2. Sikap Peserta Didik dalam Pembelajaran Menulis Puisi dengan Pendekatan SAVI
Kurangnya minat dan motivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya keterampilan
menulis puisi peserta didik. Minat dan motivasi terhadap kegiatan pembelajaran peserta didik dapat dilihat dari sikap peserta didik selama mengikuti kegiatan
pembelajaran. Hasil penelitian yang diperoleh melalui angket, wawancara, dan pengamatan menunjukkan bahwa pendekatan SAVI dapat meningkatkan minat
dan motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi. Sikap positif peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menulis puisi
semakin meningkat setiap siklusnya. Merujuk hasil penelitian Subandi 2013, melalui kemandirian yang diterapkan dalam metode pembelajaran, peserta didik
menjadi senang dan memperoleh ruang gerak dalam mengeksplorasi pengetahuan dan pengalaman sendiri dalam belajar, serta menuangkan hasil belajarnya. Hal ini
sejalan dengan hasil pengamatan terhadap sikap peserta didik ketika diterapkannya pendekatan SAVI dalam kegiatan menulis puisi.
Kemandirian peserta didik selama proses menulis puisi, mulai dari melakukan eksplorasi terhadap alam yang digunakan untuk menggali ide hingga
menulis puisi, meningkatkan sikap positif peserta didik. Sikap kurang positif peserta didik sebagaimana yang terjadi ketikan sebelum tindakan ditunjukakan
seperti membuka buku selain buku Pelajaran Bahasa Indonesia, tidur-tiduran, bercanda dengan teman, dan berbicara di luar materi pembelajaran. Setelah
dilaksanakannya tindakan pada siklus I, sikap kurang positif tersebut sudah mulai berkurang. Ketika dilaksanakann tindakan pada siklus II, sikap kurang positif
peserta didik yang demikian sudah tidak terlihat lagi dalam pembelajaran menulis puisi. Merujuk pada hasil penelitian Wahyuni 2013, dengan peserta didik saling
memberi komentar dan saran terhadap puisi hasil karya peserta didik lain menjadikan peserta didik terbuka dan dapat menghargai pendapat orang lain. Pada
tahap menyunting dalam pendekatan SAVI, peserta didik ditugaskan untuk menyunting dan memberikan saran yang membangun terhadap puisi hasil karya
teman. Setelah dilakukan kegiatan menyunting, peserta didik memperbaiki puisinya berdasarkan suntingan serta saran yang diberikan teman.
3. Peningkatan Hasil dalam Pembelajaran Menulis Puisi dengan Pendekatan SAVI
Peningkatan kemampuan menulis puisi peserta didik dapat dilihat dari peningkatan skor menulis puisi dari pratindakan hingga siklus II. Pada siklus I,
pemahaman peserta didik terhadap karangan puisi masih kurang. Penggunaan unsur-unsur pembangun puisi dalam menulis puisi masih kurang. Meskipun
berdasarkan skor menulis puisi sudah meningkat dari tahap pratindakan, namun jarak antara nilai teringgi dan nilai terendah masih jauh. Setelah dilakukan
tindakan pada siklus II, pemahaman peserta didik terhadap karangan puisi sudah bertambah. Berdasarkan skor rata-rata menulis puisi pada tahap pratindakan,
siklus I dan siklus II, skor rata-rata menulis puisi peserta didik mengalami peningkatan. Merujuk hasil penelitian Welly 2010, diketahui bahwa tahap-tahap
dalam pendekatan SAVI dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan menulis puisi. Secara kualitatif proses memanfaatkan panca indera
dengan optimal yang nantinya dituangkan dalam bentuk poin-poin membantu peserta didik menemukan ide awal yang dikembangkan ke dalam puisi. Peserta
didik mendengar, melihat, merasakan lingkungan sekitar mereka untuk mendapatkan poin-poin yang nantinya akan menjadi ide mereka saat membuat
puisi. Setelah mereka menemukan poin-poin untuk dijadikan puisi, peserta didik kembali ke kelas untuk merangkai poin-poin tersebut menjadi sebuah puisi yang
utuh dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi. Berdasarkan hasil penelitian Subandi 2013, melalui mengarahkan peserta didik menulis puisi
dengan melihat objek langsung dan berdasarkan lamunan, talah terbukti berhasil meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami diksi, atau memilih
kata dalam penulisan puisi. Dalam penerapan pendekatan SAVI juga dilakukan pengarahan paserta didik untuk melihat objek sebagai bahan penulisan puisi,
secara langsung. Berdasarkan hasil pengamatan dalam penelitian tindakan ini, tahap tersebut tidak hanya meningkatkan aspek pemilihan kata saja, melaikan juga
aspek-aspek yang lain seperti pengimajinasian, dan pencitraan. Adapun fakta mengenai peningkatan pada aspek-aspek yang dinilai dalam menulis puisi dari
tahap pratindakan hingga siklus II disajikan sebagai berikut.
a Kebaruan Puisi
Aspek kebaruan puisi yang dimaksud adalah puisi yang diciptakan dapat menimbulkan kesan baru dan berbeda dengan puisi-puisi karya orang lain. Pada
tahap pratindakan, aspek kebaruan dalam puisi hasil karya sebagian peserta didik masih terdapat kemiripan dan kurang menimbulkan kesan baru. Hal ini
sebagaimana pada penggalan puisi-puisi hasil karya peserta didik berikut.