan pada 2 Mei 2016. Data lampiran pretest dapat dilihat pada
lampiran data kegiatan pretest. Data tersebut, secara sederhana, dapat dimasukkan dalam tabel berikut ini :
58
Tabel 11. Pratindakan
No Klasifikasi ketuntasan
Pratindakan Jumlah
Persen
1 Tuntas
15 62.5
2 Tidak tuntas
9 37.5
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa kelas V A pada mata pelajaran IPS pada materi perjuangan
mempertahankan kemerdekaan masih rendah. Hal itu dapat diihat dari tabel tersebut yang membuktikan bahwa siswa yang tuntas masih lebih
sedikit daripada siswa yang belum tuntas. Nilai KKM pada mata pelajaran IPS kelas 5 SD
N Ambartawang adalah 70. Siswa yang nilainya ≤70 masih lebih banyak daripada
siswa yang memperoleh nilai ≥70. Siswa yang belum mencapai nilai KKM adalah 37.5, sedangkan siswa yang melebihi
KKM hanya 62.5. Selain hal tersebut, meskipun nilai rata-rata kelasnya masih dalam kategori tinggi namun hanya mencapai 70.67 berada di
sekitar KKM. Untuk mengamati kegiatan pembelajaran, dilakukan observasi
terhadap aktivitas yang ada selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan awal, guru lebih sering menerapkan pembelajaran
teacher centered atau pembelajaran yang berpusat pada guru. Penerapan pembelajaran tersebut, membuat akivitas yang dilakukan oleh siswa sangat
sedikit. Siswa hanya memperhatikan penjelasan dari guru saja dan kurang melakukan aktivitas-aktivitas yang mendukung kegiatan pembelajaran.
Selain hal tersebut, juga terlihat beberapa siswa yng asik sendiri dan tidak memperhatikan jalannya kegiatan pembelajaran.