Kesiapan siswa Evaluasi Input

88 Saat ini belum ada kualifikasi khusus untuk pengelola E- Learning di SMA Negeri 2 Bantul, pengelola saat ini adalah staff dan karyawan berkompeten di bidangnya yang telah berpengalaman sebelum dipindahtugaskan dimutasi ke SMA Negeri 2 Bantul. Gambar 9. Peran sebagai pendidik dan sebagai fasilitator Dalam hal E-Learning muatan lokal Bahasa Jawa, Pak Amrih menjadi ujung tombak teladan bagi guru lain baik di dalam SMA Negeri 2 Bantul ataupun di luar sekolah dalam menerapkan E- Learning secara intensif dan inovatif. Seperti yang disampaikan oleh kepala sekolah bahwa pengelola program terus berusaha melakukan pengembangan terhadap E-Learning. Pengembangan tidak hanya mencakup isi saja, namun juga terhadap tampilan E-Learning agar menjadi semakin baik. Perbaikan terus dilakukan agar E-Learning semakin menunjang proses pembelajaran, sedangkan kualifikasi pengelola berdasarkan rekomendasi dinas pusat dalam hal ini Dinas Bantul. Saat ini DIY, hanya SMAN 2 Bantul yang menerapkan E- Learning pada muatan lokal Bahasa Jawa. Selain itu juga ada komputerisasi Aksara Jawa, yaitu kita dapat menuliskan Aksara Jawa 89 melalui sebuah komputer atau bahkan dapat melalui smartphone. Ini menunjukkan bahwa pengelola program sangat berkompeten dan memiliki kemampuan yang baik. W1-P88.11.2016Lam.4 Berdasarkan pemaparan di atas dapat dituliskan bahwa walaupun sekolah belum mengadakan kualifikasi secara khusus tetapi sekolah tetap mengusahakan untuk mempersiapkan pendidik yang ‘melek’ IT. Personalia pendidik dan staff secara umum dinilai sudah memiliki kecakapan dalam mengelola E-Learning yang ada.

3. Evaluasi Process

Evaluasi process dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program, faktor pendukung dan faktor penghambat E- Learning muatan lokal Bahasa Jawa di SMA Negeri 2 Bantul.

a. Pelaksanaan program

Pelaksanaan pembelajaran E-Learning muatan lokal Bahasa Jawa terbagi kedalam tiga tahap, yaitu pra pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan penelitian, secara rinci dijabarkan sebagai berikut: 1 Pra: Merupakan tahap awal sebelum menerapkan E-Learning mulai dari mempersiapkan sistem E-Learning sampai dengan apersepsi materi. Pendidik menyiapkan instrumen dan media pembelajaran sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai termasuk update materi dalam E-Learning yang hendak digunakan. Saat apersepsi materi pendidik selalu menggunakan contoh yang