IV. KEADAAN UMUM
4.1. Keadaan Umum Perikanan di Kabupaten Banyuwangi
Wilayah perairan di Kabupaten Banyuwangi dibatasi oleh selat Bali di sebelah Timur dan samudra Indonesia sebelah Selatan merupakan
salah satu daerah perikanan utama di Jawa Timur. Sesuai dengan potensi sumberdaya perikanan yang tersedia, peningkatan sektor Perikanan dan
Kelautan di Kabupaten Banyuwangi dilaksanakan melalui peningkatan usaha diversifikasi, intensifikasi, ektensifikasi dan rehabilitasi yang
meliputi usaha penangkapan ikan di laut, budidaya perikanan air tawar, payau dan laut maupun penangkapan ikan di perairan umum, rehabilitasi
mangrove dan terumbu karang. Pengembangan produksi tersebut disamping untuk memenuhi konsumsi dan bahan baku industri perikanan
dalam negeri maupun ekspor. Potensi perikanan di selat Bali yang luasnya 960 mil
2
memiiliki potensi penangkapan ikan maksimum lestari untuk ikan pelagis dengan
hasil ikan yang dominan yakni ikan Lemuru Sardinella lemuru sebesar 46.400 tontahun. Sedangkan samudera Indonesia yang luasnya 2.000
mil
2
belum termasuk perairan mintakat zone 200 mil dengan basis utama di Pancer dan Grajagan memiliki potensi lestari sebesar 212.500
tontahun yang terdiri dari ikan domersal besar 103.000 tontahun dan ikan permukaan sebesar 109.500 tontahun Anonim, 2009.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tingkat pengusahaan sumberdaya perikanan dan kelautan di selat Bali sudah dilakukan secara intensif sehingga dinyatakan padat tangkap,
sedangkan tingkat pengusahaan di perairan samudera Indonesia masih relative rendah. Upaya pengembangan produksi perikanan dan kelautan
setiap tahunnya meningkat dimana pada pelaksanaannya dilakukan secara instansional maupun terpadu.
Pengembangan produksi
perikanan budidaya, yaitu budidaya air payau dan tawar mengalami kemajuan yang cukup pesat. Pengembangan
budidaya air payau tambak dilakukan melalui intensifikasi usaha tambak yang sudah ada. Jenis komuditi yang dikembangkan pada budidaya di
tambak ini adalah udang Vanname dan ikan Bandeng. Kemudian untuk usaha budidaya air tawar sudah mengalami pergeseran dari usaha yang
hanya sampingan, menjadi usaha yang bersifat intensif dengan jenis komuditas ikan Tombro, Tawes, Gurame, Nila, Lele.
a. Produksi Perikanan