Relevansi Evaluasi Program Dengan Keilmuan Teknologi Pendidikan

51 Berdasarkan kelima landasan teknologi pembelajaran di atas, baik penjabaran definisi AECT 1994 dan AECT 2008, maka posisi penelitian ini yaitu pada kawasan evaluasi dengan sub bidang evaluasi program atau standar riset. Pentingnya penelitian evaluasi dimaksudkan untuk mendapatkan data mengenai pengambilan keputusan dalam memperbaiki, memperluas, atau menghentikan suatu proyek, program atau produk Seels dan Richey, 1994: 59.

F. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan Baskara Yoga 2014 yang berjudul “Evaluasi Program Pembelajaran Berbasis E-Learning di SD Muhammadiyah Condongcatur Yogyakarta”. Dalam penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi program E-Learning yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah Condongcatur ditinjau dari tujuan program. Pendekatan evaluasi yang digunakan ialah berfokus pada tujuan goal approach dengan model evaluasi CIPP. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan jenis data yang diperoleh berupa deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa hasil evaluasi context sudah baik dilihat dari kesesuaian latar belakang program yang terstruktur dengan baik, analisis kebutuhan program telah memenuhi kebutuhan sesuai tujuan, relevan dengan kurikulum sekolah dan mencakup stakeholders secara aktif ikut berpartisipasi. Hasil evaluasi input sudah baik dilihat dari kesiapan pendidik pada kelas 3, 4 dan 5, kesiapan siswa secara teknis dan motivasi sudah baik, kelengkapan sarana dan prasarana sudah cukup menunjang proses 52 pembelajaran, kualitas materi sudah baik dan layak, pengelola program memiliki kompetensi yang memadahi. Hasil dari evaluasi process sudah baik dilihat dari kesesuaian pelaksanaan program terhadap kondisi yang diharapkan, faktor pendukung yang lengkap, dan faktor penghambat yang masih mampu diantisipasi. Hasil dari evaluasi product sudah baik dilihat dari ketercapaian tujuan program yang tergolong efektif sesuai kriteria yang ditetapkan peneliti.

G. Kerangka Pikir

Pembelajaran muatan lokal khususnya Bahasa Jawa berbasis E-Learning dinilai masih sangat baru dan belum banyak digunakan oleh instansi pendidikan sekolah. Pembelajaran berbasis TIK dewasa ini dianggap memiliki kebermanfaatan yang banyak. E-Learning merupakan salah satu contoh model pembelajaran berbasis TIK yang mulai diintegrasikan menjadi program pembelajaran di sekolah maupun pendidikan tinggi. Pembelajaran E-Learning bertujuan untuk menciptakan kondisi belajar yang efektif, efisien, penuh dengan keterlibatan siswa dan dapat dilaksanakan dengan mudah karena tidak terbatas dari segi ruang dan waktu. Pelaksanaan program pembelajaran tidak terlepas dari kegiatan evaluasi. Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat keefektivan dan keberhasilan dari program yang sedang dijalankan. Dalam hal ini, peneliti berupaya untuk melakukan evaluasi program E-Learning yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bantul. Untuk meneliti program secara mendalam, peneliti menggunakan model evaluasi CIPP yang dikembangkan oleh Daniel L Stufflebeam. Model evaluasi CIPP terdiri dari 4 aspek, yaitu context, input, process, dan product. 53 Evaluasi context meliputi latar belakang program, analisis kebutuhan program, relevansi kurikulum dan tujuan program, dan sasaran program. Evaluasi input meliputi kompetensi pendidik, kesiapan siswa, sarana dan prasana, kualitas penyajian materi, dan kecakapan pengelola program. Evaluasi process meliputi pelaksanaan program, faktor pendukung program dan faktor penghambat program. Evaluasi product meliputi ketercapaian tujuan program, selanjutnya bagan kerangka pikir dijabarkan sebagai berikut: terlampir di halaman berikutnya 54 Gambar 4. Bagan kerangka berpikir evaluasi program pembelajaran muatan lokal Bahasa Jawa berbasis E-Learning di SMA Negeri 2 Bantul Progra E‐ Lear i g SMA Negeri 2 Bantul Evaluasi Context Latar elaka g progra A alisis Ke utuha Progra Rele a si Kurikulu da Tujua Progra Sasara Progra Evaluasi Input Ko pete si Pe didik Kesiapa Sis a Sara a da Prasa a Kualitas Pe yajia Materi Ke akapa Pe gelola Evaluasi Process Pelaksa aa Progra Faktor Pe duku g Progra Faktor Pe gha at Progra Evaluasi Product Keter apaia tujua progra 55

H. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil evaluasi program E-Learning Bahasa Jawa kelas XI di SMA Negeri 2 Bantul menggunakan evaluasi CIPP context, input, process, product ? 2. Apakah faktor pendukung dan faktor penghambat program E-Learning Bahasa Jawa kelas XI di SMA Negeri 2 Bantul?

I. Definisi Istilah

1. E-Learning adalah pembelajaran berbasis media elektronik guna menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan siswa di dalam belajar yang memanfaatkan perangkat elektronik dengan konektivitas jaringan internet sebagai medianya. Huruf ”e” dalam E-Learning berarti elektronik dan learning yang berarti pembelajaran. 2. Evaluasi program adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat dampak suatu program. Hal ini merupakan sebuah cara yang dilakukan oleh evaluator untuk menilai sejauh mana keberhasilan dan ketercapaian mengenai suatu pelaksanaan program ditinjau dari tujuan program. 3. CIPP context, input, process, product adalah model evaluasi yang dikembangkan oleh Daniel Shufflebeam pada tahun 1967 di Ohio State University. Model evaluasi ini meliputi aspek evaluasi isi, masukan, proses dan hasil pada proses pembelajaran.