71 Kurikulum yang digunakan untuk kelas X dan XI adalah Kurikulum
2013, yang terdiri atas peminatan Matematika dan Ilmu Alam MIA, Ilmu – Ilmu Sosial IIS dan Lintas Minat yang didasarkan pada
pemilihan minat peserta didik. Kelas XII masih menggunakan kurikulum 2006. Siswa dikelompokkan dalam dua program yaitu program Ilmu
Pengetahuan Alam dan program Ilmu Pengetahuan Sosial. Sumber: Lampiran 6
4. E-Learning Bahasa Jawa SMA Negeri 2 Bantul
Dalam menghadapi Digital Native Learners, guru diharuskan mengatur strategi pembelajaran yang menarik dengan mengoptimalkan
sarana dan prasarana elektronik. E-Learning Bahasa Jawa di SMA Negeri 2 Bantul sengaja diterapkan karena memberikan beberapa manfaat yaitu
efektif, praktis, ekonomis, edukatif dan mudah digunakan baik oleh guru dan siswa.
Sistem E-Learning yang digunakan dalam mata pelajaran Bahasa Jawa adalah internet, dimana penyimpanannya menggunakan cloud
storage dalam web hosting. Hal ini didasarkan untuk memudahkan guru,
siswa dan pengguna lainnya dalam mengakses konten materi pelajaran Bahasa Jawa itu sendiri. Dalam menunjang pembelajaran ini, E-Learning
Bahasa Jawa dikelola oleh 3 orang staff yaitu: a. Aminnu Annafiyah sebagai pengelola website dan E-Learning sekolah
b. Setya Amrih Prasaja sebagai pendidik dan pengemas content c. Kholish Safri Wijaya sebagai pengelola hardware lab dan networking
72 Adapun tahapan dalam pelaksanaan sistem pembelajaran E-
Learning Bahasa Jawa di SMA Negeri 2 Bantul, dapat digambarkan
melalui bagan berikut:
Gambar 5. Proses E-Learning Bahasa Jawa di SMA Negeri 2 Bantul
Sumber: Lampiran 12 Dari bagan diatas, kegiatan awal pra tahun ajaran yaitu penyusunan
program tahunan dan program semester PROTAPROSEM. Tahapan selanjutnya yaitu pemilihan fasilitas E-Learning yang digunakan akankah
menggunakan milik sekolah ataupun portal E-Learning yang dikembangkan sendiri oleh guru, dalam E-Learning Bahasa Jawa yang
73 digunakan ada tiga sistem yaitu learning course milik sekolah sebagai
portal evaluasi dan ulangan online, google classroom sebagai e- conference
maupun ulangan online, dan website milik guru sebagai portal pengemasan konten materi. Ketiganya dapat diakses langsung melalui
pranala yang terdapat pada website guru sehingga dapat dikatakan sistem utama yang digunakan adalah website E-Learning guru. Selanjutnya
adalah rangkaian kegiatan analisis kebutuhan E-Learning yang meliputi tiga aspek yaitu:
a. Menyusun materi per KD, merupakan kegiatan untuk menjabarkan, mengatur dan mengisi konten E-Learning yang mengacu pada
rancangan PROTAPROSEM, kemudian guru akan mendesain pola portal E-Learning sesuai dengan materi yang relevan.
b. Analisis kebutuhan siswa, merupakan kegiatan awal untuk mengeksplorasi kebutuhan dan kesiapan yang sudah dimiliki siswa
baik dari segi kompetensi dan fasilitas belajar melalui survei pra- pembelajaran ataupun angket.
c. Analisis ketersediaan sarana dan prasarana, merupakan kegiatan awal pra-pembelajaran baik guru dengan pihak sekolah ataupun guru
dengan pihak pengelola lab untuk mempersiapkan lingkungan belajar yang siap berbasis teknologi informasi guna menunjang kegiatan
belajar siswa. Pada kegiatan inti, guru selalu mempersiapkan media dan sarana
prasarana yang akan digunakan terlebih dahulu untuk menyampaikan