Tujua dan Manfaat Menulis
gaya bahasa yang merupakan gaya yang diwujudkan secara khas oleh penyair terhadap puisi yang dituliskan dengan tujuan fungsi estetis puisi. Sayuti 2008:
195 bahasa kias yang paling sering digunakan dalam puisi dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan besar, yaitu kelompok pembandingan metafora-simile,
penggantian metomini-sinekdok, dan pemanusiaan personifikasi.
4 Persajakan
Dalam puisi dikenal adanya persajakan, yakni pola estetika bahasa yang dibangun secara sadar berdasarkan ulangan suara Sayuti, 2008: 103. Secara luas
persajakan dapat diartikan sebagai kesamaan dan atau kemiripan bunyi tertentu di dalam dua kata atau lebih, baik yang berposisi di akhir kata, maupun yang berupa
perulangan bunyi yang sama yang disusun pada jarak atau rentangan tertentu secara teratur Sayuti, 2008: 104.
5 Makna
Dalam sebuah puisi makna digali dari proses pembacaan puisi dengan perbandingan bait demi bait yang menggunakan media bahasa. Pada hasil
penggalian makna ini akan ditemukan perasaan penyair terhadap puisinya dan amanat yang terkandung dalam puisi tersebut. Makna puisi merupakan praksis
transformasi yang dilakukan secara sadar oleh pembaca. Hal ini dikarenakan bahasa puisi cenderung mengintegrasikan satuan-satuan ekspresi dari tahapan arti
secara mimesis ke tahapan makna secara semiosis. Untuk mengetahui makna yang terdapat pada sebuah puisi, pembaca harus melalui proses pembacaan mimesis.
Pembongkaran dimulai dari tahapan membaca baris-baris puisi dari awal hingga
akhir, dari judul, bait pertama hingga terakhir dengan mengikuti bentangan sintagmatik. Inilah yang disebut pembacaan heuristik Sayuti, 2008: 349.