ruangan yaitu ruang untuk penimbangan, ruang untuk penyiangan sampai penutupan dan pencucian kaleng proses pengalengan, dan ruang untuk
proses pembuatan medium saus. Ruang penerimaan bahan baku atau ruang penyimpanan terpisah
dari ruang untuk penanganan, pengolahan dan pengemasan produk, sehingga kontaminasi produk akhir dapat dihindarkan. Lantai, dinding,
langit-langit terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan. Air untuk kebutuhan pabrik dimana tersedia cukup, air tersebut sesuai dengan
ketentuan yang dipersyaratkan dalam GMP berdasarkan SK Menkes 90702. Ruang penerimaan bahan baku bersih dan tertutup dari
lingkungan luar. Gudang ruang penyimpanan yang merupakan salah satu
fasilitas menunjang proses produksi, terdiri dari 3 bagian, yaitu gudang bahan, gudang post retort dan packing area serta gudang jadi. Gudang
penyimpanan barang barang lain terpisah dari gudang penyimpanan bahan untuk pengolahan dan pengemasan produk.
3. Fasilitas sanitasi
Fasilitas sanitasi di PT. BFPI terdiri dari sarana penyediaan air, sarana pembuangan limbah, kamar mandi toilet dan sarana cuci
tangan. Terkait dengan fasilitas sanitasi tersebut pihak perusahaan telah mengelola dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan kondisi dilapangan,
seperti sarana cuci tangan sudah tertera Standart Operating Procedure SOP di masing-masing tempat. Kamar mandi toilet yang berjumlah 8
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
unit terdapat disamping unitproses pengalengan tuna telah memadai, air dan sabun yang tersedia juga memadai untuk pembersihan sebelum dan
sesudah bekerja, hal ini sesuai dengan yang dipersyaratkan pada SSOP menurut KEP.01MEN2007.
Kapasitas dan jumlah fasilitas sanitasi dirancang yang tersedia sebanding dengan jumlah karyawan, sehingga karyawan tidak perlu
mengantri dalam menggunakan fasilitas tersebut. Kemudian di dalam ruang ganti pakaian terdapat loker untuk menyimpan barang-barang dan
pakaian ganti karyawan.
4. Peralatan produksi
Jenis dan
kapasitas peralatan dan perlengkapan produksipengolahan yang digunakan di PT. Blambangan Foodpackers
Indonesia, telah memadai dan mencukupi untuk proses pengolahan. Khusus peralatan produksi pengolahan tuna kaleng juga sudah sesuai
dengan persyaratan teknik. Kemudian prosedur kerja, perawatan mesin, dan ketersediaan peralatan tersebut sudah terdokumentasi dengan baik.
5. Bahan
Bahan baku dan bahan pembantu yang digunakan oleh PT. BFPI sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan atau memenuhi standar
mutu yang dipersyaratkan. Bahan baku untuk pengalengan ikan tuna berupa ikan tuna segar dan frozen jenis Skipjack cakalang dan Yellowfin
Madidihang. Pada saat penerimaan bahan baku dilakukan pengecekan suhu dan organoleptik ikan. Pengujian terhadap kualitas mutu ikan tuna
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dilakukan secara organoleptik kemudian uji kadar garam NaCl dan uji kukus. Tujuan uji kukus untuk ikan tuna frozen ini adalah untuk
mengetahui layak atau tidak ikan yang akan digunakan dalam proses produksi.
Bahan pembantu yang digunakan berupa: air, garam dan minyak media pengisian soya been oil yang pengujiannya dilakukan oleh
petugasstaf laboratorium. Air yang digunakan untuk proses produksi pengalengan ikan tuna berasal dari sumur borsumur artesis, kemudian
dipompa dan ditampung pada receiver untuk ditreatment. Penanganan dan pengelolaan air tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan
Permenkes No. 7 Tahun 2001. Demikian halnya dengan pengelolaan
baku lainnya yang digunakan untuk proses produksi tuna kaleng telah sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh GMP dalam HACCP.
6. Proses pengolahan Work in Progress