Tahapan Menulis Puisi Deskripsi Teori
Menurut Dave Meirer via Astuti, 2002: 54-55, prinsip pembelajaran SAVI adalah sebagai berikut.
a. Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh. Belajar tidak hanya melibatkan otak tetapi juga melibatkan seluruh tubuh atau pikiran dengan segala emosi, indra,
dan sarafnya. b. Belajar adalah berkreasi, bukan mengkonsumsi. Pengetahuan bukanlah sesuatu
yang diserap oleh pembelajar, melainkan sesuatu yang diciptakan pembelajar. c. Kerjasama membantu proses belajar. Siswa biasanya belajar lebih banyak
dengan berinteraksi dengan teman-teman daripada yang mereka pelajari dengan cara lain mana pun.
d. Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan. Belajar bukan hanya menyerap satu hal kecil pada satu waktu linear melainkan menyerap
hal banyak sekaligus. e. Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri dengan umpan balik.
f. Belajar paling baik adalah belajar dengan konteks. g. Emosi positif sangat membantu pelajaran. Perasaan menentukan kualitas dan
kuantitas seseorang. h. Otak citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis.
Istilah SAVI yang terdiri dari Somatis S yang bermakna gerakan tubuh hands-on, aktivitas fisik, yaitu belajar dengan mengalami dan melakukan.
Auditori A bermakna bahwa belajar dengan mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan pendapat, dan menanggapi.
Visual V bermakna belajar menggunakan indra mata melalui mengamati,
menggambar, mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media, dan alat peraga. Intelektual I bermakna bahwa belajar menggunakan kemampuan
berpikir minds-on belajar dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan
mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan. Sesuai dengan singkatan dari SAVI sendiri yaitu Somatis, Auditori, Visual, dan
Intelektual, maka karakteristiknya ada empat bagian Hamid, 2011: 60, yaitu: 1.
Belajar Somatis Somatis atau somatic berasal dari bahasa Yunani yaitu tubuh sama. Jika
dikaitkan dengan belajar maka dapat diartikan learning by moving and doing belajar dengan bergerak dan berbuat atau dapat dikatakan keterlibatan dengan
objek-objek empiris. Menurut Meirer 2002: 92, somatis adalah pembelajaran yang memanfaatkan dan melibatkan tubuh indra peraba, kinestetik, melibatkan
fisik dan menggerakkan tubuh sewaktu kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam konteks pembelajaran bahasa, somatis berarti belajar dengan
memanfaatkan indra peraba dan kinestetik yang melibatkan fisik untuk beraktivitas. Jadi, pembelajaran tidak hanya diarahkan pada pencapaian
kemampuan verbal saja, tetapi diarahkan pada aktivitas fisik yang menyertai aktivitas verbal sehingga terjadi kepaduan dalam pikiran dan tubuh secara fisik,
bangkit dari tempat duduknya untuk melakukan aktivitas bermakna. 2.
Belajar Auditori Learning by talking and hearing belajar dengan berbicara dan
mendengarkan. Menurut Meier 2002: 93, pikiran kita lebih kuat daripada yang