Penilaian Pembelajaran Menulis Puisi

Tabel 4: Pedoman Penilaian Menulis Puisi No. Aspek Tingkat Capaian Kinerja Indikator Skor 1. Kebaruan puisi SANGAT BAIK –SEMPURNA: puisi yang diciptakan meyakinkan pembacapendengar bahwa berbeda dengan puisi-puisi yang lain dan menimbulkan kesan baru 5 CUKUP-BAIK: puisi yang diciptakan cukup meyakinkan pembacapendengar bahwa berbeda dengan puisi-puisi yang lain dan menimbulkan kesan baru 4 SEDANG-CUKUP: puisi yang diciptakan kurang meyakinkan pembacapendengar bahwa berbeda dengan puisi-puisi yang lain dan menimbulkan kesan baru 3 SANGAT KURANG: puisi yang diciptakan tidak meyakinkan pembacapendengar bahwa berbeda dengan puisi-puisi yang lain dan menimbulkan kesan baru 2 2. Kekuatan Imajinasi SANGAT BAIK –SEMPURNA: imajinasi dapat membangkitkan daya imajinasi pembaca dan memperjelas gagasan yang diungkapkan 5 CUKUP-BAIK: imajinasi cukup membangkitkan daya imajinasi pembacapendengar dan cukup memperjelas gagasan yang diungkapkan 4 SEDANG-CUKUP: imajinasi kurang dapat membangkitkan daya pembacapendengar dan kurang memperjelas gagasan yang diungkapkan. 3 SANGAT KURANG: imajinsi tidak membangkitkan daya imajinasi pembacapendengar dan tidak memperjelas gagasan yang diungkapkan 2 3. Ketepatan Diksi SANGAT BAIK-SEMPURNA: pemilihan kata dan keefektifan kata yang digunakan tepat 5 CUKUP-BAIK: pemilihan kata dan keefektifan kata yang digunakan cukup tepat 4 SEDANG-CUKUP: pemilihan kata dan keefektifan kata yang digunakan kurang tepat 3 SANGAT KURANG: pemilihan kata dan keefektifan kata yang digunakan tidak tepat 2 4. Pemberda yaan Majas SANGAT BAIK –SEMPURNA: pemajasan yang digunakan mengekspresikan pikiran yang diungkapkan dan membangun nilai estetis 5 CUKUP-BAIK: pemajasan yang digunakan cukup mengekspresikan pikiran yang diungkapkan dan cukup membangun nilai estetis 4 SEDANG-CUKUP: pemajasan yang digunakan kurang mengekspresikan pikiran yang diungkapkan dan kurang membangun nilai estetis 3 SANGAT KURANG: pemajasan yang digunakan tidak mengekspresikan pikiran yang diungkapkan dan tidak membangun nilai estetis 2 5. Pemberda yaan Citraan SANGAT BAIK –SEMPURNA: citraan yang digunakan dapat mengonkritkan penggunaan gagasan dan membangkitkan tanggapan imajinasi 5 CUKUP-BAIK: citraan yang digunakan cukup dapat pengonkritkan pengungkapkan gagasan dan membangkitkan tanggapan imajinasi 4 SEDANG-CUKUP: citraan yang digunakan kurang dapat pengonkritkan pengungkapkan gagasan dan membangkitkan tanggapan imajinasi 3 SANGAT KURANG: citraan yang digunakan tidak dapat pengonkritkan pengungkapkan gagasan dan membangkitkan tanggapan imajinasi 2 6. Pengguna an Rima SANGAT BAIK –SEMPURNA: penggunaan rima membangkitkan nilai estetis puisi 5 CUKUP-BAIK: penggunaan rima cukup dapat membangkitkan nilai estetis puisi 4 SEDANG-CUKUP: penggunaan rima kurang membangkitkan nilai estetis puisi 3 SANGAT KURANG: penggunaan rima tidak dapat membangkitkan nilai estetis puisi 2 7. Penyampa ian Amanat SANGAT BAIK –SEMPURNA: amanat disampaiakan dengan jelas dan mudah dimengerti 5 CUKUP-BAIK: amanat disampaikan dengan cukup jelas dan mudah dimengerti 4 SEDANG-CUKUP: penyampaian amanat kurang jelas dan kurang dapat dimengerti 3 SANGAT KURANG: penyampaian amanat tidak jelas dan tidak dapat dimengerti 2

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Putri Aprilia Artanti 2012 dengan judul Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Menggunakan Strategi Tulis Kini pada Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 1 Seyegan Sleman. Strategi yang digunakan pada penelitian tersebut menggunakan refleksi pengalaman-pengalaman yang telah siswa alami. Strategi ini mendramatisir proses pembelajaran guna meningkatkan perenungan 31 siswa secara mandiri dengan meminta siswa menuliskan apa yang telah dirasakan dengan pengalaman yang didapat dengan langsung menuliskan pada selembar kertas. Peningkatan ini dibuktikan dengan skor menulis puisi dari rata-rata pada pratindakan 16,64 menjadi 28,17 pada rata-rata pengambilan skor puisi terakhir. Penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini karena sama-sama merefleksikan pengalaman siswa ke dalam sebuah puisi. Perbedaannya penelitian tersebut menggunakan strategi Tulis Kini, sedangkan penelitian ini dengan pendekatan SAVI. Penelitian yang relevan selanjutnya adalah Welly Desi Prihantari 2010 dengan judul Keefektifan Pendekatan SAVI Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual dalam Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi. Pada skripsi Welly diperoleh hasil perhitungan analisis uji-t data pretest dan posttest kemampuan menulis kreatif puisi kelompok eksperimen diperoleh thitung sebesar 15,763, ttabel sebesar 2,031 dengan db 31. Nilai thitung lebih besar daripada ttabel 15,7632,031 pada taraf signifikansi 0,05 5 yang berarti signifikan. Hasil uji-t tersebut menunjukkan bahwa pendekatan SAVI efektif digunakan dalam pembelajaran menulis kreatif puisi. Persamaan skripsi ini dengan milik Welly yaitu sama-sama menulis kreatif puisi dengan pendekatan SAVI, namun perbedaannya yaitu pada skripsi ini penelitian kelas PTK, sedangkan pada skripsi Welly yaitu eksperimen. Pada skripsi tersebut pendekatan SAVI untuk pembelajaran menulis kreatif puisi dinyatakan berhasil karena nilai menulis puisi peserta didik yang menggunakan pendekatan SAVI lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.

C. Kerangka Pikir

Pembelajaran menulis puisi tidak selamanya sempurna dan mencapai hasil yang baik dan maksimal. Ada pun permasalahan dalam pencapaian tujuan pembelajaran dalam menulis puisi antara lain adalah tidak semua peserta didik dapat menulis puisi dengan baik. Peserta didik masih menganggap menulis puisi adalah hal yang sulit, karena mereka harus menemukan ide dan mengungkapkannya dengan bahasa yang menarik, padat, dan indah. Berdasarkan fenomena tersebut, perlu digunakan sebuah pendekatan atau metode yang dapat meningkatkan keterampilan menulis peserta didik. Pendekatan SAVI dipandang sesuai untuk menangani kendala-kendala dan hambatan dalam proses pembelajaran menulis puisi. Pembelajaran menulis kreatif puisi dengan pendekatan SAVI akan melibatkan siswa secara aktif dan menciptakan lingkungan yang kondusif. Hal itu akan mengubah cara menemukan, mengalami, menciptakan, dan mengevaluasi sendiri materi yang dipelajari dengan perasaan nyaman dan aman. Pendekatan pembelajaran SAVI melibatkan peserta didik secara langsung, sehingga sangat efisien. Pembelajaran menulis kreatif puisi dengan pendekatan SAVI yaitu Somatis belajar dengan bergerak dan berbuat, Auditori belajar dengan berbicara dan mendengarkan, Visual belajar dengan mengamati dan mendengarkan, dan Intelektual belajar dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi mampu menjadi alternatif pembelajaran yang menyenangkan. Melalui pendekatan SAVI, peserta didik dilatih untuk mengoptimalkan panca indera mereka agar mereka dapat menentukan poin-poin yang akan menjadi batu loncatan mereka saat mengembangkan menjadi suatu puisi yang utuh. Selain itu, pendekatan SAVI mengajarkan peserta didik menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas dengan pendekatan SAVI dalam pembelajaran menulis puisi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi peserta didik. Hasil penelitian ini dapat menjadikan solusi dalam meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran menulis puisi, serta dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi peserta didik SMP Negeri 2 Sanden.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis tindakan yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: “Jika pembelajaran menulis kreatif puisi pada peserta didik kelas VIII E SMP N 2 Sanden, menggunakan pendekatan SAVI, sikap, proses dan hasil pembelajaran menulis kreatif puisi peserta didik kelas VII E SMP N 2 Sanden meningkat”. Peningkatan yang dimaksud meliputi peningkatan proses dan hasil pembelajaran 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian tindakan ini dilakukan di SMP Negeri 2 Sanden Bantul SMP Negeri 2 Sanden yang beralamat di Jalan Samas, Srigading, Sanden, Bantul Yogyakarta. Waktu penelitian ini dimulai dari bulan April hingga bulan Mei 2016 pada semester 2 tahun ajaran 20152016. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Sanden. Siswa dalam kelas ini berjumlah 28 orang yang di antaranya terdiri dari 16 orang siswa perempuan dan 12 orang siswa laki-laki. Objek penelitian ini adalah proses pembelajaran menulis kreatif puisi dengan pendekatan SAVI somatis, visual, auditori, dan intelektual. Dalam pembelajaran menulis kreatif puisi di SMP Negeri 2 Sanden pada kelas VIII E guru masih menggunakan metode konvensional yaitu dengan model ceramah di depan kelas, sehingga banyak siswa yang merasa bosan dan jenuh sehingga mengurangi minat belajar siswa saat pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran menulis kreatif puisi siswa mengalami kesulitan ketika ditugaskan untuk menuangkan ide mereka yang dikaji dalam bentuk puisi. Mereka seperti kesulitan untuk menemukan ide sehingga menghambat kerja mereka dalam menulis puisi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti memilih kelas VIII E untuk menjadi setting penelitian. Dengan adanya penelitian tentang upaya peningkatan keterampilan menulis kreatif puisi dengan pendekatan SAVI ini diharapkan dapat menjadi sebuah inovasi untuk pembelajaran menulis kreatif puisi agar tidak membosankan lagi. Selain itu, dengan adanya penelitian ini dapat mengoptimalkan keterampilan menulis puisi siswa. B. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran Arikunto, 2006: 16. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti melakukan penelitian ini dengan berkolaborasi atau bekerja sama dengan guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Sanden kelas VIII E, yang bernama Rusmini, S.Pd. Guru sebagai pelaku tindakan sedangkan peneliti sebagai pelaku pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan. Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi dengan pendekatan SAVI.

C. Prosedur Penelitian

1. Rencana Tindakan Planning

Pada tahap ini tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian yaitu meliputi prasurvei, menentukan tujuan pembelajaran, yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, merancang instrumen, membuat lembar observasi dan alat evaluasi untuk setiap pertemuan. Adapun rincian langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.