Pedoman Wawancara Instrumen Penelitian

data, dan penyimpulan data. Hal ini sejalan dengan teknik analisis data kualitatif yang dikemukakan oleh pakar Miles dan Huberman via Madya, 2011: 76 yaitu dengan tahap-tahap reduksi data, beberan display data, dan penarikan kesimpulan. Reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksi data mentah menjadi bermakna, ditranformasikan secara sistematik, dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang digunakan sebagai dasar menyusun jawaban atas tujuan penelitan tindakan kelas ini. Paparan data ini dilakukan dengan cara menampilkan data penting secara lebih sederhana dan bermakna dalam bentuk narasi, tabel, grafik, atau bagan. Penyimpulan data dilakukan dengan cara mengambil intisari dari sajian data yang telah terorganisasi dalam bentuk kalimat formula singkat, padat, namun mengandung pengertian yang luas.

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa peningkatan prestasi peserta didik dalam penelitian tindakan kelas ini dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif. Pada tahap ini akan dihitung skor tes menulis puisi peserta didik dan mean atau rata-rata nilai . Hasil perhitungan digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi peserta didik melalui pendekatan SAVI sebelum dan sesudah dipelakukannya tindakan. G. Validitas Data Validitas data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah validitas konstruk yang diperkuat dengan expert judgement. Validitas konstuk menunjukkan bahwa instrumen yang ditulis sesuai dengan konsep keilmuan yang bersangkutan. Adapun instrumen yang divalidasi terdiri atas perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, silabus, lembar kerja peserta didik, pedoman pengamatan, dan angket. Proses validasi didahului dengan pembuatan kisi-kisi dan instrumen penelitian. Rancangan instrumen tersebut kemudian diberikan kepada ahli untuk dikaji. Hasil kajian tersebut kemudian diolah dan dikonsultasikan kepada pembimbing. Validasi dalam penelitian ini dilakukan oleh Ibu Rusmini, S.Pd., guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Sanden. Validasi ditekankan pada tampilan instrumen, penggunaan bahasa, dan koreksi terhadap butir instrumen agar tidak terjadi penafsiran ganda bagi responden atau analisis dokumen. Adapun data yang diperoleh dari penelitian tindakan ini lalu diperiksa keabsahannya dengan menggunakan triangulasi. Teknik trianggulasi dilakukan dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dengan peserta didik dan dengan membandingkan segala sesuatu yang dikatakan umum peserta didik dengan segala sesuatu yang dikatakan pengamat. Selain itu, kriteria validitas juga diterapkan untuk mencapai keabsahan data. Kelima kriteria validitas ini terdiri dari validitas demokratik, validitas hasil, validitas proses, validitas katalitik, dan validitas dialogis Madya, 2011: 37. Adapun validitas yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut. 1 Validitas Demokratik Validitas demokratik berkaitan dengan jangkauan kekolaboratifan penelitian dan pencakupan berbagai pendapat atau saran. Kolaborasi penelitian tindakan dapat melibatkan segenap subjek yang berkenan untuk berbagi serta memiliki tujuan yang sama untuk mengupayakan peningkatan baik hasil maupun proses kerjanya. Adapun subjek yang terkait meliputi observer, observer pendukung, guru pengajar, serta peserta didik yang terlibat dalam penelitian. 2 Validitas Hasil Untuk mencapai validitas hasil peneliti melakukan pendataan hasil positif dan negatif terkait dengan proses dan hasil menulis puisi. Data negatif digunakan sebagai data pelengkap penelitian dan dasar proses penetapan kembali dalam pembelajaran menulis puisi pada siklus berikutnya. 3 Validitas Proses Validitas proses berkaitan dengan proses penelitian tindakan sebagaimana yang telah direncanakan, mulai dari perencanaan hingga refleksi. Proses penelitian dilakukan dengan guru pengajar sebagai pelaksana tindakan di kelas, dan observer sebagai pemeran serta yang selalu mengikuti jalannya proses pembelajaran. 4 Validitas Dialogis Validitas dialogis atau dialogik dapat dilakukan saat penelitian masih berlangsung, sehingga beriringan dengan pemenuhan kriteria demokratik. Validitas dialogis berkaitan dengan dialog atau wawancara dalam penelitian tindakan. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui kolaborasi dengan Ibu Rusmini, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Sanden. Dialog atau diskusi yang dilakukan untuk memperoleh kesepakatan terkait bentuk tindakan yang sesuai sebagai pemecahan masalah dalam penelitian tindakan.

H. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya perubahan menuju arah perbaikan. Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan ini dikelompokan atas dua hal yaitu sebagai berikut.

1. Indikator Keberhasilan Proses

Indikator keberhasilan proses dapat dilihat dari perkembangan proses pembelajaran. Analisis ini dilakukan dengan mendeskripsikan hal-hal yang terjadi selama proses tindakan kelas pada siklus I dan II. Indikator keberhasilan proses dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu sebagai berikut. a Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menarik dan menyenangkan. b Siswa terlibat aktif dan merespon guru dalam pembelajaran menulis puisi. c Siswa berkosentrasi dan memperhatikan guru dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi. d Siswa memiliki keantusiasan atau minat saat mengikuti pembelajaran.

2. Indikator Keberhasilan Hasil

Indikator keberhasilan produk didasarkan atas keberhasilan menulis puisi dengan penerapan pendekatan SAVI. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil pembelajaran menulis puisi sebelum dengan sesudah dilakukan tindakan pada tiap siklusnya, baik siklus I maupun siklus II. Tindakan dikatakan berhasil, apabila 75 siswa di kelas mendapatkan nilai lebih dari KKM atau sama dengan nilai KKM mata pelajaran bahasa Indonesia, yait u sebesar ≥75.