Definisi Evaluasi Program Kajian Evaluasi Program 1. Definisi Program

15 c. Objektif, yaitu tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi, agar dapat mengumpulkan data sesuai dengan keadaannya, selanjutnya dapat mengambil kesimpulan. d. Sabar dan tekun dalam menyusun proposal, menyusun instrumen, mengumpulkan data sesuai keadaannya, selanjutnya dapat mengambil kesimpulan. e. Hati-hati dan bertanggung jawab dalam melakukan proses evaluasi serta berani bertanggungjawab terhadap apa yang di kerjakannya. Suharsimi Arikunto 1988: 13 juga memaparkan bahwa evaluator terbagi menjadi dua, yaitu evaluator internal dan evaluator eksternal. Hal ini dilihat dari posisi dari sang evaluator sendiri. 1. Evaluator internal internal evaluator, yaitu evaluator yang lingkupnya berasal dari dalam program, bisa dari pihak pengelola program maupun seseorang yang ditunjuk secara sengaja namun masih terkait dengan program tersebut. 2. Evaluator eksternal external evaluator, yaitu evaluator yang lingkupnya berasal dari luar program, tidak tahu menahu tentang kebijakan dan seluk beluk program secara mendalam. Evaluator eksternal bertindak independen berdiri sendiri tidak terpengaruh oleh pihak penyelenggara program. Keterkaitan dalam penelitian ini, maka posisi peneliti sebagai evaluator eksternal yaitu berasal dari luar lingkup program. Oleh karena itu 16 perlu adanya proses analisis secara mendalam tentang program yang akan diteliti.

6. Evaluasi Program Model CIPP

Evaluasi program bermacam-macam modelnya berdasarkan pendekatan atau strategi yang digunakan dalam melakukan kegiatan evaluasi. Walaupun model-model luarnya berbeda, tetapi maksud dan tujuannya sama yaitu melakukan kegiatan pengumpulan data atau informasi yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi. Sementara itu, Kaufman dan Thomas dalam Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin AJ 2007: 24 membedakan model evaluasi menjadi delapan, yaitu : 1. Goal Oriented Evaluation Model, dikembangkan oleh Tyler. 2. Goal Free Evaluation Model, dikembangkan oleh Scriven. 3. Formatif-Sumatif Evaluation Model, dikembangkan oleh Michael Scriven 4. Countenance Evaluation Model, dikembangkan oleh Stake. 5. Responsive Evaluation Model, dikembangkan oleh Stake. 6. CSE-UCLA Evaluation Model, menekankan pada “kapan” evaluasi dilakukan. 7. CIPP Evaluation Model, yang dikembangkan oleh Stufflebeam. 8. Discrepancy Model, yang dikembangkan oleh Provus. Dalam penelitian ini, model evaluasi yang digunakan adalah model evaluasi CIPP. Alasan peneliti memilih model ini karena dianggap dapat memberikan gambaran proses dari awal hingga akhir evaluasi pelaksanaan program, sehingga peneliti mudah menjabarkan kedalam sub indikator, selain itu karena adanya penelitian yang relevan. Model evaluasi ini dikemukakan oleh Stufflebeam pada tahun 1967 di Ohio State University. CIPP merupakan akronim dari context penilaian konteks, input penilaian masukan, process penilaian proses, dan product penilaian produk.