18 B. Uno 2006 : 58 karakteristik siswa sangat berpengaruh terhadap
pemilihan strategi pengelolaan yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-komponen strategi pengajaran agar sesuai
dengan perseorangan siswa. Pada dunia sekolah dasar, perkembangan karakteristik siswa terjadi
pada rentang usia antara 6-12 tahun. Perkembangan karakteristik tersebut, dibagi menjadi beberapa dimensi perkembangan antara lain :
a. Dimensi perkembangan kognitif
Anak usia sekolah dasar menurut Piaget Ichas Hamid dan Tuti Istianti, 2006 : 23 termasuk dalam perkembangan pra operasional dan
operasional kongkrit. Tahap pra oerasinal konkrit ini berkisar antara usia 2-7 tahun atau termasuk juga pada usia sekolah dasar pada kelas
rendah. Pada tahap ini,anak berpikirnya melibatkan lebih banyak simbol, ketrampilan berbahasanya berkembang, perilaku dikendalikan
oleh intuisi dari logika dan masih ada sisa berpikir egosentris. Sedangkan pada tahap operasional kongkrit yaitu antara usia 7-11 tahun
atau pada usia sekolah dasar kelas tinggi, anak lebih mengandalkan benda asli, benda kongkrit untuk memecahkan masalah, berpikir
egosentrisnya mulai berkurang, proses berpikirnya dapat dibalikkan, tugas mengkonversi dan mengelompokkan dapat dikerjakan. Dari
pendapat Piaget ini, dapat disimpulkan bahwa perkembangan siswa kelas 5 termasuk pada tahap operasional kongkrit.
19 Selain menurut Piaget, Bruner Ichas Hamid dan Tuti istianti,
2006 : 30 juga menjelaskan tahapan perkembangan anak. Menurtunya, usia sekolah dasar terletak pada tahap ikonik dan symbolik. Tahap
ikonik ini terjadi pada rentang usia kelas rendah. Pada tahap ini, anak memperoleh pengetahuan dari sekumpulan gambar-gambar yang
mewakili konsep, namun belum mendefinisikan sepenuhnya konsep itu, dikendalikan oleh prinsip-prinsip organisasi konseptual dan oleh
transformasi-transformasi secara ekonomis dalam organisai perseptual sedangkan pada tahap simbolik, terjadi pada rentang usia kelas tinggi.
Pada tahap ini, merupakan fase transisi dari penggunaan penyajian ikonik yang berdasarkan pengindraan ke cara berpikir abstrak, arbiter,
dan lebih fleksibel menunjukkan kemampuan dalam memperhatikan proposisi daripada obyek-obyek, memberikan struktur hierarkis pada
konsep-konsep dan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan dalam suatu kombinasional. Pada tahap simbolik ini, mulai menggunakan
bahasa atau kata-kata sebagai media berpikir dan mendekati masa abdolesen. Menurut pendapat Bruner ini, siswa kelas 5 sekolah dasar
beraada pada tahap simbolik yaitu pada rentang usia kelas tinggi. Karakteristik siswa kelas 5 sekolah dasar termasuk pada tahap
operasional konkret. Menurut Saiful Bahri Djaramah 2002 : 91 karakteristik pada tahap tersebut adalah sebagai berikut : a Adanya
minat terhadap kehidupan praktis sehari hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk menbandingkan pekerjaan-