Visi dan Misi SMA Negeri 2 Bantul
73 digunakan ada tiga sistem yaitu learning course milik sekolah sebagai
portal evaluasi dan ulangan online, google classroom sebagai e- conference
maupun ulangan online, dan website milik guru sebagai portal pengemasan konten materi. Ketiganya dapat diakses langsung melalui
pranala yang terdapat pada website guru sehingga dapat dikatakan sistem utama yang digunakan adalah website E-Learning guru. Selanjutnya
adalah rangkaian kegiatan analisis kebutuhan E-Learning yang meliputi tiga aspek yaitu:
a. Menyusun materi per KD, merupakan kegiatan untuk menjabarkan, mengatur dan mengisi konten E-Learning yang mengacu pada
rancangan PROTAPROSEM, kemudian guru akan mendesain pola portal E-Learning sesuai dengan materi yang relevan.
b. Analisis kebutuhan siswa, merupakan kegiatan awal untuk mengeksplorasi kebutuhan dan kesiapan yang sudah dimiliki siswa
baik dari segi kompetensi dan fasilitas belajar melalui survei pra- pembelajaran ataupun angket.
c. Analisis ketersediaan sarana dan prasarana, merupakan kegiatan awal pra-pembelajaran baik guru dengan pihak sekolah ataupun guru
dengan pihak pengelola lab untuk mempersiapkan lingkungan belajar yang siap berbasis teknologi informasi guna menunjang kegiatan
belajar siswa. Pada kegiatan inti, guru selalu mempersiapkan media dan sarana
prasarana yang akan digunakan terlebih dahulu untuk menyampaikan
74 materi. Tahap berikutnya adalah mempersiapkan siswa dari segi
prespektif dan psikologis selama apresepsi materi dan menggunakan bantuan multimedia selama pembelajaran berlangsung, kemudian pada
akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi hasil belajar baik melalui tugas ataupun merekapitulasi hasil dari pretestpost-test. Tahap terakhir
dari pelaksanaan pembelajaran adalah mengevaluasi kembali portal E- Learning
dengan mengupdate serta meninjau kembali konten dan soal- soal yang relevan untuk pembelajaran selanjutnya.
Selama penelitian berlangsung, pembelajaran Bahasa Jawa ada pada tahap materi Piwulangan 4 dengan kompetensi dasar membaca dan
memahami pesan moral dari wacana menggunakan Aksara Jawa, pada penerapannya guru menggunakan Aksara Jawa dalam memberikan
contoh-contoh cerita maupun dalam soal tes.