Bagi Sekolah Bagi Peserta Didik Bagi Penelitian Lanjutan
LAMPIRAN 1 Wawancara
1a: Pedoman wawancara pratindakan dan pascatindakan 1b: Hasil wawancara pratindakan dan pascatindakan
Lampiran 1a Pedoman Wawancara Kepada Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII E
SMP Negeri 2 Sanden
Sebelum Dilakukan Tindakan
1. Bagaimanakah pembelajaran menulis puisi dalam KTSP? 2. Metode apakah yang Ibu gunakan dalam pembelajaran menulis puisi?
3. Bagaimanakah proses pembelajaran menulis puisi di kelas VIII E? 4. Bagaimanakah sikap peserta didik dalam mengikuti pembelajaran menulis
puisi? 5. Kendala apakah yang dialami peserta didik dalam kegiatan menulis puisi?
6. Sarana dan prasarana sekolah apasajakah yang mendukung kegiatan menulis puisi?
Pedoman Wawancara Kepada Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII E SMP
Negeri 2 Sanden Setelah Dilakukan Tindakan
1. Bagaimanakah pendapat Ibu mengenai pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan pendekatan SAVI?
2. Adakah kendala dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan pendekatan SAVI?
3. Menurut Ibu, adakah kekurangan dan kelebihan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan pendekatan SAVI?
4. Menurut Ibu, perubahan apakah yang terlihat saat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI?
5. Apakah pendekatan SAVI dapat membantu peserta didik dalam menghasilkan karya puisi yang lebih baik?
Lampiran 1b Hasil Wawancara Kepada Guru
Sebelum Dilakukan Tindakan
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah : SMP Negeri 2 Sanden
1. Bagaimanakah pembelajaran menulis puisi dalam KTSP?
Dalam KTSP, pembelajaran menulis puisi biasanya disajikan sebuah teks puisi lalu peserta didik juga diberi penugasan untuk menentukan beberapa
informasi yang terdapat dalam puisi. Salah satunya, seperti gambaran alam yang disampaikan pengarang, dan nilai-nilai yang terkadung dalam teks puisi. Secara
tidak langsung, beberapa hal yang ditanyakan dalam penugasan tersebut merupakan unsur-unsur pembangun dalam puisi, yaitu pencitraan dan amanat.
Selain itu, beberapa teks puisi juga disajiakan pada bab-bab lainnya sebagai pengantar materi. Jadi, materi mengenai puisi, mulai dari pengertian, unsur-unsur
puisi, hingga materi menulis puisi tetap saya berikan Mbak. Karena kalau hanya memberikan materi yang begitu singkat seperti di buku paket, nanti pengetahuan
peserta didik mengenai puisi tentu akan kurang.
2. Metode apakah yang Ibu gunakan dalam pembelajaran menulis puisi?
Dalam pembelajaran menulis puisi, biasanya Saya menggunakan gambar Mbak. Misal temanya tentang peristiwa alam, Saya memberikan beberapa gambar
tentang peristiwa alam. Kemudian peserta didik diminta untuk memilih dan mengamati salah satu gambar, lalu menulis puisi berdasarkan gambar peristiwa
alam yang ia pilih.
3. Bagaimanakah sikap peserta didik dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi?
Beraneka ragam mbak, ada yang antusias ada juga yang malas-malasan. Mereka sering kesusahan dalam mencari ide saat disuruh menulis puisi sehingga
mereka malas dan susah dalam pembelajaran puisi. Sekalinya disuruh menulis puisi mereka sering menulis dengan seenaknya saja tanpa melihat dan
memperhatikan unsur-unsur puisi yang telah diberikan. Peserta didik juga sering
merasa bosan saat pembelajaraan puisi dan cepat-cepat ingin mengakhiri proses pembelajaran.
4. Kendala apakah yang dialami peserta didik dalam kegiatan menulis puisi?
Secara umum peserta didik mengalami kendala pada penggunaan unsur unsur puisi seperti kurangnya pengimajinasian, pemilihan kata, penggaya
bahasaan, dan penggunaan citraan dalam menulis puisi. Untuk penentuan ide dasar atau tema sudah cukup terbantu melalui gambar-gambar yang diberikan.
5. Sarana dan prasarana sekolah apasajakah yang mendukung kegiatan menulis puisi?
Selain Buku Teks Pegangan Siswa dan Guru, sekolah menyediakan sarana seperti papan tulis dan LCD. Hal ini sangat membantu dalam penyampaian materi
pembelajaran kepada peserta didik
Hasil Wawancara Kepada Guru Setelah Dilakukan Tindakan
Jabatan : Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah : SMP Negeri 2 Sanden