Berdasarkan penjelasan diatas, tim HACCP dari perusahaan PT. BFPI telah melakukan penetapan tindakan koreksi sesuai dengan
program HACCP yang ditetapkan.
6. Menetapan prosedur verifikasi
Aktivitas penetapan prosedur verifikasi mencakup audit terhadap sistem HACCP telah dijalankan, serta peninjauan dan analisa data. Pada
PT. BFPI kegiatan audit internal dilakukan 4 bulan sekali untuk fasilitas produksi, gudang, lingkungan pabrik, cold storage, unit tepung dan
umum. Sedangkan audit eksternal, untuk audit SKP dan HACCP dilakukan satu 1 tahun sekali, dan halal dua 2 tahun sekali. Disamping
itu dilakukan pencatatan CCP untuk memastikan ketaatan terhadap program, pengambilan sampel dan pengujian produk secara mikrobiologis
dan kimiawi, pengkajian laporan keluhan konsumen dan kalibrasi peralatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mortimore dan Carol W
2005, bahwa verifikasi merupakan aktivitas yang berkesinambungan. Disamping itu tim HACCP melakukan validasi secara menyeluruh
untuk setiap CCP yang teridentifikasi. Validasi merupakan sebuah pemastian bahwa tindakan pengendalian dan batasan kritis akan
mengendalikan hazard yang teridentifikasi, yaitu informasi dalam rancangan HACCP secara efektif mengatur keamanan pangan. Apabila
tim HACCP merasa yakin bahwa semua tindakan pengendalian akan dapat mengendalikan hazard yang teridentifikasi, rancangan HACCP
dapat diterapkan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kemudian tim HACCP melakukan audit yang merupakan kegiatan pokok verifikasi mencakup inspeksi terhadap laporan produksi,
penyimpangan, tindakan yang dilakukan serta pengkajian terhadap pelaksanaan dan prosedur yang digunakan untuk mengendalikan CCP.
Audit yang terselanggara dilakukan secara internal dan ekternal. Audit internal dilakukan oleh karyawan yang tidak terlibat dalam kajian HACCP
atau tidak terlibat dalam manajemen harian rancangan HACCP sehingga hasilnya lebih objektif. Kemudian audit eksternal dapat dilakukan oleh
konsumen dan peninjau dari pemerintah atau pihak ketiga yang dipekerjakan baik oleh konsumen maupun oleh usaha itu sendiri. Audit
secara teratur menghasilkan bukti bahwa rancangan HACCP tetap berjalan dengan efektif. Manfaat dilakukannya audit terhadap sistem
HACCP antara lain adalah, perbaikan sistem melalui identifikasi area yang lemah serta pemberian bukti terdokumentasi bahwa keamanan makanan
telah terkelola. Verifikasi pada proses pengolahan ikan tuna dalam kaleng
dilakukan setiap 3 bulan sekali. Apabila terjadi perubahan produk atau proses, temuan saat audit, terjadi deviasi, observasi di lapangan dan
distribusi baru atau cara penanganan, maka verifikasi dilakukan oleh Kasie QC, yang merupakan bagian dari tim HACCP. Penetapan verifikasi
ini dapat dilihat Lembar Kerja Quality Assurance Work Plan pada
Lampiran 15. Kemudian internal audit yang dilakukan meliputi pengawasan CCP, pengujian suhu, analisa laboratorium, kondisi ruang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pengolahanruang proses, peralatan, pasok suplay air, proses produksi, pengujian produk akhir, dan pengemasanpelabelan.
Penjelasan diatas menunjukan bahwa tim HACCP atau karyawan perusahaan telah menerapkan prosedur verifikasi sesuai dengan
program sistem HACCP.
7. Menetapkan prosedur dokumentasi dan pencatatan Record