peningkatan komitmen dan budaya kerja yang baik; peningkatan produk dengan memberi jaminan mutu berupa sertifikat ISO dan HACCP;
peningkatan teknologi produksi; serta pengembangan produk yang berorientasi ekspor.
2. Evaluasi Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Frozen Value
Added Surimi Product oleh Swarini 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi manajemen mutu terpadu dalam proses value added surimi product dan
mengidentifikasi temuan penyimpangan hasil evaluasi. Metode diskriptif untuk menggambarkan hasil evaluasi dan temuannya untuk perbaikan
penerapan jaminan mutu setiap tahapan proses. Hasil penelitian menunjukan bahwa, PT “X” mampu secara madiri
melaksanakan pengawasan mutu untuk memberikan jaminan produk yang dihasilkan. Dalam menerapkan manajemen mutu terpadu mendapat
dukungan penuh dari pihak manajemen termasuk para eksekutif. Tahapan dalam mengimplementasikan manajemen mutu terpadu HACCP adalah
pembentukan tim, analisa hazard, identifikasi CCP, penentuan batas kritis, penentuan CCP, tindakan koreksi, prosedur, pencatatan, dan prosedur
verifikasi.
3. HAACP Regulatory Model Cooked Shrimp
oleh National Seafood
Inpection 1989
Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran sebuah model penerapan HACCP pada unit usaha udang dengan perlakukan direbus.
Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tahapan proses, menganalisis hazard yang timbul, menentukan GMP dan SSOP serta dilakukan evaluasi terhadap HACCP produk cooked shimp,
termasuk upaya pencegahan dan pengendalian pada tahapan proses udang beku.
Hasil penelitian
ini adalah ternyata bahwa produk cooked shimp
mempunyai resiko bahaya lebih besar dari pada raw shrimp. Pengawasan terhadap proses pengolahan cooked shrimp harus lebih ketat, karena
produk ini merupakan makanan siap saji dengan hanya dicelupkan air panas dan diberi saus.
4. Disain HACCP pada Perusahaan Krupuk di Sidoarjo oleh Goenawan 2003
Penelitian ini bertujuan untuk membuat disain sistem Manajemen Mutu Terpadu sesuai dengan prinsip-prinsip HACCP pada suatu produk
makanan berupa krupuk udang. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan rancangan HACCP yang didalamnya terdapat upaya
pencegahan secara dini terhadap hazard yang mungkin terjadi dan pengendalian sepanjang lintasan kritisnya CCP.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa ada 14 tahapan pengolahan krupuk udang yaitu tahap receiving, mixing, extruding, steaming, aging,
chilling, cutting, drying, sorting, metal detecting, weighing, packing, storage dan stuffing. Dari proses tersebut terdapat 7 tahapan
teridentifikasi adanya bahaya potensial yaitu pada tahapan penerimaan udang, tepung, gula dan garam, penerimaan telur, breaking, pengeringan,
dan penyimpanan di gudang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Keamanan Pangan pada Industri Pangan